8 Cara Menghadapi Suami Egois, Harus Dicoba! - Ashefa Griya Pusaka

8 Cara Menghadapi Suami Egois, Harus Dicoba!

Cara Menghadapi Suami Egois
Share on:

Cara menghadapi suami egois adalah dengan tidak terpancing emosi, memperlihatkan sudut pandang lain, lebih ikhlas dan bersabar, mencari waktu yang tepat, tidak menggurui atau menghakimi, memberikan banyak perhatian, dan juga menerima serta percaya kepada suami.

Berbeda saat pacaran, kehidupan pernikahan umumnya bisa dibilang sebagai masa yang lebih rumit karena adanya komitmen dan tanggung jawab dalam membangun rumah tangga bersama. Apalagi pernikahan ini dapat menjadi momen bahagia yang sangat berkesan, jika kedua pasangan akan saling bekerja kooperatif dan tidak mendahulukan kepentingan diri masing-masing.

Untuk suami egois, hal ini juga bisa memberi dampak trauma dan luka bagi istri atau anak-anaknya. Lalu, bagaimana sih caranya bagi para istri untuk menghadapi suami yang egois? Maka dari itu, simak penjelasannya di bawah ini, ya.

Cara Menghadapi Suami Egois

Sayangnya, tidak semua kehidupan pernikahan bisa berjalan semulus yang ada di drama Korea ataupun serial dalam televisi. Nyatanya, masih ada banyak pasangan yang bersifat egois dengan menuntut banyak hal tanpa mau melakukan upaya apapun. Dan, karena tipe pasangan egois inilah yang bisa merugikan hubungan pernikahan bahkan bisa membuat rumah tangga retak. 

Apalagi kalau kamu cuma bisa pasrah saat menerima keegoisan dia, jadi jangan heran kalau dia akan selamanya seperti itu. Karena ia juga nggak akan pernah tahu kalau sebenarnya kamu sangat terganggu dengan keegoisannya. Atau bisa jadi, selama ini dia nggak menyadari kalau dia sendiri sudah menjadi suami yang egois untukmu. Berikut adalah cara menghadapi suami egois yang dapat Kamu lakukan sebagai seorang istri, yaitu:

1. Jangan terpancing emosi

Bila suami kamu masih kekanak-kanakan, maka kamu jangan ikutan untuk menirunya. Namun tetaplah tenang, dan jangan mudah terpancing emosi. Sehingga, kamu dapat menghadapi perilakunya dengan tenang.

Jadi, kalau misalnya kamu ikutan menjadi sumbu pendek, rumah tangga bakalan menjadi seperti di neraka. Karena, isinya marah-marah melulu, apalagi karena sikap suamimu yang egois itu.

2. Memperlihatkan sudut pandang yang lain

Biasanya orang yang egois itu cuma melihat dari satu sudut pandangnya saja, yaitu sudut pandang dirinya sendiri. Karena, ia akan menganggap itu sebagai yang paling benar dan dirinya tidak akan pernah peduli sama yang lain. Untuk itu kamu perlu membuat dia menoleh, supaya ia terbiasa melihat yang lain selain dirinya.

Apalagi ketika dia menginginkan yang A dan kamu menginginkan B, jadi perlihatkanlah sesering mungkin kenapa kamu menginginkan B. Itulah yang perlu ia ketahui dan hal itu juga yang perlu kamu coba. Namun, kamu juga perlu berhati-hati jangan sampai membuat seolah-olah A itu salah atau buruk. Jadi, cukup fokuslah kepada apa yang baik dari B.

3. Belajar sabar dan ikhlas

Hubungan suami istri yang terikat dalam pernikahan tentunya harus bisa dipertahankan jangan sampai terjadi perceraian, apalagi ketika kalian ini sudah memiliki anak.

Untuk itu, kamu sebagai seorang istri harus banyak belajar sabar dan ikhlas untuk menghadapi sikap suamimu yang egois, karena bagaimanapun dia adalah orang yang sudah kamu pilih.

4. Utamakan diskusi dan komunikasi

Seluruh masalah terjadi dalam hubungan rumah tangga tidak akan usai, jika ini terjadi tidak melalui diskusi dan komunikasi yang tepat. Karena, jika suatu masalah yang muncul dan langsung ditumpuk dengan saling menuduh, maka masalah yang utama tidak akan kunjung usai.

Sama halnya dengan situasi ketika suami egois. Daripada terus-terusan mengeluh, ada baiknya bagi para istri untuk mengajak diskusi dengan sang suami dan menyatakan hal-hal apa saja yang bisa diperbaiki. Melalui diskusi dengan tenang, dapat menemukan solusi yang tepat bisa ditemukan untuk memperbaiki hubungan dan sifat suami yang egois.

Namun, perlu diingat untuk melakukan diskusi ini diperlukan kesabaran yang extra tinggi, karena tidak mungkin bisa membuahkan hasil yang instan secara cepat. Meskipun begitu, diskusi dan komunikasi sangat dianjurkan sebagai bentuk speak up dari istri yang mengenai sifat egois suami tersebut.

5. Jangan menggurui apalagi menghakimi

Mungkin maksudnya baik, karena kamu cuma ingin mengingatkan saja. Namun, maksud yang baik perlu disampaikan dengan cara yang baik juga. Apalagi dengan menggurui dan menghakimi bukan cara terbaik yang harus kamu pilih. Karena kamu sendiri pasti tidak akan suka ketika digurui atau dihakimi, jadi hindari cara seperti itu.

Sebaliknya, cara yang frontal seperti ini terasa kasar dan kurang efektif. Karena, kemungkinan besar dia tidak akan pernah mau mendengar meskipun yang kamu bilang itu benar, apalagi dia sudah tersinggung lebih dulu. Jadi, sebisa mungkin untuk kamu hindari cara seperti ini ya. Sementara, untuk menghadapi keegoisan membutuhkan waktu kesabaran dan kebijaksanaan, bukan seperti keributan.

6. Mencari Waktu yang Tepat

Pasalnya tidak setiap waktu kita harus berkomunikasi dengan pasangan kita. Apalagi ada waktu yang memang harus diberikan untuk dunia masing-masing. Jadi, pintar-pintarlah untuk mencari waktu kalau ingin mengobrol dengan suamimu. Namun, Jangan coba-coba untuk memaksa berkomunikasi di waktu dia sadang tidak bisa diganggu.

Hindari ngobrol serius saat waktu dia lelah. Misalnya, seperti waktu dia pulang kerja. Karena di waktu yang seperti itu, cukup ajak dia mengobrol hal-hal yang ringan yang mungkin bisa saja menghapus sedikit lelahnya. Dengan begitu, kamu sudah menegaskan bahwa kamu bukan istri yang egois. Dan kamu bisa memberinya waktu, untuk mengesampingkan apa yang kamu inginkan.

7. Memberikan banyak perhatian

Jika kamu mempunyai seorang suami yang egois dan pemarah, kamu sebagai seorang istri harus memberikan perhatian yang lebih, bisa jadi suami kamu merasa kurang perhatian dari kamu selama ini.

Atau mungkin, karena kamu sibuk dengan pekerjaan atau anak-anak, sehingga sedikit membiarkan suami. Jadi, untuk itu mulailah untuk memberinya perhatian yang lebih.

Misalkan, berikan dia sedikit dukungan ketika punya gagasan atau ide untuk melakukan sesuatu dan tetap support ketika dia gagal, jangan malah menyalahkan dan menghakiminya.

8. Menerima dan Percaya

Sebenarnya, cara ini yang paling penting. Karena kamu harus menerima bahwa proses yang kamu hadapi tidak akan pernah mudah. Supaya kamu bisa mempersiapkan dirimu untuk melalui itu semua. Namun, percayalah kalau semuanya tidak akan pernah sia-sia. Karena, semua yang kamu usahakan itu demi kebaikan dan akan berakhir menjadi kebaikan. Meskipun terkadang kebaikan sendiri itu tidak akan pernah bisa langsung kamu pahami.

Begitulah cara menghadapi suami egois yang dapat kamu lakukan sebagai seorang istri yang baik. Semoga cara tersebut dapat membantu Kamu.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top