Kondisi Kejiwaan Apakah Butuh Penanganan Segera? - Ashefa Griya Pusaka

Kondisi Kejiwaan Apakah Butuh Penanganan Segera?

Kondisi Kejiwaan Apakah Butuh Penanganan Segera?
Share on:

Kondisi Kejiwaan Apakah Butuh Penanganan Segera? Pada dasarnya kejiwaan manusia sangat berperan penting untuk kehidupannya, kondisi jiwa yang baik dan normal akan membuat seseorang hidup dengan baik dan tenang.

Terkadang manusia bisa mengalami kondisi yang membuat jiwanya terguncang, hal seperti inilah yang bisa membuat jiwa kita menjadi rusak karena tidak bisa menerima hal tersebut dengan lapang dada.

Kejadian buruk yang pernah dialami seseorang, bisa saja meninggalkan sebuah trauma. Ini bisa saja mempengaruhi fungsi otak, hingga akhirnya menyebabkan gangguan kejiwaan. Beberapa hal yang termasuk kondisi tersebut adalah gangguan psikotik, gangguan kecemasan, suasana hati, gangguan makan dan kepribadian.

Kondisi Kejiwaan Apakah Butuh Penanganan Segera?

Masalah Kesehatan yang Mempengaruhi Seluruh Aspek Hidup

Untuk memastikan seseorang mengalami gangguan jiwa atau tidak, harus dilakukan tes psikologi kejiwaan. Pasalnya, masalah kesehatan ini mempengaruhi seluruh aspek hidup secara signifikan. Mulai dari cara berpikir, berperilaku dan hubungan sosial dengan orang lain.

Kondisi tersebut membutuhkan penanganan lebih lanjut. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk segera mengunjungi dokter yang menangani kesehatan jiwa agar segera dibantu penyembuhannya. Orang dengan kondisi kesehatan jiwa tidak stabil akan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Penelitian yang dilakukan oleh pihak Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, menunjukkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan mental emosional di usia 15 tahun ke atas. Sedangkan 12 juta masyarakat mengalami depresi.

Penyebab Gangguan Kejiwaan

Dibandingkan dengan hasil penelitian di tahun 2013, data tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Penyebab gangguan jiwa sampai saat ini belum bisa dipastikan penyebabnya. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor berikut ini meningkatkan resiko gangguan jiwa.

  • Riwayat keluarga ada yang memiliki gangguan mental
  • Bawaan sejak lahir
  • Pernah menjadi korban kekerasan atau pelecehan seksual, sehingga terjadi trauma.
  • Stres parah
  • Mengkonsumsi alkohol dan narkoba
  • Memiliki riwayat medis tertentu. Contohnya stroke, cedera otak, gangguan tiroid dan lain sebagainya.

Masyarakat Indonesia masih menganggap seseorang dengan gangguan kejiwaan, dianggap negatif dan tidak layak berada di tengah-tengah masyarakat. Stigma ini masih kuat sehingga membuat orang yang memiliki ciri-ciri gangguan mental, takut berkonsultasi ke dokter.

Bahkan, parahnya lagi, dibeberapa daerah justru memasung atau mengurung orang dengan gangguan jiwa karena dianggap meresahkan. Hal ini tidak bisa menyelesaikan masalah. Padahal, justru semakin lama menunda waktu berobat, maka akan semakin memperparah kondisi gangguan jiwa.

Macam-Macam Gangguan Jiwa yang Umum Dijumpai

Tidak semua gangguan jiwa harus ditangani dengan cara yang sama. Butuh penanganan berbeda untuk setiap kasus yang dialami. Namun, ada beberapa penyakit jiwa yang paling umum dijumpai di Indonesia dan mungkin sedang Anda alami.

  • Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan sendiri terdiri dari beberapa jenis, yakni gangguan kecemasan, sosial, panik dan fobia. Umumnya, gangguan kecemasan akan menimbulkan rasa gelisah dan ketakutan yang berlebihan. Penderita akan sangat sulit mengendalikan perasaan tersebut.

Apabila seseorang mengalami keadaan ini, maka akan muncul beberapa gejala, seperti banyak berkeringat, merasa pusing, detak jantung berdetak cepat atau berdebar, sulit berkonsentrasi dan khawatir. Tak jarang, keadaan tersebut akan mengganggu aktivitas sehari-hari.

  • Gangguan Kepribadian

Penyakit kejiwaan berupa gangguan kepribadian akan membentuk pola pikir, perilaku dan perasaan penderita, menjadi berbeda dari kebanyakan orang lainnya. Gangguan kepribadian dibagi menjadi beberapa golongan, diantaranya.

  • Tipe eksentrik, yang meliputi gangguan kepribadian skizoid, paranoid, skizotipal dan antisosial
  • Tipe emosional atau dramatis, terdiri dari gangguan narsistik, ambang dan histrionik
  • Tipe takut atau cemas, diantaranya gangguan kepribadian obsesif kompulsif, ketergantungan dan menghindar.
  • Gangguan Psikotik

Kondisi ini adalah penyakit kejiwaan yang cukup parah. Tak jarang, gangguan psikotik menimbulkan pemikiran dan persepsi di luar batas normal. Salah satunya penyakit skizofrenia. Gangguan kejiwaan ini harus segera ditangani.

Pasalnya, orang dengan gangguan psikotik akan mengalami halusinasi, bahkan mempercayai hal-hal yang sesungguhnya tidak ada atau tidak pernah terjadi. Penderita merasa melihat, mendengar dan merasakan sesuatu yang tidak nyata.

  • Gangguan Suasana Hati

Mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba sangat normal terjadi. Apalagi jika dalam kondisi lelah parah, stress atau mengalami tekanan batin. Akan tetapi, bagi orang yang memiliki gangguan kejiwaan, perubahannya terlalu cepat. Kondisi ini meliputi gangguan bipolar, siklotimik dan depresi.

Pergantian mood terjadi dalam waktu sekejap dan sangat ekstrim. Seperti, dari mood yang normal, tiba-tiba berubah jadi sangat sedih atau bahagia yang berlebihan. Bahkan sering kali, penderita akan merasa sangat bersemangat, namun tiba-tiba sangat malas untuk melakukan apapun.

  • Gangguan Makan

Gangguan makan merupakan kondisi gangguan jiwa yang cukup serius. Ini mengakibatkan kebiasaan makan mengalami gangguan. Keadaan ini sering kali membuat penderita mengalami permasalahan pencernaan, kurang gizi atau justru obesitas.

Contoh gangguan makan yang umum terjadi adalah bulimia nervosa dan anoreksia nervosa, binge eating disorder atau mengalami masalah makan terlalu berlebihan. Perlu diketahui bahwa gangguan ini tidak hanya sulit makan, tapi juga sulit berhenti makan.

  • Gangguan Pengendalian Kompulsif Dan Kecanduan

Penderita gangguan pengendalian impuls tidak bisa menahan diri dari tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain. Contohnya mencuri, berjudi, menyulut api dan lain sebagainya.

Selain itu, gangguan perilaku kecanduan atau adiksi, seringkali diakibatkan oleh penyalahgunaan obat terlarang dan konsumsi alkohol secara berlebihan. Tidak berhenti sampai di situ, orang yang kecanduan melakukan aktivitas tertentu, misalnya mastrubasi, belanja atau berhubungan seks bebas, juga masuk dalam kategori penyakit kejiwaan.

  • Gangguan Obsesif Kompulsif

Seseorang yang mengalami gangguan jiwa ini akan memiliki keinginan atau obsesi yang tidak bisa dikendalikan terhadap sesuatu. Ini akan mempengaruhi penderita untuk selalu melakukan aktivitas yang sama dan berulang-ulang.

Manusia juga harus memiliki rasa keindahan, yang masih berkaitan dengan masalah kejiwaan atau yang sering dikenal dengan istilah estetika. Bagi orang yang memiliki obsesi terhadap estetika secara berlebihan juga sangat tidak baik. Misalnya, menata makanan dengan sedemikian rupa untuk di foto, jika hal tersebut tidak dilakukan, maka penderita akan merasa sangat risih secara berlebihan.

  • Gangguan Stress Pasca Trauma

Kondisi ini sering terjadi apabila seseorang pernah mengalami hal buruk di masa lalu. Misalnya pelecehan seksual, mengalami bencana alam hingga kehilangan orang yang dikasihi. Orang yang pasca trauma akan sulit melupakan kejadian yang menyedihkan tersebut.

Apapun jenis kondisi kejiwaan yang dihadapi seseorang, harus segera dilakukan pemeriksaan ke dokter jiwa atau psikolog. Pasalnya, jika tidak ditangani dengan benar, maka kondisinya akan semakin parah bahkan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Kondisi Kejiwaan Apakah Butuh Penanganan Segera?

Kejadian buruk yang pernah dialami seseorang, bisa saja meninggalkan sebuah trauma. Ini bisa saja mempengaruhi fungsi otak, hingga akhirnya menyebabkan gangguan kejiwaan. Beberapa hal yang termasuk kondisi tersebut adalah gangguan psikotik, gangguan kecemasan, suasana hati, gangguan makan dan kepribadian.

Masalah Kesehatan yang Mempengaruhi Seluruh Aspek Hidup

Untuk memastikan seseorang mengalami gangguan jiwa atau tidak, harus dilakukan tes psikologi kejiwaan. Pasalnya, masalah kesehatan ini mempengaruhi seluruh aspek hidup secara signifikan. Mulai dari cara berpikir, berperilaku dan hubungan sosial dengan orang lain.

Kondisi tersebut membutuhkan penanganan lebih lanjut. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk segera mengunjungi dokter yang menangani kesehatan jiwa agar segera dibantu penyembuhannya. Orang dengan kondisi kesehatan jiwa tidak stabil akan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Penelitian yang dilakukan oleh pihak Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan pada tahun 2018, menunjukkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan mental emosional di usia 15 tahun ke atas. Sedangkan 12 juta masyarakat mengalami depresi.

Penyebab Gangguan Kejiwaan

Dibandingkan dengan hasil penelitian di tahun 2013, data tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Penyebab gangguan jiwa sampai saat ini belum bisa dipastikan penyebabnya. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor berikut ini meningkatkan resiko gangguan jiwa.

  • Riwayat keluarga ada yang memiliki gangguan mental
  • Bawaan sejak lahir
  • Pernah menjadi korban kekerasan atau pelecehan seksual, sehingga terjadi trauma.
  • Stres parah
  • Mengkonsumsi alkohol dan menyalahgunakan obat-obat terlarang
  • Memiliki riwayat medis tertentu. Contohnya stroke, cedera otak, gangguan tiroid dan lain sebagainya.

Masyarakat Indonesia masih menganggap seseorang dengan gangguan kejiwaan, dianggap negatif dan tidak layak berada di tengah-tengah masyarakat. Stigma ini masih kuat sehingga membuat orang yang memiliki ciri-ciri gangguan mental, takut berkonsultasi ke dokter.

Bahkan, parahnya lagi, dibeberapa daerah justru memasung atau mengurung orang dengan gangguan jiwa karena dianggap meresahkan. Hal ini tidak bisa menyelesaikan masalah. Padahal, justru semakin lama menunda waktu berobat, maka akan semakin memperparah kondisi gangguan jiwa.

Macam-Macam Gangguan Jiwa yang Umum Dijumpai

Tidak semua gangguan jiwa harus ditangani dengan cara yang sama. Butuh penanganan berbeda untuk setiap kasus yang dialami. Namun, ada beberapa penyakit jiwa yang paling umum dijumpai di Indonesia dan mungkin sedang Anda alami.

  • Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan sendiri terdiri dari beberapa jenis, yakni gangguan kecemasan, sosial, panik dan fobia. Umumnya, gangguan kecemasan akan menimbulkan rasa gelisah dan ketakutan yang berlebihan. Penderita akan sangat sulit mengendalikan perasaan tersebut.

Apabila seseorang mengalami keadaan ini, maka akan muncul beberapa gejala, seperti banyak berkeringat, merasa pusing, detak jantung berdetak cepat atau berdebar, sulit berkonsentrasi dan khawatir. Tak jarang, keadaan tersebut akan mengganggu aktivitas sehari-hari.

  • Gangguan Kepribadian

Penyakit kejiwaan berupa gangguan kepribadian akan membentuk pola pikir, perilaku dan perasaan penderita, menjadi berbeda dari kebanyakan orang lainnya. Gangguan kepribadian dibagi menjadi beberapa golongan, diantaranya.

  • Tipe eksentrik, yang meliputi gangguan kepribadian skizoid, paranoid, skizotipal dan antisosial
  • Tipe emosional atau dramatis, terdiri dari gangguan narsistik, ambang dan histrionik
  • Tipe takut atau cemas, diantaranya gangguan kepribadian obsesif kompulsif, ketergantungan dan menghindar.
  • Gangguan Psikotik

Kondisi ini adalah penyakit kejiwaan yang cukup parah. Tak jarang, gangguan psikotik menimbulkan pemikiran dan persepsi di luar batas normal. Salah satunya penyakit skizofrenia. Gangguan kejiwaan ini harus segera ditangani.

Pasalnya, orang dengan gangguan psikotik akan mengalami halusinasi, bahkan mempercayai hal-hal yang sesungguhnya tidak ada atau tidak pernah terjadi. Penderita merasa melihat, mendengar dan merasakan sesuatu yang tidak nyata.

  • Gangguan Suasana Hati

Mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba sangat normal terjadi. Apalagi jika dalam kondisi lelah parah, stress atau mengalami tekanan batin. Akan tetapi, bagi orang yang memiliki gangguan kejiwaan, perubahannya terlalu cepat. Kondisi ini meliputi gangguan bipolar, siklotimik dan depresi.

Pergantian mood terjadi dalam waktu sekejap dan sangat ekstrim. Seperti, dari mood yang normal, tiba-tiba berubah jadi sangat sedih atau bahagia yang berlebihan. Bahkan sering kali, penderita akan merasa sangat bersemangat, namun tiba-tiba sangat malas untuk melakukan apapun.

  • Gangguan Makan

Gangguan makan merupakan kondisi gangguan jiwa yang cukup serius. Ini mengakibatkan kebiasaan makan mengalami gangguan. Keadaan ini sering kali membuat penderita mengalami permasalahan pencernaan, kurang gizi atau justru obesitas.

Contoh gangguan makan yang umum terjadi adalah bulimia nervosa dan anoreksia nervosa, binge eating disorder atau mengalami masalah makan terlalu berlebihan. Perlu diketahui bahwa gangguan ini tidak hanya sulit makan, tapi juga sulit berhenti makan.

  • Gangguan Pengendalian Kompulsif Dan Kecanduan

Penderita gangguan pengendalian impuls tidak bisa menahan diri dari tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain. Contohnya mencuri, berjudi, menyulut api dan lain sebagainya.

Selain itu, gangguan perilaku kecanduan atau adiksi, seringkali diakibatkan oleh penyalahgunaan obat terlarang dan konsumsi alkohol secara berlebihan. Tidak berhenti sampai di situ, orang yang kecanduan melakukan aktivitas tertentu, misalnya mastrubasi, belanja atau berhubungan seks bebas, juga masuk dalam kategori penyakit kejiwaan.

  • Gangguan Obsesif Kompulsif

Seseorang yang mengalami gangguan jiwa ini akan memiliki keinginan atau obsesi yang tidak bisa dikendalikan terhadap sesuatu. Ini akan mempengaruhi penderita untuk selalu melakukan aktivitas yang sama dan berulang-ulang.

Rasa keindahan yang berkaitan dengan kejiwaan dikenal dengan istilah estetika. Bagi orang yang memiliki obsesi terhadap estetika secara berlebihan juga sangat tidak baik. Misalnya, menata makanan dengan sedemikian rupa untuk di foto, jika hal tersebut tidak dilakukan, maka penderita akan merasa sangat risih secara berlebihan.

  • Gangguan Stress Pasca Trauma

Kondisi ini sering terjadi apabila seseorang pernah mengalami hal buruk di masa lalu. Misalnya pelecehan seksual, mengalami bencana alam hingga kehilangan orang yang dikasihi. Orang yang pasca trauma akan sulit melupakan kejadian yang menyedihkan tersebut.

Apapun jenis kondisi kejiwaan yang dihadapi seseorang, harus segera dilakukan pemeriksaan ke dokter jiwa atau psikolog. Pasalnya, jika tidak ditangani dengan benar, maka kondisinya akan semakin parah bahkan membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Memiliki penyakit gangguan jiwa tidaklah enak, diri kita akan seperti orang yang tidak waras dan bisa membebani anggota keluarga. Oleh karena itu orang yang sedang mengalami kejadian atau peristiwa-peristiwa yang bisa mengguncang jiwanya harus di tenangkan dengan benar. Kondisi mental yang sedang terpuruk ini bisa menyebabkan gangguan jiwa pada orang tersebut.

Butuh penanganan medis masalah ketergantungan NAPZA? Cek di sini https://ashefagriyapusaka.co.id

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top