Siapa sih yang gak stress jika tinggal di lingkungan yang kurang sehat? Ketika seseorang berada di ruang lingkup inner circle yang negatif bisa memicu pengaruh negatif bagi siapa pun. Lantas, apa yang harus kita lakukan dan bagaimana caranya supaya terhindar dari lingkungan Toxic Family?
Banyak hal yang bisa dilakukan oleh seseorang sehingga berdampak negatif bagi kita. Dampak yang besar tentu jarang disadari oleh Toxic people, sehingga mereka terus-menerus melakukan perilaku negatf hingga memperburuk kondisi kesehatan mental seseorang. Lalu, apa dampak dan cara mengatasi Toxic Family? Simak yuk penjelasannya.
Apa itu Toxic Family?
Keluarga merupakan unit terkecil dalam kehidupan bermasyarakat. Didalamnya, ada anggota keluarga yang saling berkomunikasi satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Keluarga yang harmonis ditandai dengan adanya rasa aman, saling melindungi dan kau dari perilaku kekerasan.
Namun, ada saja masalah yang muncul sehingga hubungan satu sama lain menjadi tidak sehat. Permasalahan tentunya pasti muncul dalam hubungan. Lalu, apa itu Toxic Family?
Toxic Family adalah anggota keluarga yang berprilaku saling menyakiti anggota lainnya baik itu secara lisan maupun verbal. Mereka menyikapi permasalahan yang ada pada keluarga malah membuat semakin rumit. Selain itu, mereka sering mementingkan ego masing-masing. Hingga akhirnya menyakiti anggota lain di keluarga. Mengapa bisa terjadi?
Faktor Penyebab Toxic Family
Ada beberapa faktor yang melandasi terjadinya hubungan Toxic Familyme, sehingga mbuat tidak kondusif dan tak nyaman. Menurut penelitian dalam Journal of Family Medicine and Disease Prevention, yang bisa menyebabkan perilaku Toxic Family yaitu:
- Orangtua yang abusive, bersikap otoriter atau sering memanjakan anak
- Adanya campur tangan dari keluarga besar untuk urusan tertentu
- Peristiwa kehidupan yang kurang menyenangkan misal perceraian
- Anak mempunyai penyakit kronis atau sebagai penyandang disabilitas
- Ada anggota keluarga yang mempunyai gangguan kepribadian
- Status ekonomi dan sosial keluarga
- Value yang sudah ada di keluarga
- Keluarga yang sebelumnya sudah mempunyai sifat Toxic.
Ciri-ciri Toxic Family
Agar kamu bisa menghindari Toxic Family maka kamu harus tahu ciri-cirinya. Agar, kamu tahu kapan harus membebaskan diri saat keluarga semakin Toxic. Nah, berikut ini ciri-ciri yang menggambarkan bahwa kamu sedang berada dalam Toxic Family:
- Kontrol berlebihan dari orang lain
- Tak ada rasa kasih sayang, cinta dan menghargai
- Berkurangnya rasa empati
- Perilaku yang kurang menyenangkan baik itu fisik, verbal dan emosi
- Selalu mendapat kritikan yang tak pernah berhenti
- Tak ada privasi
- Saling serang satu sama lain.
- Keluarga lebih sering menuntut daripada mendukung.
- Tak pernah memberikan apresiasi
- Kebutuhan tidak terpenuhi
Perlukah Memutuskan Hubungan dengan Toxic Family?
Hidup berada di keluarga yang toxic memang bisa memberikan dampak buruk, terutama pada kesehatan mental. Bahkan bisa membuat seseorang menyalahgunakan narkoba. Namun, jangan sampai efek narkoba membuat hidup Anda hancur. Yuk segera konsultasikan dengan pusat rehabilitasi narkoba sekarang juga.
Dalam banyak kasus, seringkali seseorang memilih untuk menghindar dan memutuskan hubungan dengan anggota keluarga yang dinilai Toxic.
Tetapi, semua itu kembali pada individu masing-masing. Sebab, keluarga yaitu unit terkecil dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi, dapat kamu pertimbangkan untuk tetap mempertahankan hubungan dengan anggota keluarga.
Melakukan tindakan menjaga jarak sementara waktu tak ada salahnya. Kamu bisa membatasi interaksi dengan anggota keluarga yang dianggap Toxic, supaya bisa menjaga kesehatan mental kamu.
Dampak dari Toxic Family
Dampak dari Toxic Family bisa dirasakan oleh semua anggota keluarga. Efeknya pun sangat besar bagi keutuhan keluarga dan kesehatan mental. Oleh sebab itu, penting sekali kamu mengetahui dampak yang muncul jika berada dalam Toxic Family.
Dampak yang paling besar dalam jangka waktu panjang yaitu mengganggu kesehatan mental seseorang. Bisa terjadi dalam waktu yang sebentar atau lama. Bahkan, jika seseorang berada dalam lingkungan ini bisa jadi gila.
Toxic Family bisa memicu Gangguan kesehatan mental seperti stress, kecemasan, perasaan tak aman dan introvert. Segala bentuk perlakuan yang buruk, kata-kata kasar dan sifat yang kurang patut dicontoh akan terekam terus-menerus dalam otak dan menimbulkan aura negatif. Keadaan keluarga pun terlihat negatif dan tak nyaman.
Cara Menghadapi Anggota Keluarga yang Toxic
Berada dalam lingkungan keluarga yang toxic tentunya membuat kamu tak nyaman, rasanya ingin kabur dan memutuskan hubungan dengan mereka yang terlalu menyakitkan apabila terus bersama.
Tetapi, untuk mengambil keputusan seperti itu sulit sekali. Sementara itu, perasaan sudah muak dan lelah menghadapi perilaku mereka. Nah, berikut ini ada menyikapi keluarga yang toxic, agar kondisi keluarga menjadi lebih baik.
1. Hindari pemicu masalah
Untuk menghindari keterlibatan kamu dengan berbagai masalah keluarga, maka tidak usah ikut campur dan pergi dari sumber masalah. Sumber masalah bisa berupa topik sensitif atau orang yang toxic. Jadi, jika ada permasalahan dalam keluarga dan tidak dalam ranahnya maka kamu tidak perlu turun tangan terlebih semakin buruk. Jangan membahas atau memancing emosi para Toxic people.
2. Jangan takut berkata “tidak”
Menolak merupakan cara yang paling efektif untuk mengurangi permasalahan dalam hidup. Terutama, berada dalam lingkungan keluarga Toxic. Kamu merasa tak ingin ikut campur urusan mereka, tapi muncul rasa tak enak sebab masih dalam keluarga. Jadi, kami hanya perlu melakukan kapan waktu yang tepat untuk berkata tidak.
3. Tak semua hal perlu dikatakan
Ada beberapa situasi yang dimana kamu pernah mengalami penyesalan saat menceritakan yang mulanya hanya masalah kecil menjadi besar. Melihat situasi ini maka kamu harus dapat memilah apa saja yang sensitif, sekiranya tak perlu diceritakan pada keluarga.
Sebab, Toxic Family itu bisa dengan mudah mencari celah kesalahan sekecil apapun. Hal yang tadinya hanya biasa terkadang bisa memancing emosi para pelaku Toxic.
4. Mencoba beradaptasi
Berada dalam lingkungan yang toxic memang tidak mudah. Bagus sekali jika tak ikut terpengaruh menjadi Toxic atau stress. Terkadang berpikiran untuk menjauh dengan cara keluar dan memutuskan hubungan adalah jalan pintas terbaik. Bagi kamu yang ingin bertahan dalam lingkungan tersebut dan memperbaiki situasi. Kamu harus tahu caranya beradaptasi dengan mereka. Selama berada dilingkungan yang sama. Kamu bisa memahami gerak-gerik mereka, memahami sifat mereka, maka kamu bisa beradaptasi dan tahu cara bersikap pada mereka. Hal ini bisa meminimalisir muncul permasalahan baru, karena menunggu mereka bisa memahami dan berubah menjadi lebih baik rasanya tak akan bisa.
5. Berkonsultasi dengan ahlinya
Apabila kondisi hubungan keluarga sudah memburuk atau sudah tidak sanggup menghadapi keluarga. Berkonsultasilah pada ahlinya untuk mencari solusi. Misalnya kamu berkonsultasi dengan psikolog, sehingga bisa meringankan beban pikiran seputar keluargamu
Demikianlah penjelasan tentang ciri, dampak dan cara mengatasi Toxic Family. Jika perlu atau membutuhkan tenaga ahli dalam mengatasi permasalahan kamu, lebih baik berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog. Kamu bisa berkonsultasi di Ashefa Griya Pusaka. Tetap menjalin hubungan dan komunikasi yang baik, supaya keharmonisan keluarga tetap terjaga.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka