Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan penggunanya mengalami gangguan kesehatan mulai dari fisik dan gangguan mental. Kandungan dari narkoba mampu merusak sistem saraf dan fungsi otak.
Otak adalah bagian tubuh utama yang sangat penting, hampir seluruh aktivitas dipengaruhi oleh fungsinya. Gangguan mental dapat merusak kinerja otak dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Lalu gangguan mental apa saja yang dapat terjadi akibat narkoba? Yuk simak pembahasan lengkapnya disini.
Gangguan mental akibat narkoba
Gangguan mental adalah suatu gangguan jiwa yang dapat mempengaruhi emosi, pola pikir dan perilaku seseorang. Gangguan mental akibat narkoba atau zat psikoaktif tidak berpengaruh pada jasmani saja namun fungsi mental, emosional dan kehidupan sosial juga bersangkutan.
Penggunaan narkoba dapat mempengaruhi fungsi otak, saraf dan kegunaanya, sehingga akan menyebabkan terjadinya gangguan mental. Prosesnya berawal dari zat yang terkandung di dalam narkoba yang merusak bahan kimia di otak, sehingga membuat seseorang sulit untuk memahami perintah yang dikirim ke otak.
Gangguan mental berpengaruh besar pada penyalahgunaan narkoba. Sebaliknya penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan gangguan mental. Jika tidak diputus siklusnya, maka rantai tersebut akan membuat pengguna narkoba terus berputar dalam kondisi mental yang tidak sehat.
Seseorang yang mempunyai gangguan mental memiliki ciri-ciri seperti merasa tidak bahagia di kehidupannya, kepribadiannya labil, merasa tidak aman, kurangnya kematangan emosional, tidak percaya akan kemampuan sendiri dan mengalami gangguan sistem syaraf.
Gangguan mental juga ditandai dengan sikap mudah tersinggung, agresif dan destruktif/merusak, kecemasan, tidak dapat menghadapi kenyataan dan memiliki gejala psikosomatis atau sakit fisik akibat gangguan psikis seperti stres.
Masalah mental emosional yang diakibatkan narkoba seperti rasa takut, panik, dikucilkan, paranoid, putus asa, membenci diri sendiri, dijauhi oleh teman dan saudara, membenci orang tua dan saudara kandung dan terputusnya hubungan dengan keluarga.
Gagguan jiwa yang disebabkan oleh narkoba levelnya paling atas, karena mempengaruhi saraf dan otak. Pengobatan pada pasien jiwa, karena efek samping narkoba membutuhkan waktu dan pengobatan terapi lebih lama. Efek tiap individu juga berbeda-beda, ada yang bicara sendiri, mudah marah, diam saja atau mengamuk.
Pada mental atau kejiwaan narkoba dapat memberikan dampak gangguan fungsi kognitif, hilangnya ingatan hingga menimbulkan gangguan depresi dan memperburuk kondisi masalah kejiwaan. Beberapa gangguan mental jika tidak diatasi dengan tepat maka akan mengakibatkan penyimpangan perilaku
Sehingga dari efek tersebut seseorang akan mengalami gangguan mental yang berdampak jangka pendek dan jangka panjang pada kesehatan mentalnya.
Gangguan mental jangka pendek akibat narkoba
ada beberapa gangguan mental yang dapat terjadi akibat dari penyalahgunaan narkoba jangka pendek diantaranya :
- Psikosis
Psikosis adalah gejala yang dirasakan seseorang berupa delusi atau mempercayai hal yang sebenarnya tidak ada dan halusinasi atau merasakan hal hal yang tidak nyata.
- Gangguan kecemasan
Seseorang akan merasakan serangan panik atau gangguan cemas, bahkan dirinya merasa kehilangan realitas dan merasa lingkungan sekitarnya tidak nyata.
- Gangguan mood atau perubahan suasana hati
Pada awalnya narkoba dapat menimbulkan rasa nyaman yang sesaat, namun zat tersebut juga dapat membuat seseorang lebih sensitif, gelisah, mudah tersinggung, mood yang berubah-rubah. Biasanya efek dari jenis narkoba kokain, heroin dan amfetamin.
Gangguan mental jangka panjang akibat narkoba
Efek jangka panjang penyalahgunaan narkoba pada mental dapat memberikan efek buruk seperti hilangnya kontrol dalam diri, kehilangan ingatan, gangguan fungsi kognitif hingga menimbulkan gangguan mental seperti dibawah ini :
- Depresi
Depresi adalah gangguan mental yang dapat menyebabkan penderitanya sedih yang terus menerus. Bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Efek jangka pendek dari narkoba pada mental berupa gangguan mood atau suasana hati. Jika hal ini berlanjut atau semakin parah bisa menimbulkan gangguan depresi.
Hal tersebut bisa terjadi, banyak contohnya seseorang yang menggunakan ekstasi sehingga otak melepaskan serotonin yang banyak. Saat serotonin atau zat kimia yang mengatur suasana hati itu mulai berkurang maka akan menimbulkan depresi pada seseorang.
- Skizofrenia
Skizofrenia adalah gangguan mental yang dapat membuat seseorang mengalami halusinasi, delusi dan kekacauan dalam berprilaku dan berpikir. Penderitanya akan sulit membedakan hal yang nyata dan tidak nyata.
Penggunaan ganja, metamfetamin atau LSD dapat membuat seseorang berpeluang mengidap skizofrenia karena jenis tersebut dapat mengubah pikiran tertentu. Semakin muda usia seseorang menggunakan narkoba jenis tersebut, maka risiko mengidap gangguan mental ini akan semakin besar.
Skizofrenia disebabkan karena kelainan kimiawi dalam otak yang dapat mengganggu fungsi sismetik dan impuls syaraf otak. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan fungi otak dalam mengolah informasi ke pancaindra. Oleh karena itu bisa menimbulkan haluinasi dan delusi.
Biasanya penderita skizofrenia terlihat apatis secara emosi, tidak peduli terhadap penampilan dan menarik diri pada pergaulan sosial. Pikiran kacau dan adanya perubahan perilaku akibat mengalami delusi dan halusinasi.
- Gangguan mental dan penyalahgunaan narkoba
Seseorang yang menyalahgunakan narkoba dapat mengalami gangguan mental. Masalah ini akan lebih rumit lagi jika memiliki penyakit kejiwaan. Hal tersebut dapat mempersulit evaluasi dari masalah ini. Keduanya harus dapat diatasi namun pendekatannya akan berbeda untuk masing-masing masalah.
Pengobatan bisa dilakukan dengan terapi dan minum obat-obatan, untuk mengurangi gangguan kejiwaan. Tenaga medis harus bekerja sama untuk memberikan perawatan pada masalah kejiwaan dan penyalahgunaan narkoba.
Kesimpulan
Gangguan mental akibat narkoba dapat terjadi karena zat yang terkandung di dalamnya dapat merusak otak dan sistem saraf sehingga fungsi nya tidak dapat berjalan dengan baik. Narkoba dapat merusak bahan kimia dalam otak sehingga tidak dapat memahami perintah ke otak.
Pada awalnya gangguan mental yang terjadi ditandai dengan emosi yang tidak stabil, merasa tidak bahagia, tidak aman, kurangnya kematangan seseorang, selain itu memiliki sifat yang mudah tersinggung, cemas, gelisah, mengalami delusi dan halusinasi.
Gangguan mental jangka pendek dapat terjadi akibat narkoba antara lain gangguan kecemasan, gangguan mood dan psikosis. Sedangkan gangguan mental jangka panjang terjadi karena efek jangka pendek yang berlangsung terus menerus, selanjutnya menyebabkan masalah lain seperti depresi, skizofrenia hingga diagnosis ganda yaitu gangguan kejiwaan dan penyalahgunaan narkoba.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka