Apa Tujuan dari Rehabilitasi Narkoba Bagi Para Penyalahguna? - Ashefa Griya Pusaka

Apa Tujuan dari Rehabilitasi Narkoba Bagi Para Penyalahguna?

Apa Tujuan dari Rehabilitasi Narkoba Bagi Para Penyalahguna
Share on:

Agar pulih, idealnya korban penyalahguna narkoba harus direhabilitasi. Apa tujuan dari rehabilitasi? Rehabilitasi bagi korban penyalahguna narkoba adalah elemen yang sangat penting untuk pemulihan mereka. Namun, mempertahankan agar pengguna tak kambuh setelah rehabilitasi pun sangat penting.

Apa Tujuan dari Rehabilitasi?

Salah satu efek merugikan dari mengkonsumsi narkoba adalah kecanduan. Kecanduan akan berakibat buruk ke fisik dan mental pengguna sebab ia tak mau berhenti untuk mengkonsumsi narkoba. Karena itu tujuan dari rehabilitasi narkoba yang utama adalah mengkondisikan agar korban penyalahguna tak kembali lagi mengkonsumsi narkoba. Dengan begitu mereka akan dapat lagi beraktifitas di tengah masyarakat dengan normal.

Penyalahguna narkoba diharuskan mengikuti program rehabilitasi narkoba berkesinambungan. Jadi bukan sekedar rehabilitasi medis dan sosial namun juga pendampingan yang diberikan keluarga atau dari lembaga rehabilitasi. Menyelesaikan program rehabilitasi narkoba tentu diharapkan mereka tak lagi sekalipun menggunakan narkoba. Lalu para pasien ini pun diberikan latihan agar memiliki kedisiplinan dan pengendalian diri supaya bisa mengendalikan pikiran kembali menggunakan narkoba. Kecuali itu pula, pasien akan bisa menjalankan fungsi sosial mereka.

Guna menangani kasus kecanduan narkoba maka Ashefa Griya Pusaka pun telah menghadirkan fasilitas rehabilitasi dengan beberapa cabang di Indonesia. Tempatnya berada di Bandung, Cirebon, Bali dan Jakarta. Jadi para pengguna narkoba yang ingin pulih dapat mengikuti rehabilitasi secara mandiri di fasilitas kami. Para korban penyalahguna narkoba akan mengikuti program pemulihan yang baik untuk fisik dan juga psikologis. Dengan begitu setelah selesai menjalani rehabilitasi di Ashefa, maka mantan penyalahguna dapat hidup dengan normal sebagaimana sebelumnya dan tak sekalipun mengkonsumsi lagi narkoba.

Untuk mendapatkan layanan rehabilitasi narkoba, caranya cukup mudah. Anda atau anggota keluarga, bisa segera menghubungi layanan hot line kami dan berkonsultasi secara gratis. Pihak kami akan merekomendasikan hasil yang terbaik, untuk masalah yang sedang Anda alami saat ini.

Dalam menjalani rehabilitasi narkoba di pusat rehabilitasi, ada beberapa fase yang harus dijalani oleh pasien. Pertama adalah rehabilitasi medis yaitu melakukan detoksifikasi atau pembersihan sisa-sisa narkoba yang masih memberikan efek ke tubuh. Selanjutnya ada rehabilitasi sosial yang biasanya berupa seminar, konseling pribadi, terapi kelompok, static group, dan banyak lagi. Tak kalah penting adalah tahap penguatan kerohanian dengan tujuan memperkuat iman dan agama agar tak lagi terjerumus dalam jerat narkoba. Dalam rehabilitasi pun diberikan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan skill mantan pengguna yang berguna ketika kembali ke masyarakat nantinya. Nah itu dia tujuan rehabilitasi narkoba, untuk mengoptimalkan proses pemulihan sebaiknya memilih tempat rehabilitasi yang baik dan tepat.

Anda juga perlu mengetahui berapa lama rehabilitasi narkoba akan dijalankan. Program rehabilitasi yang baik biasanya akan memakan waktu yang cukup lama, untuk membantu Anda pulih dari ketergantungan.

Langkah-Langkah Usai Menjalani Rehabilitasi Narkoba

Ketika tubuh berhenti mendapatkan zat narkoba yang membuatnya kecanduan maka akan memicu gejala sakau. Beberapa gejala khas sakau itu seperti berkeringat, takikardia, tremor, depresi, kecemasan, insomnia, dan pikiran obsesif. Oleh karena itu pemberian obat pengganti narkoba perlu dilakukan meringankan gejala-gejala tadi. Namun, gejala sakau masih dapat muncul setelah akhir rehabilitasi yang menyebabkan pengguna tersebut akhirnya mengalami kekambuhan. Kecanduan adalah penyakit yang mempengaruhi beberapa area tubuh, serta kehidupan pengguna. Oleh karena itu, beberapa kebiasaan berikut harus diadopsi oleh para mantan pengguna dalam semua aspek.

Jangan Mencoba Memanipulasi Diri Sendiri : Manipulasi adalah salah satu perilaku yang paling umum dalam ketergantungan narkoba. Untuk mendapatkan narkoba, seseorang bisa berbohong untuk meyakinkan orang lain serta dirinya sendiri. Mantan pengguna harus menghentikan perilaku tersebut. Manipulasi sangat berbahaya dimana sedikit demi sedikit, korban penyalahguna narkoba itu menjadi yakin bahwa itu benar. Jika seseorang tidak menggunakan narkoba untuk beberapa waktu dan tidak ingin kambuh setelah rehabilitasi narkoba maka  sangat penting untuk menghindari perilaku tadi.

Jangan Berbohong : Kebohongan juga merupakan teman yang baik bagi korban penyalahguna narkoba, tetapi perilaku tersebut cenderung menghilang setelah menjalani rehabilitasi. Namun, biasanya seseorang yang berpotensi kambuh biasanya akan mulai berbohong. Dia mulai berbohong pada hal-hal kecil, yang akhirnya pada hal-hal besar. Jujur pada diri sendiri adalah cara terbaik untuk menghindari kekambuhan.

Lakukan Konseling Psikologis : Perawatan psikologis sangat penting setelah rehabilitasi ketergantungan narkoba. Sebab di sanalah orang tersebut menjadi sadar akan penderitaan dan rasa sakit mereka. Melalui konseling psikologis dia belajar untuk mengatasi perasaan tersebut. Mantan pengguna setelah rehabilitasi namun tak mendapatkan dukungan psikologis maka bisa berbahaya.

Mulailah Berbicara : Beberapa orang cenderung menyimpan perasaan dan keraguan mereka untuk diri mereka sendiri. Itu adalah perilaku destruktif yang dapat menyebabkan kekambuhan untuk menggunakan lagi narkoba. Penting untuk belajar berdialog, berbicara tentang apa yang dirasakan, dan mengungkapkan pendapat. Komunikasi menjadi elemen yang sangat penting dalam hal ini.

Jangan Menjadi Korban : Perilaku lain yang sangat umum dari korban penyalahguna narkoba adalah merasa menjadi korban dari penyakit itu sendiri. Dan dengan perilaku mengasihani diri sendiri ini mereka mulai membenarkan tindakan mereka. Mengasihani diri sendiri bukanlah cara terbaik untuk membersihkan diri. Idealnya, mantan pengguna harus mengenali kesalahannya dan belajar darinya, dan tidak bersembunyi di balik penyakitnya. Ini juga merupakan langkah penting untuk tidak mengalami kekambuhan setelah pengobatan ketergantungan narkoba.

Hadiri Kelompok Pendukung : Kelompok pendukung adalah cara terbaik untuk berbagi keraguan dan pemikiran dengan orang-orang yang memiliki masalah yang sama. Aktifitas ini menjadi strategi pencegahan kambuh yang hebat setelah selesai menjalani rehabilitasi ketergantungan narkoba. Pihak keluarga pun harus menghadiri kelompok pendukung itu untuk memperkuat diri secara psikologis menghadapi berbagai godaan pasca pemulihan dari narkoba.

Tetapkan Rencana Hidup : para pengguna narkoba telah menghabiskan sebagian besar hidupnya tanpa perspektif tentang apa yang harus dilakukan, tidak ada mimpi, tujuan atau sasaran. Namun kini semua itu harus berubah. Sangat penting untuk membuat rencana untuk masa depan dan mencatatnya di atas kertas, lalu mencari cara untuk mencapainya. Jangan berkecil hati, sedikit demi sedikit berbagai keajaiban pasti akan terjadi. Seorang mantan korban penyalahguna harus membuat rencana sehingga dia dapat menghindari kekambuhan setelah usai menjalani rehabilitasi narkoba.

Jika Mengalami Kekambuhan, Mintalah Bantuan : Lapse adalah penggunaan obat setelah periode pantang, tetapi tidak dianggap sebagai kekambuhan jika individu tidak kembali sering menggunakan narkoba tersebut. Sangat penting untuk mencegah kekambuhan terjadi, namun jika memang terjadi, penting untuk mencari bantuan dan bimbingan medis agar tidak kambuh usai menjalani rehabilitasi.

Tetapkan Rutinitas dengan Waktu Luang : Mantan pengguna perlu menyesuaikan kembali hidupnya dengan mengadopsi kebiasaan sehat yang cenderung membawanya ke standar kualitas hidup yang lebih baik. Ini berarti bekerja, belajar, dan memenuhi kewajiban sebagaimana orang lain, namun mantan pengguna juga harus memiliki saat-saat senggang, saat-saat melakukan aktivitas yang disukai. Sangat penting juga untuk dekat dengan orang yang dicintai, menghindari konflik dan pertengkaran, dan bersabar dengan diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Dan jangan berhenti untuk melakukan perawatan diri sendiri. Pencegahan kekambuhan setelah rehabilitasi narkoba harus dilakukan setiap hari.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top