Salah Satu Narkoba Jenis Depresan, Ganja dan Apa Saja Efeknya ! - Ashefa Griya Pusaka

Salah Satu Narkoba Jenis Depresan, Ganja dan Apa Saja Efeknya !

Efek Ganja Pada Fisik dan Psikologis
Share on:

Merasa tertekan, sedih dan mudah tersinggung adalah konsekuensi normal dari kehidupan yang penuh tekanan. Kehilangan orang yang dicintai, masalah keluarga, terlalu banyak pekerjaan adalah situasi yang dapat menyebabkan stres. Akhirnya banyak orang beralih ke narkoba jenis depresan. Salah satu narkoba jenis depresan adalah ganja.

Cara Kerja Narkoba Jenis Depresan

Narkoba jenis depresan akan menghambat koneksi sinyal dari otak dengan tubuh sehingga menjadikan penggunanya akan merasa rileks. Pengguna obat-obatan terlarang ini biasanya menjadi sulit berkonsentrasi maupun beraktifitas. Bahkan juga kesulitan merespon sesuatu yang ada di sekelilingnya.

Ganja adalah tanaman dari mana mariyuana dan hashish diperoleh, zat psikotropika yang dikonsumsi di banyak bagian dunia untuk tujuan rekreasi atau terapi. Ada penelitian yang menyebutkan penggunaan Ganja pada abad ke-2 SM, karena komponen kimia psikoaktif dan efek yang ditimbulkannya pada sistem saraf sudah diketahui. Zat yang berasal dari ganja adalah zat psikotropika sehingga jika dikonsumsi memiliki efek psikologis dan otak, dan juga dapat memiliki efek pada sistem lain seperti sistem jantung atau pernapasan.

Setelah dihisap, THC atau zat yang dikandung oleh ganja diasimilasi oleh organ-organ yang memiliki konsentrasi lemak yang signifikan, seperti otak. Justru karena kemampuan menyimpan lemak tersebut, THC dapat dilacak bahkan berbulan-bulan setelah masuk ke tubuh. Saat pengguna menghisap ganja maka kadar THC dalam darah meningkat pesat dalam waktu 15-20 menit. Efek ganja bisa berlangsung sekitar 3-4 jam.

Biasanya, ketika efeknya hilang, pengguna diserang oleh rasa lapar yang signifikan dan keinginan untuk makanan berkalori tinggi. THC tetap berada di dalam tubuh selama beberapa hari atau minggu, dan itu berarti, jika terus menghisap ganja maka efek zat tersebut meningkat.

Efek Ganja Pada Fisik dan Psikologis

Efek Ganja Pada Fisik dan Psikologis
Efek Ganja Pada Fisik dan Psikologis

Efek dari mengkonsumsi ganja bervariasi dan terbagi menjadi efek jangka pendek dan jangka panjang, dan antara efek psikologis dan fisik. Namun efek langsung yang langsung terasa adalah peningkatan denyut jantung dan perasaan mengantuk ringan dan analgesia sedang.

Mata mereka yang merokok ganja tampak berkilau dan merah, karena efek vasodilator, dikombinasikan dengan kekeringan di mulut dan rasa lapar yang meningkat, terutama ketika efeknya mulai berkurang.

Dari sudut pandang psikologis, penurunan fungsi intelektual dapat dihasilkan karena THC. Komponen psikoaktif utama ganja ini dapat mendistorsi persepsi sensorik tentang realitas, meningkatkan kegembiraan dan banyak bicara selama beberapa jam. Penderita pun mengalami kantuk dan apatis,t mempengaruhi kemampuan untuk berpikir normal, mengingat dan koordinasi gerakan.

Dosis ganja yang sangat tinggi dapat menyebabkan paranoia, halusinasi, dan serangan panik. Jika konsumsi ganja dicampur dengan zat lain seperti tembakau atau alkohol, efeknya dapat lebih buruk dan membuat kecanduan yang lebih besar, terutama dalam kasus tembakau, karena zat yang terkandung dalam rokok sangat adiktif.

Dalam jangka panjang, bisa menyebabkan kerusakan neuron yang tidak dapat diperbaiki dan menghasilkan perubahan permanen dalam suasana hati, kehilangan ingatan atau masalah tidur yang mencegah pengguna melakukan aktivitas dengan cara yang normal.

Beberapa organisasi kesehatan mengklaim bahwa konsumsi ganja yang berlebihan dapat memiliki efek negatif pada kesehatan psiko-fisik dan juga menyebabkan penyakit seperti depresi atau memicu penyakit seperti psikosis dan skizofrenia.

Efek Fisik

Efek fisik utama dari pengguna ganja menyangkut pengaruhnya pada sistem kardiovaskular, karena adanya THC, termasuk secara khusus: Mata merah, Penurunan tekanan intraocular, Stimulasi nafsu makan, dan Takikardia.

Salah satu efek dari merokok mariyuana atau hashish (keduanya dihasilkan dari ganja) adalah peningkatan denyut jantung dan peningkatan tekanan darah. Efek ini disebabkan adanya THC dalam ganja, dan konsekuensi langsung yang dapat dilihat adalah takikardia. Mata merah disebabkan oleh fakta bahwa ganja sebagai vasodilator akan menyebabkan peningkatan aliran darah dan dengan demikian menurunkan tekanan darah.

Efek Psikologis

Efek pada otak yang disebabkan oleh THC yang disimpan di area otak tertentu akan berinteraksi dan menghambat beberapa transmisi saraf. Secara khusus, zat dari dapat ditemukan di berbagai kelenjar dan bagian otak dan tubuh yang secara langsung dapat mempengaruhi: koordinasi dan kontrol gerakan tubuh, manajemen ingatan, pengendalian stress, fungsi kognitif , rasa kenyang, sensasi kenikmatan, perasaan takut dan ekspresi emosi, sensasi rasa sakit, dan gairah seksual.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top