Efek sabu-sabu terhadap kualitas sperma pria, buat kamu yang lagi program hamil yuk simak artikel ini dan bantu suami Anda pulih dari masalah ketergantungan sabu.
Sabu merupakan salah satu jenis narkoba yang sangat disukai atau populer dikalangan penyalahgunanya. Padahal di Indonesia penggunaan sabu sudah dilarang karena dapat membuat kecanduan. Selain itu pun efek samping yang dirasakan akibat mengonsumsi sabu begitu banyak. Mulai dari ciri wajah pemakai sabu hingga kerusakan organ tubuh.
Sabu memiliki bentuk seperti serpihan kaca berwarna bening dan mengkilat. Sabu memiliki kesamaan secara kimiawi dengan amfetamin. Amfetamin biasanya digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktivitas defisit perhatian atau ADHD, gangguan tidur dan narkolepsi.
Kualitas Sperma pada Penyalahguna Sabu-Sabu
Sabu-sabu memiliki kandungan methamphetamine. Sehingga banyak juga yang menyebut sabu-sabu sebagai methamphetamine. Methamphethamine akan bekerja untuk menstimulasi system saraf pusat atau otak.
Sabu-sabu jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang dan dalam dosis yang besar akan menyebabkan ketergantungan dan terganggunya kualitas sperma pada kesuburan pria. Dimana penyalahguna sabu akan mengalami berkurangnya jumlah sperma, perubahan bentuk sperma. Selain itu ciri ciri pemakai sabu bisa terlihat dengan jelas, terutama pada fisik dan perubahan prilaku yang dialaminya.
Selain itu pun bisa menyebabkan gerakan sperma yang tidak normal dan kerusakan DNA yang dibawa oleh sperma menuju ovum. Jika terjadi penurunan kualitas sperma maka hal tersebut tentunya bisa membuat kesulitan untuk mendapatkan buah hati.
Sehingga jika suami istri sedang merencanakan kehamilan lebih baik menghentikan penyalahgunaan sabu-sabu dan berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
Dokter akan memeriksa kesehatan istri dan juga suami sehingga dapat mendukung terjadinya kehamilan. Selain itu pun pemeriksaan USG dan juga pemeriksaan darah (hormone) dapat dilakukan untuk menunjang pemeriksaan selanjutnya.
Pemeriksaan tersebut dapat mengetahui kualitas sperma. Kualitas sperma yang kurang baik maka akan mempengaruhi perkembangan janin tersebut. Efek yang ditimbulkan seperti pembuahan yang sulit terjadi dan risiko keguguran yang meningkat.
Namun meskipun begitu, kabar baiknya adalah kualitas sperma yang kurang baik bisa kembali normal jika menghentikan penyalahgunaan kecanduan sabu-sabu tersebut. Seperti yang diungkapkan menurut ahli reproduksi dan endokrinologi dari Amerika Serikat.
dr. Ricardo Yazigi mengungkapkan bahwa sperma yang terkontaminasi akan bisa dibersihkan seperti normal kembali kurang lebih 3 minggu. Meskipun begitu tidak sedikit penyalahguna yang memerlukan waktu hingga bertahun-tahun.
Selain itu pun efek dari sabu-sabu terhadap performa seks pria biasanya akan lebih meningkat. Banyak penyalahguna yang menggunakan sabu-sabu untuk meningkatkan kenikmatan sesaat. Padahal hal tersebut justru akan berdampak buruk pada kesehatannya.
Hal tersebut terjadi karena setelah mengonsumsi sabu-sabu maka akan meningkatkan hasrat seksualnya tetapi justru itu hanyalah sesaat karena setelah itu penyalahguna akan mengalami anhedonia.
Anhedonia merupakan ketidakmampuan menikmati sesuatu. Hal tersebut terjadi setelah beberapa saat penggunaan sabu-sabu. Untuk mengembalikan kualitas, cara meningkatkan sperma pada pria bisa dilakukan dengan cara menghentikan penyalahgunaan sabu dan mulai hidup sehat.
Efek Sabu Bagi Kesehatan
Mengonsumsi sabu akan meningkatkan jumlah dopamine pada otak. Dopamin merupakan suatu hormon yang dapat meningkatkan rasa semangat, energy dan juga bahagia. Oleh karena itu penyalahguna akan merasa bergairah setelah mengonsumsi sabu.
Selain itu jika penyalahguna merasa bahagia dan semangat mengonsumsi sabu maka hal tersebut bisa meningkatkan ketertarikan dalam meningkatkan dosis penyalahgunaan sabu. Hal tersebut yang membuat kecanduan sabu semakin meningkat.
Perlu diketahui bahwa efek tersebut hanyalah sementara. Karena efeknya akan hilang dengan sekejap. Justru penyalahguna akan mengalami gangguan lainnya pada tubuhnya seperti gangguan fisik dan juga mental.
Sabu juga bisa memberikan gejala lainnya pada tubuh seperti gangguan tidur, hiperaktif, delusi kekuasaan, peningkatan agresivitas, mual dan juga emosi yang tidak dapat terkontrol. Tidak hanya itu sabu juga bisa membuat insomnia, halusinasi, paranoid dan juga cemas.
Efek Jangka Panjang Sabu
Tidak hanya gejala jangka pendek yang akan dirasakan. Justru efek jangka panjang pun akan dirasakan jika mengonsumsi sabu. Berikut ini efek sabu jangka panjang:
- Efek sabu dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan permanen, denyut jantung penyalahgunanya akan meningkat dan juga tekanan darah yang tidak normal
- Kerusakan pembuluh darah di otak bisa menyebabkan stroke dan juga penyakit lainnya seperti paru-paru, kerusakan hati dan ginjal
- Memori dan ingatan penyalahguna sabu bisa saja terkikis jika mengonsumsi sabu dalam jangka panjang
- Efek sabu juga akan mempengaruhi rumah tangga
- Bagi wanita efek sabu bisa membuat hyperseksual
- Sabu juga memberikan dampak buruk bagi organ tubuh manusia
Cara Mengatasi Kecanduan Sabu
Untuk bisa lepas dari sabu memang tidak mudah. Perlu adanya sesuatu yang bisa mengalihkannya serta bantuan dari orng lain. Untuk bisa lepas dari kecanduan sabu bisa dilakukan secara mandiri ataupun terapi rehabilitasi.
Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecanduan sabu diantaranya adalah:
- Pemeriksaan
Pemeriksaan tidak selalu oleh dokter. Selain dokter para terapis juga bisa melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan tujuan sejauh mana kecanduan sabu yang dialami penyalahguna tersebut.
Maka terapis bisa mengetahui langkah apa yang akan dilakukan untuk menyembuhkan efek dari kecanduan sabu tersebut hingga akhirnya melakukan rehabilitasi. Salah satu pusat rehabilitasi penyalahgunaan NAPZA ialah Ashefa Griya Pusaka, ini merupakan tempat rehab swasta terdepan dan terpercaya yang bisa membantu Anda pulih dari masalah penyalahgunaan zat.
- Detoksifikasi
Untuk lepas dari penyalahgunaan sabu harus menghentikan penggunaan atau mengonsumsi sabu secara drastis dan mendadak. Oleh sebab itu gejala-gejala lainnya yang dialami begitu banyak yang biasa dikenal dengan sakau sabu.
Selama proses detoksifikasi biasanya dokter akan meringankan dosis yang biasa dikonsumsi. Penyalahguna harus lebih banyak mengonsumsi air dan mengonsumsi makanan bergizi untuk memulihkan kondisi dan keadaan tubuhnya.
- Stabilitasi
Setelah detoksifikasi kemudian ada langkah stabilisasi. Pada tahap ini dokter akan memberikan resep. Selain itu pun pengarahan mengenai rencana ke depan pun diberikan agar tidak terjerumus kembali pada sabu-sabu.
- Pengelolaan aktivitas
Jika sudah keluar dari tempat rehabilitasi narkoba. Pengelolaan aktivitas perlu dilakukan agar tidak kembali mengingat dan kembali menggunakan sabu. Orang terdekat perlu berperan dalam mengawasi dan memantau aktivitas yang dilakukan.
Kesimpulan
Sabu merupakan salah satu jenis narkotika yang paling banyak diminati. Efek yang dirasakan jika mengonsumsi sabu adalah mampu meningkatkan semangat, kebahagiaan dan gairah. Oleh sebab itulah banyak penyalahguna yang mengalami kecanduan.
Selain itu pun efek samping dari penyalahgunaan sabu begitu banyak. Salah satunya terhadap kualitas sperma dan juga kesehatan. Perlu adanya solusi untuk terhindar dan berhenti menyalahgunakan sabu.
Dukungan dari orang terdekat sangat lah penting dalam melakukan rehabilitasi dan kembali pada jalan yang benar. Selain itu pun pengawasan dan pemantauan harus dilakukan guna memulihkan kondisi sulit ini.
Informasi lebih lanjut, kunjungi website kami: ashefagriyapusaka.co.id
Sumber:
https://kesehatan.kontan.co.id/news/jangan-jadi-korban-ini-efek-samping-sabu-bagi-kesehatan-tubuh
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/narkoba-53
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/pengaruh-genetika
https://www.liputan6.com/health/read/3909002/efek-penggunaan-sabu-sabu-terhadap-performa-seks-pria#=
https://bnn.go.id/4-langkah-cara-mengatasi-kecanduan-narkoba/
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka