Kepribadian ganda atau Dissociative Identity Disorder adalah suatu kondisi gangguan kesehatan mental yang memiliki dua kepribadian atau lebih pada seseorang. Sehingga, terkadang menjadi sosok a dan kemudian berubah menjadi kepribadian b.
Gangguan kesehatan mental kini semakin banyak terjadi dimana-mana dan kepada siapa saja. Salah satunya adalah kepribadian ganda atau dalam istilah medis dikenal dengan dissociative Identity Disorder.
Banyak gejala yang dapat diketahui sebagai tanda-tanda dari gangguan kepribadian ini. Seperti halnya amnesia, perubahan persepsi, depersonalisasi, hingga kebingungan. Selain itu, penyebab dari kepribadian ganda ini lebih banyak disebabkan karena trauma.
Apa itu kepribadian ganda?
Kepribadian ganda atau Dissociative Identity Disorder adalah suatu gangguan identitas disosiatif yang menyerang kesehatan mental dan menyebabkan kepribadian seseorang yang berubah menjadi ganda.
Seseorang yang memiliki kepribadian dirinya sendiri disebut sebagai identitas inti. Sedangkan, ketika kepribadiannya berubah menjadi kepribadian lain disebut sebagai kepribadian alter atau alter ego. Biasanya orang yang memiliki kepribadian ganda tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kepribadian ganda.
Gangguan kepribadian tersebut bisa ditandai dengan gangguan kesadaran hingga gangguan memori. Pada kepribadian ganda juga sering dikenal dengan multiple personality disorder dan split disorder.
Ketidaksesuaian antara pikiran, identitas, memori hingga kepribadian yang menyebabkan kepribadian ganda. Hal tersebut jelas mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala kepribadian ganda
Selanjutnya yang akan dibahas adalah gejala atau tanda-tanda yang menandai seseorang mengalami kepribadian ganda diantaranya adalah:
1. Amnesia
Gejala yang terjadi pada seseorang yang mengalami kepribadian ganda biasanya mengalami amnesia secara berulang. Ketika mengalami kepribadian alter atau alter ego, maka dirinya tidak mengingat bahwa telah berubah kepribadian.
Sehingga, orang yang mengalami kepribadian ganda memiliki gejala amnesia berulang yang disebabkan karena kegagalan untuk mengingat informasi yang terjadi pada diri sendiri. Selain itu, ada yang mengalami mikro-amnesia atau seseorang yang tidak bisa mengingat percakapan yang terjadi.
2. Perubahan persepsi
Gejala selanjutnya adalah perubahan persepsi. Perubahan persepsi ini terjadi, karena gangguan pada pikiran dan juga memori. Dirinya akan merasa aneh dan lingkungan pun nampak berubah dan berkabut.
3. Depersonalisasi
Kemudian, gejala yang lainnya yang menjadi tanda kepribadian ganda adalah depersonalisasi. Depersonalisasi merupakan suatu kondisi yang merasa tubuh dan pikiran terasa keluar dari tubuh, sehingga merasa aneh.
4. Kebingungan
Gejala yang sering terjadi pada seseorang yang mengalami kepribadian ganda akan mengalami kebingungan. Kebingungan disebabkan karena perubahan identitas dan kepribadian. Penderita akan merasa bingung terhadap dirinya sendiri, hingga seluruh ciri yang ada pada dirinya merasa bukan dirinya.
Penyebab kepribadian ganda
Penyebab dari kepribadian ganda sendiri banyak disebabkan oleh trauma masa lalu yang terjadi secara berulang misalnya kekerasan, penelantaran, kematian, pelecehan seksual, bencana, kecelakaan dan lain sebagainya yang menyebabkan dirinya menjadi takut dan trauma terhadap kejadian tersebut hingga mengalami kepribadian ganda.
Oleh sebab itu, pembentukan karakter pada masa anak-anak sangat penting dilakukan agar tidak menimbulkan rasa trauma dan takut di kemudian hari.
Kesimpulan
Kepribadian ganda adalah suatu gangguan kesehatan mental yang menyebabkan kepribadian seseorang bertambah bisa menjadi dua kepribadian atau lebih. Kepribadian inti merupakan kepribadian yang dirasakan sebenarnya, sedangkan kepribadian alter merupakan kepribadian lain atau kepribadian kedua dari seseorang yang mengalami kepribadian ganda.
Biasanya seseorang yang mengalami kepribadian ganda tidak sadar akan hal tersebut, sehingga gejala yang terjadi seperti amnesia, perubahan persepsi, depersonalisasi hingga kebingungan. Sedangkan, penyebabnya sendiri disebabkan karena trauma masa lalu, seperti kekerasan, pelecehan seksual, bencana, penelantaran, kematian dan lain sebagainya. Sehingga pembentukan karakter dan suasana keluarga yang nyaman akan sangat berpengaruh terhadap anak untuk ke depannya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka