Sadar atau tidak, penggunaan ganja secara berulang dapat menyebabkan ketergantungan dan meninggalkan dampak pada tubuh. Hal ini perlu anda tanggapi dengan serius jika kedepannya ingin hidup dengan nyaman. Pada artikel ini, akan dijelaskan bagaimana cara menghilangkan efek ganja pada tubuh.
Kandungan senyawa cannabinoid (100 macam zat kimia berbeda) pada tanaman ini memungkinkan ganja memberikan efek berbeda pada tubuh. Mulai dari mengatur konsentrasi, gerak tubuh, nafsu makan, rasa sakit, hingga sensasi pada indra.
Namun pada kenyataannya setelah diteliti, sebagian besar senyawa pada ganja sangat kuat sehingga akan berbahaya bagi kesehatan tubuh jika disalahgunakan. Belum lagi Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidol (CBD) bisa memberikan efek mabuk pada tubuh.
Efek Penggunaan Ganja
Ganja adalah salah satu jenis tanaman herbal yang sudah tidak asing terdengar di telinga kita saat ini. Terlebih lagi karena mariyuana atau ganja ini banyak disalahgunakan oleh orang-orang.
Mengkonsumsi ganja biasanya dilakukan dengan cara melinting lalu membakar dan menghisapnya seperti rokok. Selain itu, beberapa orang juga mencampurkannya pada makanan atau minuman sehari-hari untuk mendapatkan efek dari mariyuana.
Efek nikmat yang diberikan oleh penggunaan ganja biasanya akan bertahan selama 30 menit. Namun, jika dikonsumsi lebih banyak atau dengan campuran obat lainnya maka efeknya juga bisa bertahan lebih lama bahkan hingga 6 jam.
Dampak buruk yang akan ditimbulkan oleh penggunaan ganja secara terus-menerus dapat terlihat dan dirasakan pada kondisi fisik dan mental seseorang. Adapun efek penggunaan ganja adalah sebagai berikut.
1. Menurunkan Fungsi Kerja Otak
Sebuah penelitian telah membuat pernyataan bahwa rata-rata orang yang sudah mengkonsumsi sejak masa remaja hingga dewasa dalam artian telah menggunakannya dalam jangka panjang mengalami penurunan IQ secara signifikan. Bahkan angkanya bisa mencapai 8, sehingga memberikan efek yang buruk pada sistem kerja otak.
Orang yang umumnya sudah mengalami efek buruk ini, akan menjadi sering kebingungan dan sulit berpikir serius. Mudah lupa dan sering mengabaikan orang-orang.
2. Menimbulkan Gejala Psikologis
Seperti tujuan awal penggunaannya, ganja dikonsumsi untuk mempengaruhi perasaan suasana hati seseorang. Senyawa THC (delta-9-tetrahydrocannabinol) merupakan faktor utama yang memberikan efek tersebut pada diri penggunanya.
Namun, berdasarkan penelitian kadar dari THC setiap tahunnya terus meningkat secara signifikan. Dulu ganja hanya mengandung 1% THC, hingga sekarang sudah mencapai angka 7%. Bukan tidak berbahaya, semakin tinggi kandungan THC maka kemungkinan ketergantungan akan semakin tinggi.
Gejala piskologis yang umumnya akan dirasakan ialah depresi, halusinasi, gangguan berfikir, kesulitan tidur, hingga munculnya keinginan bunuh diri yang tinggi.
3. Sistem Imun Tubuh Melemah
Kadar THC dalam ganja dapat merusak sel dan jaringan yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyakit tertentu. Hal ini membuat pengguna ganja lebih rentan terhadap penyakit seperti batuk, pilek, penyakit menular, atau penyakit yang disebabkan oleh virus.
4. Mengganggu Sistem Pernapasan
Penggunaan ganja biasanya dikonsumsi dengan cara dibakar dan hisap seperti rokok. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada pernapasan hingga dapat menyebabkan infeksi dan sesak napas.
5. Peningkatan Detak Jantung
Seusai dikonsumsi, ganja akan menyebabkan detak jantung meningkat hingga menyebabkan jumlah detakan tidak stabil. Serangan jantung merupakan dampak terburuk jika hal tersebut terus terjadi pada jantung.
6. Merusak Struktur Otak
Penggunaan ganja dapat menyebabkan perubahan struktur pada hipokampus, amygdala, nexus accumbens, dan prefrontal cortex pada otak. Semakin sering dan banyak jumlah ganja yang dikonsumsi, maka akan semakin tampak perubahan yang signifikan. Padahal, bagian otak tersebut penting dalam mempengaruhi cara kita menilai hal positif dan negatif di lingkungan serta bagaimana kita mengambil keputusan atas hal tersebut.
Cara Menghilangkan Efek Ganja
Menyelamatkan diri dari efek penggunaan ganja merupakan tanggung jawab yang harus kita lakukan sendiri. Untuk itu anda perlu tahu kiat dan cara untuk menghilangkan efek ganja sebagai berikut.
1. Kendalikan Penggunaan Ganja
Pada umumnya penggunaan ganja memberikan efek sekitar setengah jam jika tidak dicampur obat terlarang lain.
Jika sudah mengalami ketergantungan, kamu bisa mulai untuk mengatur dan mengurangi penggunaan secara perlahan. Itu ditujukan agar diri mulai membiasakan untuk terlepas dari ganja.
2. Cari Teman Pendukung
Berhenti malu dan membohongi diri sendiri! Terbebas dari narkoba merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan sendirian, cari seseorang yang mau mengerti dan ingin mendukung anda untuk terbebas dari ganja.
Bisa saja minta dukungan dari keluarga, pasangan, sahabat, teman kerja, atau orang lain yang anda anggap bisa melakukannya.
3. Konsultasi Ke Dokter
Pada tahapan awal, tentu saran dokter sangat diperlukan. Dokter bisa memberikan obat penenang untuk digunakan atau memberikan saran lainnya seperti mengikuti program rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka.
4. Berhentikan Pemakaian Ganja
Setelah mengurangi pemakaian, kuatkan komitmen pada diri sendiri dan mulailah berhenti dari ganja secara total. Dampaknya mungkin akan sangat menyiksa akan tetapi di saat inilah dukungan dari orang yang kamu percayai sangat dibutuhkan.
5. Hadapi Gejala Mental dan Fisik yang Akan Muncul
Memberhentikan penggunaan zat adiktif dari tubuh tentu akan menimbulkan banyak dampak terhadap fisik dan mental seseorang. Gejala pada fisik dapat berupa kejang, badan gemetar, dan penurunan kepekaan indra.
Sedangkan gejala pada mental biasanya akan menyebabkan si pengguna menjadi mudah depresi, mengalami ilusi dan halusinasi yang sangat berat, dunia mimpinya terasa semakin nyata, hingga merasakan keinginan hilang dari dunia berlebihan.
6. Perbanyak Konsumsi Air Mineral
Terus menghidrasi diri anda selama proses ini. Air mineral sangat berguna untuk menetralkan kandungan zat adiktif yang sudah ada di dalam tubuh. Selain itu, air juga membantu tubuhmu tetap kuat saat memberhentikan diri dari penggunaan ganja.
7. Ikuti Pola Makan Sehat
Empat sehat Lima sempurna sangat cocok diterapkan selama proses rehabilitasi diri. Pasalnya tubuhmu akan membutuhkan banyak tenaga dan gizi untuk bertahan dan melawan efek ganja pada tubuh.
8. Latih Diri Untuk Mengelola Stres
Tujuan orang menggunakan ganja biasanya untuk mengendalikan stres berlebihnya. Namun, ketika proses pemberhentian dari menggunakannya malah menjadikan diri anda lebih mudah stres dari sebelumnya.
Latih diri anda agar bisa mengendalikan perasaan tersebut, selalu cari cara untuk tidak terjebak dalam pikiran yang membuat frustasi.
9. Rutin Berolahraga
Olahraga bisa memberikan efek yang sangat baik saat peroses anda meninggalkan ganja. Selain untuk meningkatkan imun tubuh, olahraga juga memberikan dampak yang baik pada suasana hati. Berolahraga juga bisa dilakukan untuk membantu melawan rasa ingin menggunakan ganja kembali.
10. Cari Hobi dan Teman Baru
Jika berolahraga dan melakukan kegiatan rutin saja belum cukup untuk menghilangkan rasa ketergantungan anda terhadap ganja, cobalah mencari hobi dan teman-teman baru.
Hal itu bisa meningkatkan semangat anda dan hal positif yang dilakukan juga akan memberikan sesuatu yang positif terhadap diri.
11. Ikuti Rehabilitasi
Jika dirasa melakukan penyembuhan sendiri sangat sulit, pilihan terakhir anda adalah mengikuti program rehabilitasi pada pusat-pusat rehabilitasi.
Di sana tentunya anda sudah tidak perlu khawatir karena kegiatan dan program untuk rehabilitasi sudah diatur sedemikian rupa. Anda juga akan menemukan orang-orang serupa yang ingin berhenti dari penggunaan obat terlarang, sehingga bisa menjadi motivasi bagi diri sendiri.
Penutup
Demikian cara menghilangkan efek ganja dari tubuh yang bisa kita lakukan. Penggunaan ganja biasanya tidak dipermasalahkan untuk campuran bahan makanan. Hanya saja ketika sudah disalahgunakan maka akibatnya bisa fatal karena dapat menyebabkan ketergantungan.
Dampak yang ditimbulkan pun sangat banyak terhadap fisik dan mental. Oleh sebab itu, sadari dari sekarang dan berhenti mengkonsumsi narkoba jenis apapun.
Ditinjau oleh: dr. I Gusti Ngurah Agastya, Sp.KJ – Psikiater Ashefa Griya Pusaka
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka