Penanganan yang Benar untuk Penderita BPD, kali ini kita akan membahas lebih lanjut tentang borderline personality disorder. Masalah gangguan kepribadian ini sangat berpengaruh terhadap masalah kesehatan.
BPD atau singkatan dari Borderline personality disorder, merupakan gangguan kepribadian ambang. Kondisi ini cukup serius karena bisa mempengaruhi cara pikir dan perasaan penderitanya. Awalnya, Anda yang mengalami kesehatan mental ini akan memiliki citra diri yang sulit dikontrol (berubah-ubah).
Penyebab Borderline personality disorder
Penyebab Penyebab Borderline personality disorder Adalah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari factor lingkungan, genetic dan juga kelainan yang terjadi pada otak, baik bawaan lahir atau baru muncul saat usia sudah remaja, dengan penjelasan sebagai berikut:
- Lingkungan
Orang yang mengidap gangguan kepribadian selalu punya cara pandang dan cara pikir yang berbeda dari orang normal. Perasaan yang dimiliki juga cukup berbeda apabila dibandingkan dengan orang lain yang tidak mengalami kesehatan jiwa.
Buruknya lingkungan disekitar memiliki peranan yang besar dalam memunculkan gangguan kepribadian. Misalnya, pernah terjadi pelecehan atau penyiksaan di masa kecil. kehilangan orang tua atau sahabat terdekat juga bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya masalah BPD.
- Genetik
Terdapat 1-4 persen manusia di dunia mengalami kondisi BPD. Umumnya, keadaan ini akan muncul saat akhir masa remaja atau dewasa muda. Pengidap penyakit ini biasanya adalah kaum wanita. Namun, belum ada penelitian yang jelas mengapa hal ini bisa terjadi.
Berdasarkan penelitian, terjadinya gangguan kepribadian bisa diturunkan dari orang tua kepada anak atau disebut genetic. Apabila anggota keluarga dalam garis keturunan ada yang mengalami gangguan kepribadian ambang akan lebih berisiko mengidap BPD.
- Kelainan otak
Menurut penelitian, orang yang menderita BPD akan mengalami kelainan fungsi dan struktur otak. Terlebih di daerah yang merujuk pada emosi dan perilaku. Orang yang mengalami BPD, kemungkinan akan mempunyai sistem pengaturan emosi yang berbeda pada otak.
Meskipun beberapa faktor di atas bisa beresiko memunculkan BPD, akan tetapi tidak semua orang yang memiliki kelainan otak, orang tua dengan BPD dan lingkungan negative selalu akan mengalami BPD. Namun juga, kemungkinan yang tidak memiliki ketiga factor diatas juga bisa mengalami gangguan kejiwaan ini.
Gejala BPD
Borderline personality disorder adalah kondisi yang berhubungan dengan kejiwaan, perasaan, citra diri, cara pikir dan cara berperilaku seseorang. Dilihat dari gejalanya, BPD dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
- Suasana Hati Tidak Stabil
orang yang mengalami BPD bisa mengalami mood swing atau perubahan perasaan secara ekstrim. Ini bisa mempengaruhi diri sendiri, orang-orang disekitar maupun lingkungan. Kondisi mood swing akan mengubah perasaan negatif menjadi positif dan sebaliknya.
Saat pada kondisi negatif, orang yang mengalami BPD akan merasa hampa, sedih, marah, malu, takut, panic, tidak berharga dan perasaan negatif lainnya, yang akan menimbulkan kesepian mendalam.
- Gangguan Pola Pikir
BPD akan membuat penderitanya merasa diri bersalah, buruk dan hidup tidak ada artinya. Perasaan atau pikiran negatif tersebut akan hilang timbul sampai pasien akan menjadi kalut dan mencari pembenaran kepada orang lain bahwa dirinya baik-baik saja.
Selain itu, orang dengan gangguan BPD akan sering berhalusinasi. Contohnya, seolah ada suara yang memerintahkan untuk menyakiti diri sendiri. Penderita juga akan yakin akan sesuatu yang tidak masuk akal atau delusi. Salah satu contohnya, meyakini bahwa dirinya sedang dikejar oleh pembunuh bayaran.
- Perilaku Impulsif
Keadaan ini akan membahayakan diri sendiri atau orang lain karena penderita akan berlaku tidak bertanggung jawab dan ceroboh. Misalnya, melukai diri sendiri, mencoba bunuh diri, mengkonsumsi alkohol berlebihan, berhubungan seks berisiko dan lain sebagainya.
- Hubungan yang Intens Tapi Tidak Stabil
Terkait dengan apa itu apa itu borderline personality disorder yang merupakan salah satu penyakit kejiwaan, pasien akan sangat takut diabaikan orang-orang sekitar. Namun anehnya, suatu waktu, akan merasa sangat risi apabila orang lain terlalu memperhatikannya.
Pada akhirnya, hal tersebut bisa menjadi pertengkaran antara penderita dan orang lain. Tidak semuanya akan mengalami banyak gejala karena bisa dilihat dari tingkat keparahannya dan seberapa sering munculnya kondisi tersebut.
Seiring dengan bertambahnya umur penderita, maka kondisi gangguan kejiwaan BPD ini akan mulai berangsur mereda. Terlebih, apabila usia pasien sudah memasuki kepala 4, maka perkembangan penyakit ini akan berhenti dan cenderung menghilang.
Pengobatan BPD
Gangguan kejiwaan memang harus ditangani oleh orang yang ahli dan paham dibidangnya, agar bisa mendapatkan perawatan terbaik dan maksimal. Pengobatan borderline personality disorder dilakukan dengan tujuan agar bisa memberikan bantuan kepada pasien, bagaimana mengatasi gejala BPD.
Pengobatan juga dilakukan untuk mencegah gangguan jiwa lainnya yang sering muncul bersamaan dengan BPD, seperti depresi dan resiko penyalahgunaan narkoba serta alkohol. Adapun pengobatan BPD yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
- Psikoterapi
Dalam menangani kasus BPD, psikiater akan memberikan beberapa tindakan psikoterapi agar pasien bisa berangsur pulih dan dapat bermasyarakat secara normal kembali. Ada beberapa metode yang digunakan, diantaranya adalah:
- Dialectical Behavior Therapy
Terapi dilakukan dengan cara berdialog agar pasien bisa mengendalikan diri dan mampu memperbaiki hubungan sosialnya. Terapi ini bisa dilakukan secara pribadi ataupun berkelompok dalam grup.
- Mentalization Based Therapy
Psikoterapi yang dilakukan memfokuskan pada cara berpikir sebelum bertindak. Terapi ini akan membantu pasien dalam menilai perasaan dan pikirannya agar bisa menciptakan sudut pandang yang positif.
- Schema Focused Therapy
Terapi ini bertujuan untuk menyadarkan pasien, bahwa kebutuhannya yang tidak tercukupi bisa membentuk pola pikir yang salah. Pasien akan dibantu untuk berpikir positif dengan cara sehat agar memahami bahwa yang pikiran negatif adalah hal yang salah.
- Transference Focused Psychotherapy
Psikoterapi ini akan membantu penderita BPD agar bisa memahami kesulitan atau emosi yang sekarang dialaminya, akan menyulitkannya bermasyarakat. Dalam tahap ini, pasien diminta untuk saling membangun komunikasi yang baik dengan pasien lainnya.
- Good Psychiatric Management
Pasien akan dibantu dalam memahami masalah emosi dalam dirinya yang akan berakibat untuk orang lain, sehingga penderita diminta untuk mempertimbangkan perasaan orang lain. Pasien akan diberi obat dan terapi ini dilakukan secara perorangan atau kelompok.
- Obat-Obatan
Pasien akan diminta untuk mengkonsumsi obat-obatan agar bisa mengatasi masalah BPD. Hal ini dimaksudkan agar bisa mengurangi kemungkinan komplikasi yang muncul, seperti gangguan kecemasan atau depresi.
Dokter akan memberikan obat-obatan yang harus dikonsumsi secara rutin, diantaranya antipsikotik, antidepresan ataupun obat yang bisa menyeimbangkan suasana hati. Mengkonsumsi obat harus sesuai dengan resep dokter.
Mengikuti terapi dan mengkonsumsi obat yang sudah dianjurkan akan sangat membantu dalam proses penyembuhan BPD. Terlebih jika kondisi pasien sudah cukup meresahkan lingkungan, maka penanganannya harus dilakukan dengan segera.
Butuh penanganan khusus mengenai penyalahgunaan NAPZA? Segera konsultasikan dengan Ashefa Griya Pusaka.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka