Dari sekian obat penenang yang ada di dunia medis, apazol merupakan obat golongan benzodiazepine yang mengandung bahan aktif alprazolam. Sering digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, depresi komorbid dan panik yang berlebihan.
Pada awalnya alprazolam dipatenkan di jerman pada tahun 1970, di Indonesia terdapat beberapa jenis alprazolam yang terdaftar untuk diedarkan. Pendistribusian apazol juga di atur dalam UU psikotropika yang diawasi dengan ketat, tidak bisa dibeli tanpa resep dokter. Untuk informasi selengkapnya baca artikel ini hingga selesai.
Kegunaan Obat Apazol
Obat apazol adalah obat yang mengandung alprazolam, digunakan sebagai obat penenang, mengatasi kejang dan relaksan otot. Efek bagi penderita akan merasa lebih tenang dan tidak tegang. Penggunaan jangka pendek dapat berfungsi untuk mengatasi panik, cemas dan sulit tidur.
Pengunaan apazol harus diawasi dengan resep dokter, tidak boleh sembarangan karena termasuk obat keras. Cara kerjanya sama seperti alprazolam yaitu dengan cara meningkatkan aktivitas zat kimia dalam tubuh yang disebut asam GABA (gamma aminobutirat)
GABA yaitu neurotransmitter yang menghalangi impuls antara sel sel saraf otak, sehingga tingkat Gaba yang rendah akan terjadi gangguan kecemasan.
Apazol terdapat dalam 3 dosis yaitu 0,25 mg, 0,5 mg dan 1 mg. Dosis awal penggunaanya sebaiknya dimulai dari dosis rendah dengan frekuensi pendek sesuai dengan gejala yang dirasakan.
Indikasi Apazol
Berikut beberapa manfaat apazol tablet :
- Apazol dapat diindikasikan dalam pengobatan jangka pendek pada gangguan panik, dengan atau tanpa agoraphobia. Tetapi apazol bukan lagi pilihan utama, karena obat-obat golongan selectiv serotonin reuptake lebih disarankan.
Bahkan di Australia apazol tidak digunakan lagi untuk pengobatan gangguan panik karena khawatir menimbulkan ketergantungan dan penyalahgunaan.
- Apazol bisa digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan hingga depresi komorbid.
- Dapat digunakan dengan kombinasi obat ain untuk mengatasi mual muntah akibat kemoterapi.
Dosis Penggunaan Apazol
Tersedia dalam sediaan tablet dengan 3 dosis berbeda. Dosis setiap orang berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Berikut dosis apazol untuk dewasa yang disarankan adalah :
- Gangguan panik 5-6 mg per hari.
- Gangguan kecemasan, dosis awal mulai dari 0,25 – 0,5 mg, dikonsumsi 3 kali sehari. Dosis maksimum 4 mg dibagi menjadi 2 dosis.
Jangan mengganti dosis dan lamanya menggunakan apazol tanpa diawasi oleh dokter maupun apoteker karena efeknya berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Efek Samping Penggunaan Apazol
- Efek samping umum penggunaan apazol diantaranya mengantuk, sulit bergerak atau kehilangan keseimbangan, sering merasa lelah, ataksia, kelemahan otot dan kepala terasa ringan.
- Efek samping paradox meliputi cepat marah, rasa gelisah, kegembiraan, insomnia, perubahan libido, kram otot, ada juga yang mengalai kasus kekerasan. Gejala ini bisa terjadi mulai dari anak-anak, orangtua dan seseorang dengan riwayat penyalahgunaan obat dan alkohol.
- Efek samping lebih serius tetapi jarang ditemukan seperti depresi pernafasan, kelainan darah, gangguan mental, amnesia, kebingungan, sakit kuning, retensi urin dan hipotensi.
- Beberapa gejala seperti ruam kulit, gangguan penglihatan, nyeri kepala, vertigo, gangguan saluran cerna, dan perubahan salivasi.
- Apazol juga dapat meningkatkan risiko kejang jika digunakan terlalu sering pada pasien epilepsi.
- Apazol dapat mengakibatkan gangguan presepsi yang menyebabkan seseorang melihat, mendengar atau mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau halusinasi.
- Gangguan gerakan tubuh yang disebabkan masalah pada saraf otak.
- Pandangan mata berkunang0kunang seperti akan pingsan.
- Efek samping jangka panjang dapat mengakibatkan toleransi, ketergantungan dan gejala putus obat atau sakau.
Efek samping dapat terjadi karena penggunaan obat yang berlebihan, interaksi obat, kondisi pasien serta penggunaan jangka panjang. Jika anda merasakan efek samping serius atau reaksi alergi, hentikan penggunaan apazol, konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Gejala overdosis apazol diantaranya terjadi kesadaran menurun, bingung, berkurangnya refleks, koma hingga kematian. Jika terjadi overdosis apazol berikan pengobatan simtomatik dan suportif oleh tenaga medis.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada penggunaan obat Apazol
- Hindari penggunaan apazol pada orang-orang yang memiliki kondisi sebagai berikut, insufisiensi pernafasan berat, ganguuan ginjal, gangguan hati, fobia dan obsesi, psikosis kronik, serangan asma akut, sleep apne sindrom dan gangguan kepribdadian borderline yang dapat mnyebabkan bunuh diri dan kehilangan kontrol.
- Apazol jangan diberikan pada seseorang yang memiliki riwayat hipersensitif pada obat yang mengandung alprazolam atau obat golongan benzodiazepine lainnya.
- Hati hati penggunaan apazol, karena hanya untuk jangka pendek.
- Hindari apazol pada penderita glakouma sudut sempit akut.
- Tidak boleh diberikan pada wanita hamil terutama pada trimester awal dan ibu menyusui.
- Jangan mengkombinasikan apazol dengan ketoconazole dan itraconazole karena dapat mengganggu metabolisme oksidatif.
- Hindari penggunaan alpazol dengan nefazodone, fluvoxamine, cimetidine, fluoxetine, propoxyphene, klaritromisin dan obat golongan lainnya yang menimbulkan efek buruk jika digunakan bersamaan.
- Gunakan obat apazol di waktu yang sama setiap hari agar dosis tidak terlewat.
- Apazol dapat langsung ditelan bersama air, tidak boleh dihancurkan atau dikunyah.
- Jika tidak sengaja mengkonsumsi obat dengan dosis yang lebih, disarankan berkonsultasi dengan dokter.
Penyimpanan Obat Apazol
Penyimpanan yang benar pada obat apazol untuk mencegah obat rusak dan tingkat efektivitasnya berkurang. Cara penyimpananya adalah sebagai berikut :
- Hindari dari cahaya atau sinar matahari langsung.
- Simpan pada suhu dibawah 30 C
- Disimpan pada tempat yang kering tidak lembab.
- Jika sudah expired jangan buang sembarangan, diskusikan dengan tenaga medis mengenai petunjuk pembuangan obat apazol.
Kesimpulan
Apazol merupakan salah satu obat golongan benzodiazepine yang mengandung zat aktif alprazolam. Masuk dalam obat psikotropika yang penggunaanya harus menggunakan resep dokter. Obat apazol bekerja di dalam saraf otak untuk menghasilkan efek menenangkan dengan cara meningkatkan aktivitas kimia yang disebut GABA.
Beberapa manfaat obat apazol adalah untuk mengatasi kecemasan, pegobatan jangka pendek pada gangguan panik, depresi komorbid, obat penenang anti kejang dan relaksan otot. Apazol diproduksi dari dexa medica yang mempunyai 3 dosis yaitu 0,25 mg, 0,5 mg dan 1 mg.
Penggunaan apazol harus diperhatikann dengan benar karena ada beberapa kondisi kesehatan yang tidak boleh mengkonsumsi obat ini, dan harus sesuai aturan dokter agar tidak terjadi efek samping yang berbahaya bagi tubuh.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka