Pengertian Prejudice: Aspek, Jenis, dan Indikator Pelakunya - Ashefa Griya Pusaka

Pengertian Prejudice: Aspek, Jenis, dan Indikator Pelakunya

Prejudice
Share on:

Pernahkah kamu mendengar istilah Prejudice? Pengertian Prejudice adalah sikap yang tidak suka yang ditujukan pada seseorang atau kelompok dengan begitu kuat. Misalnya dalam kehidupan, kadang ada saja prasangka terhadap suatu yang belum jelas atau berdasar. Prejudice mulanya digunakan untuk seseorang yang belum tahu informasi yang benar dan relevan, namun bisa dijadikan sebagai bahan penilaian. 

Jadi, menilai seseorang dari sudut pandang tertentu tanpa adanya kebenaran atau berprasangka tanpa dasar. Prejudice salah satu bentuk tuduhan yang tidak ada kebenarannya. Prejudice yang diberikan untuk orang bisa memberikan dampak kerugian. Baik yang mereka tuduh maupun yang memberikan penilaian tanpa dasar tersebut. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut apa itu Prejudice. Simak yuk penjelasan tentang prejudice berikut. 

Pengertian Prejudice

Prejudice adalah sikap ketidaksukaan yang diberikan oleh seseorang pada individu atau kelompok dengan begitu kuat. Sikap ketidaksukaan tidak mempunyai dasar atau kebencian pada seseorang atau kelompok, hanya berdasarkan keyakinan stereotip negatif. Melakukan penilaian tanpa melihat karakteristik yang unik dari individu maupun kelompok.

Prejudice dapat dikatakan prasangka buruk pada seseorang atau kelompok tanpa adanya dasar atau alasan yang relevan. Seseorang melakukan sikap ini agar bisa memainkan peran penting dan meningkatkan citra pada diri sendiri. 

Selain itu, Prejudice disebut juga sikap antipati dengan cara menyimpulkan yang salah dan tidak fleksibel. Prasangka buruk juga dijadikan sebagai evaluasi negatif pada seseorang atau kelompok. Seseorang yang sudah mempunyai sikap prasangka buruk tak mudah untuk mengubah sikapnya. 

Sikap Prejudice muncul biasanya karena dihadapkan dengan kenyataan yang berbeda, mereka akan mencari pembenaran sendiri dan melakukan tindakan penuh emosi. Saat sikapnya memperoleh perlawanan dari pihak lain yang tak sepaham atau sependapat, maka akan sibuk terus mempertahankan kebenaran dari prasangka yang dimiliki. 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, prejudice artinya pendapat (anggapan) yang kurang baik tentang suatu hal sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri.

Prasangka artinya memberikan keputusan sebelum mengetahui fakta dan nilai relevan yang dijadikan dasar tersebut. Prasangka juga diiringi dengan tindakan yang kurang menyenangkan dan merugikan orang lain. Prasangka merupakan stereotip negatif, ketidaksukaan dan kebencian yang tidak begitu rasional terhadap suatu kelompok. 

Pengertian Prejudice dari Beberapa Ahli

Adapun beberapa pengertian Prejudice dari ahli, yaitu sebagai berikut.

1. Baron dan Byrne

Menurut Baron dan Byrne, prejudice yaitu sikap yang mengarah pada sisi negatif individu dalam satu kelompok yang hanya didasari keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut. 

2. Gerungan

Menurut Gerungan, prejudice yaitu perasaan orang pada suatu golongan manusia tertentu, misalnya golongan ras atau kebudayaan lain atau berbeda dengan golongan orang yang memberikan prasangka tersebut.

3. Liliweri

Liliweri mengatakan bahwa prejudice yaitu sikap positif atau negatif berdasarkan keyakinan stereotip kita pada anggota dari kelompok tertentu. Prasangka meliputi keyakinan yang dapat menggambarkan jenis perbedaan pada orang lain sesuai nilai yang diberikan. 

4. Wade dan Tavris

Wade dan Tavris, mengatakan bahwa prejudice yaitu ketidaksukaan yang begitu kuat dan tidak mempunyai dasar atau kebencian pada kelompok tertentu berdasarkan oleh stereotip negatif.

5. Sarwono

Sarwono mengatakan, bahwa prejudice yakni sikap, emosi atau perilaku negatif pada seseorang maupun kelompok, karena keanggotaannya dalam kelompok tertentu. Hal tersebut, terjadi karena ada penilaian tanpa melihat karakteristik unik yang ada dalam diri individu atau kelompok lain.

6. Mar’at

Menurut Mar’at, prejudice yaitu dugaan yang mempunyai nilai positif maupun negatif. Tetapi, prasangka lebih banyak ke hal negatif.  

7. Brehm dan Kassin

Brehm dan Kassin mengatakan bahwa, prejudice yaitu perasaan negatif pada orang lain dengan dasar orang tersebut menjadi anggota kelompok tertentu.

Aspek Prasangka

Adanya prasangka berpengalaman oleh beberapa aspek. Menurut Gross ada lima aspek yang memengaruhi adanya prasangka yakni:

1. Antilocution

Antilocution yaitu pembicaraan tang mengarah pada permusuhan, sikap merendahkan secara verbal, lelucon rasial atau lelucon perbedaan budaya dan ras pada seseorang maupun kelompok.

2. Avoidance

Avoidance adalah usaha menjaga jarak pada individu maupun kelompok yang ada dalam kelompok tersebut. Namun, menghindari tak menimbulkan efek kerugian secara aktif. 

3. Discrimation

Discrimation yaitu usaha pengusiran dari suatu tempat dan mengambil hak sipil pekerjaan yang mereka miliki. 

4. Physical Attack

Physical Attack yaitu tindakan kekerasan pada orang maupun properti lain yang berhubungan dengan prasangka tersebut. 

5. Extermination

Extermination yaitu kekerasan yang dilakukan tanpa pandang bulu pada seluruh kelompok yang prasangka tergolong genosida. 

Jenis- jenis Prasangka

Menurut Hogg dan Vaughan ada jenis-jenis prasangka yang dilihat berdasarkan targetnya. Berikut ini jenis-jenis prasangka:

1. Sexism

Sexism, yaitu prasangka dan tindakan diskriminasi yang dilakukan pada individu maupun kelompok berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Kebanyakan korban dari jenis ini perempuan. Terjadi sexism dipicu karena perbedaan posisi atau jabatan antara pria dan wanita dalam dunia bisnis, pemerintah atau pekerjaan. Sexism terjadi pada wanita dimulai dari stereotip masyarakat pada peran wanita. 

2. Racism

Racism, yaitu perasaan dan diskriminasi yang dilakukan pada orang atau kelompok lain berdasarkan ras dan etnis mereka. Rasisme dapat terjadi atas dasar stereotip pada individu atau kelompok yang berbeda ras maupun etnis. Sekarang, racism dianggap sebagai tindakan tak bermoral di masyarakat.

Meskipun begitu racism tak mudah hilang. Karena, setiap orang dalam generasi mempunyai rasa rasis di dalam hatinya. Namun, cara mengekspresikannya yang berbeda. 

3. Ageism

Ageism, yaitu prasangka dan diskriminasi yang dilakukan orang lain dengan dasar usia. Dalam kebudayaan tertentu yang menganut sistem extended family, orang yang lebuh tua dianggap lebih bijaksana karena memiliki banyak pengalaman.

Sementara, pada nuclear family tak mempu pandangan demikian. Pada nuclear family orang yang usia lebih muda dinilai lebih baik. Begitupun bagi yang usia tua akan diberikan stereotipe yang kurang menarik. Orang yang usianya tua dianggap tak berharga, lemah dan tak akan memperoleh hak miliknya.

4. Prasangka pada homoseksual

Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa homoseksual merupakan perilaku menyimpang dan tidak bermoral, sehingga menyebabkan penyiksaan pada homoseksual yang dianggap legal dan diterima.

5. Prasangka pada penderita cacat fisik

Dulu, orang yang mempunyai kondisi cacat fisik dianggap sebagai orang rendah. Namun, sekarang orang mulai menghargai penderita cacat fisik. Karena sudah ada tempat yang khusus bagi mereka yang mengalami kondisi cacat fisik. 

Selain itu, penderita cacat fisik telah diperbolehkan untuk mengikuti ajang perlombaan olimpiade. Pada dasarnya orang tidak memberikan diskriminasi terhadap penderita cacat fisik. Kemungkinan orang lebih merasa kurang nyaman dengan kehadiran cacat fisik, karena takut tak bisa berinteraksi. 

Indikator Perilaku Prasangka

Adapun beberapa indikator yang menunjukkan perilaku prasangka pada orang lain seperti berikut ini.

1. Perilaku menghindar

Perilaku menghindar, yaitu saat seseorang pemberi prasangka mempunyai kecenderungan perilaku menghindar dari kelompok lain yang diprasangkanya atau berupa anggapan apabila kelompok yang diberi prasangka cenderung menghindari kelompoknya. 

2. Perilaku antisosial

Perilaku antisosial yaitu seseorang yang mempunyai prasangka berkaitan dengan sudut pandang pada kelompok lain dan memutuskan untuk menolak melakukan berbagai bentuk kontak sosial yang diberikan pada kelompok lain.

3. Perilaku kekerasan

Perilaku kekerasan yaitu pemberi prasangka mempunyai pemikiran apabila tindakan kekerasan yang dilakukan pada individu atau kelompok lain yang diprasangkai yakni tindakan wajar. 

4. Perilaku merendahkan religiusitas

Perilaku merendahkan religiusitas, yaitu seseorang mempunyai prasangka akan memandang lebih rendah tingkat religi yang dimiliki oleh kelompok atau individu lain. 

Demikianlah penjelasan mengenai Prejudice atau prasangka. Semoga informasi bisa menambah wawasan dan pengetahuan kamu. Tentunya perilaku prejudice tidak baik, ya. Jika ingin memberikan penilaian, lebih baik mencari tahu kebenarannya. Jangan asal menilai begitu saja. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top