Tramadol golongan obat apa sih? Tramadol adalah obat yang termasuk golongan narkotika. Termasuk golongan opioid yang biasa digunakan untuk analgesik atau pereda nyeri. Simak pembahasan lengkapnya disini!
Beberapa orang ada yang menyalahgunakan tramadol untuk kepentingan lain selain fungsinya sebagai obat pereda nyeri. Penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter karena termasuk obat keras.
Tramadol diindikasikan untuk meredakan nyeri yang sedang hingga berat. Penggunaanya tidak untuk jangka panjang dan harus sesuai resep dokter.
Penasaran Tramadol golongan obat apa, Ini Penjelasannya!
Tramadol adalah obat golongan narkotika karena tramadol masuk dalam golongan opioid yang berfungsi sebagai analgesik atau untuk meredakan sakit atau nyeri dan tidak memberikan perubahan perilaku penggunanya. Golongan opioid ini bekerja di sistem saraf pusat dengan menghambat sinyal rasa nyeri.
Tramadol bekerja dengan cara mengubah respon otak dalam merasakan sakit sehingga terjadi pengurangan efek nyeri tersebut. Cara kerja tramadol mirip dengan zat endorfin yang dihasilkan pada tubuh manusia. Endorfin yaitu senyawa yang berikatan dengan reseptor, kemudian reseptor tersebut mengurangi pesan rasa sakit yang dikirim tubuh ke otak.
Cara kerja tramadol dengan mengurangi jumlah rasa sakit yang terjadi, penggunaanya harus diawasi oleh dokter karena ada efek samping yang bisa muncul setelah mengkonsumsi obat ini. sering digunakan untuk mengobati rasa sakit setelah operasi atau cedera serius.
Dalam beberapa kasus sering disalahgunakan oleh seseorang, padahal obat ini menyebabkan ketergantungan mental dan fisik. Tramadol hanya boleh digunakan oleh orang-orang yang diperkirakan dokter membutuhkan obat ini untuk pengobatan sepanjang waktu untuk menghilangkan rasa sakit.
Obat pereda nyeri tramadol dapat menyebabkan kecanduan dan overdosis opioid yang dapat menyebabkan kematian, sehingga harus hati-hati dalam menggunakan tramadol tidak bleh sembarangan.
Tramadol mempunyai nama lengka tramadol hydrochloride (HCI) bisa dipakai untuk pasien mulai pasien anak-anak hingga dewasa. Setiap tablet atau kapsul tramadol berisi 50 mg tramadol hydrochloride. Selain itu ada juga sediaan kombinasi tramadol dengan paracetamol untuk mengatasi nyeri.
Merek dagang tramadol diantaranya Fiotram, Zephanal, Tracedol, Analtram, Thramed, Dolatram, Orasic, Tradosic dan lainnya.
Cara Penggunaan Tramadol
Tramadol sediaan tablet atau kapsul dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Telan langsung menggunakan air putih,tidak boleh membelah, menghancurkan atau mengunyah tablet maupun kapsul karena dapat meningkatkan risiko overdosis.
Konsumsi tramadolkapsul dan tablet secara rutin,jangan memulai atau menghentikan konsumsi obat, maupun menambah atau menguangi dosis tanpa aturan dokter yang diberikan. Berhenti menggunakan obat secara mendadak dapat menyebabkan terjadinya sindrom putus obat.
Tramadol juga dapat disuntikan melalui pembuluh darah vena intravena dan melalui otot atau intramuscular. Dengan cara ini harus dilakukan dokter atau perawat agar penggunaanya dapat masuk dalam tubuh.
Tramadol dapat berinterksi dengan beberapa obat seperti dengan golongan obat benzodiazepine dan obat serotonergik.Pada obat golongan benzodiazepine yang berfungsi untuk mengurangi kecemasann dan melemaskan otot, obat ini sering digunakan untuk mengobati kecemasan dan insomnia.
Jika seseorang sudah mengkonsumsi obat benzodiazepin tidak disarankan menggunakan tramadol karena dapat menyebabkan sedasi, depresipernafasan, koma dan kematian.
Sedangkan pada golongan obat serotonergic yang mempengaruhi kadar serotonin dalam tubuh untuk mengobati depresi. Penggunaan tramadol harus hati hati karena risiko terjadinya sindrom serotonin.
Efek Samping Tramadol
Secara umum penggunaan tramadol menyebabkan kantuk, oleh karena itu dokter menyarankan untuk tidak mengemudi, mengoperasikan mesin berat atau melakukan kegiatan berbahaya. Efek samping yang biasanya terjadi diantaranya :
- Sakit kepala
- Mual muntaj
- Tubuh berkeringat
- Mulut kering
- Sembelit
Efek samping yang lebih lanjut bisa terjadi, dan harus cepat diatangani oleh dokter, diantaranya :
- Masalah pernafasan seperti napas berhenti mendadak, pernapasan sangat pendek, dan melambatnya laju pernapasan.
- Mudah tersinggung.
- Hilang nafsu makan.
- Penurunan berat badan.
- Detak jantung tidak teratur.
- Halusinasi.
- Insufisiensi adrenal, gejalanya mliputi kelelahan yang berkepanjangan, kelemahan otot.
- Sakit perut.
- Pingsan.
- Kekurangan androgen bisa meliputi kelelahan, sulit tidur.
- Sulit berkemih.
- Kejang
Risiko kejang dapat terjadi karena penggunaan dosis yang terlalu tinggi dari pada yang ditentukan. Tramadol tidak boleh digunakan pada seseorang yang memiliki masalah pernafasan yang parah, penyumbatan di perut atau usus, pengguna alkohol, obat penenang atau obat bius.
- Sindrom serotonin
Gejalanya bisa terjadi seperti detak jantung cepat, suhu tubuh tinggi, tekanan darah tinggi, refleks yang lebih kuat dari biasanya, kurangna koordinasi, diare, mual muntah, agitasi, halusinasi dan koma.
- Ketergantungan
Ketergantungan bisa terjadi saat penghentiaan obat. Gejjalanya seperti cemas, gelisah, mudah tersinggung, pupil melebar, sulit tidur, pernapasan menjadi cepat, hilangnya nafsu makan, berkeringat, nyeri otot dan sendi.
Ketergantungan tramadol bisa terjadi saat meminumnya lebih dari beberapa minggu atau bulan. Terlalu banyak menggunakan tramadol bisa berbahaya karena mengakibatkan overdosis dan kematian.
Overdosis dapat berakibat fatal terutama pada anak atau dewasa yang menggunakan obat ini tanpa resep dokter. Seseorang dengan riwayat penyalahgunaan narkoba lebih berisiko ketergantungan tramadol.
Kesimpulan
Nah itu dia pembahasan tentang Tramadol golongan obat apa? Tramadol adalah obat pereda nyeri sedang hingga berat yang sering diresepkan dokter untuk seseorang yang mengalami nyeri parah pasca operasi. Namun penggunaanya sering disalahgunakan untuk obat tidur atau obat depresi.
Tramadol masuk dalam golongan narkotika karena tramadol adalah golongan opioid yang diresepkan oleh dokter sebagai analgesik atau pereda nyeri yang tidak memberikan perubahan perilau penggunanya. Tramadol masuk dalam kelas obat agonis opioid.
Tramadol bekerja dengan mengurangi jumlah rasa sakit yang menurut otak sedang dialami. Jadi tramadol dapat mengubah cara otak untuk merasakan rasa sakit yang dirasakan. Penggunaanya harus diawasi oleh dokter karena menimbulkan ketergantungan dan beberapa gangguan yang serius pada tubuh bahkan kematian.
Efek samping serius yang dapa terjadi adalah sindrom serotonin, masalah pernafasan, kekurangan androgen, insufisiensi adrenal, kejang, risiko kejang karena dosis yang terlalu tinggi. Tramadol juga tidak boleh diberikan pada seseorang yang memiliki masalah pernafasan parah, penyumbatan diperut atau usus, pengguna alkohol, obat penenang dan obat bius.
Tramadol tidak boleh diberikan pada anak dibawah 12 tahun dan ibu hamil. Efek samping akan menjadi fatal jika menggunakan tramadol dengan alkohol atau beberapa golongan obat seperti benzodiazepine dan obat serotonergik.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka