Penyalahgunaan NAPZA merupakan kondisi yang berbahaya yang harus segera dihentikan. Pengaruh NAPZA terhadap kesehatan fisik dan mental bisa sangat berbahaya bagi penggunanya. Hal ini akibat zat kimia berbahaya didalamnya, sehingga efeknya bisa sangat merusak kondisi kesehatan. Salah satu pengaruh jangka panjang terhadap fisik dan mental pengguna NAPZA adalah tidak pedulinya terhadap kesehatan diri sendiri.
Selain itu juga, penyalahgunaan napza mengakibatkan kecanduan akut yang mengakibatkan penggunanya ingin terus menggunakan obat-obatan terlarang.
Kecanduan obat merupakan kondisi penyakit otak kronis yang sulit untuk dihentikan, dampaknya bisa memburuk jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga Dampak Penyalahgunaan Narkoba untuk Kesehatan Fisik Dan Mental
Salah satu contoh dampak penggunaan obat secara terus-menerus, yaitu membuat penggunanya mengalami overdosis obat. Overdosis terjadi ketika, pengguna menambah dosis obat dalam takaran yang berlebihan.
Apa itu NAPZA?
NAPZA adalah kepanjangan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Ketiganya mempunyai ciri khas tersendiri. Menurut Undang-undang No. 35 Tahun 2009, narkotika adalah zat yang mampu membuat kesadaran seseorang menurun dan bisa menghilangkan rasa nyeri di tubuh manusia selama beberapa waktu. Misalnya obat bius yang sering kita jumpai.
Narkotika terbagi menjadi tiga jenis yaitu narkotika alami, narkotika sintesis, dan narkotika semi-sintesis. Narkotika alami adalah narkotika yang di hasilkan dari alam seperti tanaman atau tumbuhan. Narkotika sintesis yaitu narkotika yang secara keseluruhan di buat manusia dengan bahan zat kimia. Sedangkan untuk narkotika semi-sintesis yakni narkotika yang berasal dari zat opium. Opium itu berasal dari tanaman Poppy atau Papaver Somniferum, kemudian diolah menjadi zat narkotika.
Selanjutnya Psikotropika, efek yang di timbulkan Psikotropika berbeda dengan narkotika. Psikotropika yaitu zat yang mampu mempengaruhi kinerja susunan saraf pusat manusia sehingga berdampak pada mental dan perilaku penggunanya. Pada umumnya orang yang menggunakan Psikotropika menjadi hiperaktif dan lebih percaya diri.
Sejarah Penggunaan NAPZA
Sejarah penggunaan NAPZA sudah di gunakan sejak tahun 2000 sebelum Masehi di Sumeria, dari tumbuhan Papaver Somniferum yang sekarang dijadikan sumber opium. Dahulu orang menggunakan serbuk sari dari opium untuk menghilangkan rasa nyeri atau sakit pada tubuh. Selain itu, digunakan untuk berburu karena mampu membius hewan. Selanjutnya, pada Tahun 330 sebelum Masehi di India, yaitu tumbuhan candu digunakan sebagai bahan untuk memberikan efek relaksasi.
Dilihat dari sejarah NAPZA, apabila di manfaatkan dengan semestinya maka akan menghasilkan manfaat yang positif. Begitupun di dunia medis atau kedokteran sangat bermanfaat sekali. Namun, kebanyakan penggunaan dari NAPZA disalahgunakan atau melebihi dosis yang dianjurkan, sehingga menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan penggunanya.
Golongan NAPZA
Berdasarkan dari efek yang dihasilkan, NAPZA terbagi menjadi tiga golongan yakni, stimulan, depresan dan halusinogen. Stimulan bisa menyebabkan organ tubuh bekerja lebih cepat dari biasanya, misalnya pada kinerja otak dan jantung. Sehingga menimbulkan efek ketagihan pada penggunanya
Penggunaan stimulan dalam jangka pendek bisa memberikan efek senang dan gembira. Namun, jika dikonsumsi dalam jangka panjang maka akan menyebabkan kerusakan otak. Senyawa yang termasuk stimulan salah satunya ekstasi.
Ekstasi bisa menstimulasi otak untuk melepaskan serotonin yang berakibat aktivitas fisik melebihi batas kemampuan seperti biasanya. Sementara jika berhenti mengonsumsi ekstasi secara tiba-tiba maka akan menyebabkan depresi, cemas, insomnia, dan gangguan ingatan.
Ekstasi berdampak buruk bagi fisik, efek yang dirasakan secara fisik diantaranya , menganggu sistem saraf, pernapasan, kulit, pembuluh darah dan jantung. Kemudian, secara psikis, bisa membuat penggunanya kehilangan kepercayaan, perasaan kesal dan tertekan, bekerja menjadi lambat. Konsentrasi berkurang dan sulit untuk dilakukan.
Sementara itu pada golongan depresan efeknya bisa membuat penggunanya menjadi lebih tenang atau penenang. Zat depresan berfungsi untuk menekan atau mengurangi neuron di sistem saraf pusat sehingga aktivitas pada sel otak menjadi lebih lambat. Senyawa yang termasuk dalam golongan depresan yakni opium dan barbiturat.
Bahaya Penyalahgunaan NAPZA
Napza merupakan jenis obat yang tidak bisa digunakan sembarangan. Bahaya penyalahgunaan NAPZA dan obat berbahaya lainnya telah terbukti, memberikan dampak yang mengerikan bagi penyalahgunanya.
Walaupun memiliki efek yang berbahaya, penyalahgunaan NAPZA hingga saat ini masih marak terjadi dilingkungan masyarakat. Padahal, efek dari zat dalam kandungan obat-obatan ini hanya akan memberikan kerugian yang sangat besar bagi penggunanya.
Banyak alasan yang bisa mendasari seseorang menyalahgunakan obat-obatan terlarang ini. Efek sementara yang diberikan tidaklah sebanding dengan apa yang akan dirasakan nantinya. Karena efek dari penggunaan NAPZA ini bisa memberikan risiko dalam waktu yang lama, apa lagi jika digunakan secara berlebihan.
Penggunaan secara berlebihan ini lah yang akhirnya memberikan dampak berkepanjangan. Setelah sekian lama mengkonsumsi NAPZA, akibatnya akan memberikan penurunan pada kualitas hidup dan kesehatan bagi penggunanya.
Terjadinya penurunan kualitas hidup, yang membuat pengguna NAPZA mengalami perubahan perilaku secara drastis. Perubahan ini nantinya mendatangkan risiko yang berbahaya jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Selain itu juga, kesehatan fisik dan mental penggunanya akan semakin memburuk. Ini merupakan efek dari zat-zat berbahaya yang terus menggerogoti kesehatan bagi pengguna NAPZA.
Hal yang paling mengerikan akibat dari penyalahgunaan NAPZA yaitu kematian. Banyak faktor yang memicu korban penyalahguna obat mengalami hal ini, mulai dari risiko overdosis yang didalaminya, melakukan kegiatan berat setelah konsumsi obat, hingga masalah kesehatan mental yang membuatnya mengalami hal-hal yang tidak terduga.
Pengaruh NAPZA Terhadap Kesehatan Fisik dan Mental
Kali ini kita akan membahas dampak dari penyalahgunaan NAPZA terhadap kesehatan fisik dan mental penggunanya. Ketika seseorang menggunakan obat-obatan berbahaya dalam waktu yang lama, tentunya akan ada perubahan yang bisa dilihat secara fisik, ataupun gejala yang hanya bisa dilihat dari perilakunya.
Pengaruh NAPZA Terhadap Kesehatan Fisik
Efek dari penggunaan NAPZA bisa memberikan risiko berbahaya terhadap kondisi fisik. Salah satu contoh pengaruh jangka panjang terhadap fisik pengguna napza adalah rusaknya tubuh.
Kerusakan ini juga bisa dilihat dari kondisi fisik yang semakin memburuk, seperti badan yang semakin kurus, rusaknya gigi, dan banyaknya luka dibagian tubuh.
Pengaruh NAPZA Terhadap Kesehatan Mental
Selain merusak tubuh, pengaruh penggunaan NAPZA juga bisa memberikan dampak terhadap kesehatan mental penggunanya. Kondisi ini merupakan gejala yang paling berbahaya dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang tersebut.
Kerusakan mental ini dipengaruhi karena faktor ketergantungan obat, ketika pengguna mengonsumsi obat dalam jumlah yang banyak dalam waktu panjang. Akibatnya, bisa mempengaruhi senyawa yang ada didalam otak, sehingga mempengaruhi kinerja otak. Pengaruh ini akan membuat pengguna NAPZA mengalami kerusakan jiwa, kualitas hidup terganggu, dan bahkan kematian.
Nah itu dia salah satu pengaruh jangka panjang terhadap fisik pengguna napza dan pengaruhnya terhadap kondisi kesehatan mental bagi penyalahgunanya.
Semoga pemahaman tentang NAPZA bermanfaat untuk kamu, untuk tidak mencoba sedikit pun NAPZA. Menyalahgunakan NAPZA tidak dianjurkan sama sekali, karena obat tersebut terlarang, bisa menimbulkan efek ketergantungan.
Apabila kamu sudah terlanjur menyalahgunakan NAPZA, sebaiknya lakukanlah rehabilitasi untuk pulih dari pengaruhnya dan bisa hidup normal kembali. Jangan pernah takut untuk pulih dan berkonsultasi pada dokter spesialis. Kamu bisa berkonsultasi di rehabilitasi Ashefa Griya Pusaka. Disana fasilitasnya lengkap, pelayanan yang nyaman, dan sangat berpengalaman.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka