Gangguan  Mental yang Sering Terjadi pada Anak Remaja - Ashefa Griya Pusaka

Gangguan  Mental yang Sering Terjadi pada Anak Remaja

Gangguan  Mental yang Sering Terjadi pada Anak Remaja
Share on:

Mengenal gangguan mental lebih jauh, ini merupakan penyakit yang berkaitan dengan emosi, pola pikir dan perilaku orang yang menderitanya. Nah, masalah mental ini sering terjadi pada anak remaja. Sebab, masa remaja yaitu masa peralihan dari anak menuju dewasa. Lalu apa saja ciri-ciri gangguan mental pada remaja? Yuk simak pembahasan lengkapnya disini.

Pada masa ini banyak hal yang berubah baik fisik, biologis, emosional dan mental ataupun psikis.  Ada beberapa resiko yang di hadapi anak remaja berkaitan dengan kesehatan mental. Seperti halnya stress untuk memenuhi keinginan besar, contoh nya tekanan dalam lingkungan, kondisi keluarga, penggunaan teknologi, dan yang lainnya.

Sebagian besar orang tua tidak mengetahui tentang kesehatan mental anaknya? Beberapa pasti menjawab jika sehat mental yaitu tidak sakit jiwa, bahkan ada juga sehat mental adalah sesuatu yang normal. Menurut KBBI mental yaitu bersangkutan dengan batin dan watak manusia, bukan bersifat badan atau tenaga. Mental sehat yaitu kedamaian batin yang penuh, tidak hanya kaitannya dengan penyakit atau kelemahan tertentu. Seseorang dapat dikatakan sehat mental mencakup aspek psikologisnya seperti pikiran, prilaku, emosi yang seimbang sehingga bisa menjalani kehidupan baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Perlu di ingat kita sebagai orangtua, bahwa hal semacam ini bisa mengembangkan masalah gangguan mental pada anak remaja. Sejatinya masalah gangguan mental bisa muncul pada siapa saja. Lalu apa saja gangguan mental yang sering terjadi pada anak remaja? Berikut ini masalah gangguan mental yang sering terjadi pada anak remaja yang perlu orangtua ketahui.

Narkoba Bisa Berbahaya Bagi Mental Penyalahgunanya

Penyalahgunaan narkoba tidak bisa di anggap sepele, karena dampaknya sangat merusak tubuh dan mental penggunanya. Sebagian besar orang mengira menggunakan narkoba bisa jadi solusi, hal tersebut sangat salah besar. Narkoba akan berdampak panjang pada kehidupan Anda, fatalnya ia bisa menyebabkan kematian.

Oleh karena itu segera stop narkoba, menolong orang lain merupakan tindakan yang sangat mulia. Awalnya mungkin mereka tidak senang dengan sikap yang Anda lakukan, namun hal ini bisa menyelamatkan hidupnya. Orang yang sudah ketergantungan narkoba biasanya akan sulit berfikir dan tidak bisa mengambil tindakan yang tepat, bahaya narkoba bagi mental penyalahgunanya perlu di tanggulangi dengan serius.

Narkoba bisa menyebabkan gangguan mental, perubahan sikap karena zat adiktif di dalamnya bisa sangat berbahaya bagi diri sendir dan lingkungan penyalahgunanya. Selengkapnya baca juga apa dampak penggunaan narkoba bagi masyarakat di lingkungan pengguna.

Macam-macam Gangguan Mental yang Sering Terjadi Pada Anak Remaja

Gangguan  Mental yang Sering Terjadi pada Anak Remaja
Gangguan  Mental yang Sering Terjadi pada Anak Remaja

Di lansir dari Word Health Organization (WHO) ada macam macam gangguan mental yang sering terjadi pada anak remaja seperti berikut ini.

  • Gangguan Berkaitan dengan Perilaku

Pada umumnya masa kanak-kanak adalah pemicu terjadinya gangguan mental pada remaja. Misalnya Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dengan ciri ciri gangguan mental sulit untuk fokus, dan perilaku merusak atau menantang. Seperti yang sudah di jelaskan sekilas mengenai ciri ADHD, terdapat 3 tipe ADHD yakni Hiperaktif, Inattenive, Implusif. Anak remaja sering mengalami tipe hiperaktif biasanya mengalami kesulitan untuk duduk diam, tak berhenti berbicara maupun menyelesaikan tugas. Sedangkan anak remaja yang mengalami masalah Inattenive lebih cenderung kurang fokus dan mudah teralihkan. Sementara itu tipe impulsif kombinasi dari keduanya. Untuk menanganinya bisa di lakukan melalui terapi pengobatan. Pelatihan yang di berikan oelh orangtua juga berperan penting untuk pemulihan ini.

  • Gangguan Berkaitan dengan Emosi

Berikutnya gangguan emosi pada masa remaja.  Gangguan ini di kenal dengan istilah Oppositional Defiant Disorder (ODD). Anak yang mengalami masalah ini akan memiliki sifat mudah marah dan frustasi (marah berlebihan). Selain itu akan sering menunjukkan sikap yang membangkang dan pendendam. Gangguan perilaku ini jauh lebih serius. Karena termasuk sikap pembangkangan, agresif baik verbal dan fisik. Anak remaja jika menderita gangguan mental ini harus lebih berjuang dalam menjaga hubungan yang sehat agar tidak menggangu proses pendidikannya. Oleh karena itu sebagai orangtua harus segera di tangani sebelum mengalami gejala yang lebih buruk. Langkah yang di perlukan untuk mengatasi masalah ini, dengab perawatan kondisi melalui program pelatihan dan terapi orangtua.  

  • Gangguan makan (Eating Disorder)

Gangguan mental yang di alami anak remaja selanjutnya gangguan makan. Gangguan makan muncul di masa remaja sampai dewasa muda baik pada laki-laki maupun perempuan. Namun, kebanyakan terjadi pada perempuan. Gangguan makan terbagi menjadi dua jenis yaitu gangguan vnakan anoreksia dan bulimia. Gangguan makan anoreksia memiliki ciri yaitu mengurangi jumlah makanan yang di makan secata ekstrim hingga mengalami penurunan berat badan. Sedangkan bulimia yaitu makan yang berlebihan dan membuangnya denfn muntah atau obat pencahar. Gangguan makan dengan jumlah yang besar di satu waktu akan berdampak serius pada kesehatan fisik anak remaja dan depresi, kecemasan maupun penyalahgunaan zat. Untuk mengatasi masalah ganggua makan tak jarang membutuhkan pengawasan dan terapi intensif.

  • Gangguan Psikotik

Orang yang mengalami gangguan psikotik muncul pada akhir masa remaja atau awal dewasa. Gejalanya berhalusinasi atau mempercayai hal yg tidak terjadi. Bahkan melihat, mendengar atau merasakan hal yang tidak nyata. Gangguan psikotik salah satu gangguan jiwa yang parah yang bisa menyebabkan penyakit skizofrenia. Oleh karena itu sangat menggangu kemampuan anak remaja untuk menjalankan kehidupan.

  • Depresi

Di lansir dalam Survei Nasional Penggunaan Narkoba dan Kesehatan SAMHSA  anak yang berusia 13-17 tahun mengalami depresi berat. Kebanyakan terjadi pada anak perempuan dibandingkan laki-laki. Gejala depresi juga sangat berpengaruh di lingkungan sosial maupun pendidikannya. Untuk menangani gangguan mental ini bisa dilakukan dengan bantuan terapi dan pengobatan. Jika tidak mengambil tindakan secepatnya akan menjadi lebih buruk.

  • Kegelisahan

Anak remaja juga rentan mengalami kegelisahan atau gangguan kecemasan. Permasalahan ini juga berdampak buruk untuk kehidupan anak remaja. Kondisi ini akan membuat anak cenderung sulit bersosialisasi dengan lingkungan. Bahkan bisa sampai membuat anak kabur dari rumah. Rasa cemas pada anak remaja dapat di rasakan dalam kehidupan dan kecemasan sosial. Untuk pengobatannya bisa dilakukan melalui terapi bicara. Biasanya akan mempelajari bagaimana mengelola gejala dan menghadapi ketakutan.

  • Menyakiti Diri Sendiri

Anak remaja juga rentan mengalami gangguan mental yang menyakiti diri sendiri misalnya bunuh diri. Bunuh diri terjadi karena ada beberapa kemungkinan, seperti pelecehan, minum-minuman, medsos. Baru-baru ini medsos menjadi penyebab bunuh diri terbesar pada anak remaja. Media sosial berpengaruh buruk pada anak remaja, seperti sitra diri dan cenderung konsumtif.

  • Perilaku Pengambilan Risiko

Pada masa peralihan remaja rentan sekali mengambil risiko yang didapat, misalnya merokok, minum alkohol, tawuran hingga penyalahgunaan narkoba. Jika sudah seperti ini akan memengaruhi pencapaian pendidikan, keterlibatan dengan kriminal hingga kematian.

Nah, itu adalah macam-macam gangguan mental yang sering terjadi pada anak remaja. Jika kita menemukan gejala atau kondisi tersebut maka jangan ragu untuk meminta bantua pada ahlinya seperti dokter dan psikolog. Langsung menyampaikan permasalahan dengan berkonsultasi pada ahli kesehatan mental yang terlatih.

Gejala Gangguan Mental Pada Anak Remaja

Adapun gejala atau ciri-ciri gangguan mental pada remaja, yang mungkin terjadi bisa di awali seperti berikut ini:

  • Merasa sedih yang berlebihan dengan menarik diri dari lingkungan selama lebih dari dua Minggu
  • Selalu mencoba menyakiti diri sendiri
  • Sulit untuk mengontrol emosi dan perilaku
  • Moodnya selalu berubah dalam kurun waktu yang cepat
  • Nafsu makan terganggu
  • Waktu tidur terganggu atau jam tidur kacau
  • Sering berteriak atau berkelahi
  • Kehilangan konsentrasi
  • Mempercayai hal yang tidak nyata
  • Merasa ketakutan dan kekhawatiran berlebihan yang terus terbayang
  • Trauma yang tidak dapat dilupakan
  • Merasa pelupa, bingung, tersinggung,cemas kesal yang tidak biasanya
  • Merokok, minum-minuman bahkan mengonsumsi narkoba
  • Tidak mampu memahami orang lain

Faktor Penyebab Gangguan Mental Pada Anak Remaja

Beberapa faktor penyebab gangguan mental pada anak remaja pada umumnya Yaitu:

  • Mengalami cidera di bagian kepala
  • Mempunyai riwayat gangguan mental dalam keluarga
  • Kekerasan dalam lingkungan
  • Terjadi kelainan pada otak
  • Pernah merasakan kehilangan anggota keluarga yang sangat dekat
  • Penyalahgunaan NAPZA yang berkepanjangan
  • Depresi berat
  • Merasa kesepian dalam kehidupan
  • Berada di lingkungan yang buruk
  • Trauma
  • Kekurangan nutrisi

Cara Mengatasi Anak Remaja Mengalami Gangguan Mental

Kita bisa melakukan beberapa tindakan untuk mengatasi anak remaja yang mengalami gangguan mental antara lain.

  • Mendengarkan dengan penuh perhatian dan kasih sayang
  • Memberikan support secara emosional
  • Mencari tahu informasi yang benar dan tepat.
  • Mengikutsertakan keluarga untuk merawatnya
  • Mencari bantuan ahli dalam bidangnya (Psikiater, Konselor, Psikolog)

Selain itu kita bisa melakukan beberapa pencegahan supaya anak remaja tidak mengalami gangguan mental seperti berikut ini.

  • Mempunyai pikiran yang positif
  • Melakukan kegiatan berkaitan dengan fisik
  • Kemampuan dalam memecahkan masalah
  • Saling menolong orang
  • Berhubungan baik dengan orang lain
  • Istirahat yang cukup
  • Meminta bantuan orang yang profesional

Cara Mengatasi Anak Remaja Mengalami Gangguan Mental Oleh Dokter

Langkah selanjutnya melakukan pengobatan yang dilakukan dokter untuk menangani gangguan mental yakni:

  • Psikoterapi

Psikoterapi yaitu terapi yang di lakukan dengan cara berbicara langsung dengan penderita dalam mengungkapkan perasaan untuk mencari  saran dan solusi yang aman dan tepat bagi penderitanya. Di sini Psikiater akan memberikan bantuan dan membimbing penderita dalam mwngend perasaan dan emosi. Psikoterapi dapat berjalan efektif  jika di sertai dengan perawatan dan obat-obatan.

  • Obat-obatan

Memberikan obat pada penderita bertujuan untuk memperbaiki senyawa kimia pada otak. Obat-obatan pun tidak sembarang pemakainya dan jenis-jenis obatnya. Obat gangguan mental bisa di dapatkan setelah konsultasi atau menjalankan psikoterapi dengan ahlinya.

  • Rawat Inap

Rawat inap juga di perlukan jika penderita harus di pantau terus mengenai gajala yang dialami. Guna untuk lebih cepat sembuh dan tidak terjadi hal yang lebih mengerikan.

  • Support Group

Dukungan dengan sakit yang sama juga membantu untuk memulihkan bagi yang sudah mampu mengendalikan emosi dengan baik. Adanya kelompok ini bisa saling berbagi mengenai pengalaman dan saling menjaga untuk menuju pemulihan.

  • Stimulasi Otak

Stimulasi otak juga bisa dilakukan dengan tetapi Elektrokonvusif dan magnetik transkranial. Selain itu juga bisa melalui pengobatan eksperimental (stimulasi otak dalam) dan stimulasi saraf vagus

  • Membuat Rencana Bagi Diri Sendiri

Membuat rencana untuk diri sendiri juga di perlukan untuk melawan penyakit mental. Misalnya mengatur kebiasaan sehari-hari dan gaya hidup. Hal ini untuk membantu prosy pemulihan dari gangguan mental.

Dengan demikian informasi mengenai gangguan mental yang sering terjadi pada anak remaja. Jika ada gejala yang terlihat atau di rasakan mengenai gangguan mental segeralah mencari bantuan Psikiater. Berbicaralah dengan dokter spesialis untuk mengatasi masalahnya dan konsultasi.

Jika kamu memiliki masalah ketergantungan obat, segera hubungi pusat rehabilitasi narkoba untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top