Makanan cepat saji sering kali dikonsumsi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi mereka yang ingin instan. Membeli makanan yang sudah jadi bisa dinilai lebih efektif, terutama bagi mereka yang hidup sendiri, menghemat waktu dan tenaga.
Banyak faktor yang membuat seseorang selalu ingin menikmati makanan cepat saji, selain itu rasanya juga memang sangat enak. Namun, makanan yang enak ini biasanya tergolong berbahaya untuk kesehatan tubuh kita.
Memasak-masakan yang enak terkadang lebih mahal karena kita harus mempersiapkan bahan baku, bumbu dan keperluan lainnya. Jika hanya ingin dinikmati dalam porsi kecil, supaya lebih hemat tentu akan pilih membeli masakan yang sudah siap saji.
Makanan cepat saji atau biasa disebut dengan junk food memang mempunyai rasa yang unik namun jenis makanan ini memiliki kalori tinggi dan nutrisi cukup sedikit. Tidak hanya itu saja, kebiasaan konsumsi berlebihan akan berkaitan pada peningkatan resiko penyakit jantung hingga kanker.
Apa itu Makanan Cepat Saji?
Makanan cepat saji (Fast Food) yaitu makanan yang telah siap untuk disantap tanpa memerlukan waktu yang lama, Beberapa makanan siap saji yang paling sering dibeli oleh masyarakat anatara lain kentang goreng, fried chiken, burger, pizza, dan jajanan sosis bakar lainnya.
Salah satu pilihan menu makanan andalan saat jam sibuk atau aktivitas padat, juga praktis dan mudah dikonsumsi dengan rasa yang lezat dan bervariasi. Makanya tak heran banyak orang yang menyukai makanan jenis ini. Untuk mengetahui lebih lanjut simak yuk penjelasan mengenai efek sampingnya jika di konsumsi secara berlebihan.
Makanan Cepat Saji Bisa Bikin Kecanduan
Makanan cepat saji merupakan salah satu jenis makanan yang paling disukai setiap orang. Karena tak perlu menunggu lama untuk menyantapnya. Makanan ini juga cocok bagi orang yang sibuk dan tidak sabaran dalam memesan hidangan. Jika diteruskan bisa mempengaruhi pola makan seseorang dan bisa bikin kecanduan. Selain rasanya yang enak, biasanya tempat membelinya juga memberikan fasilitas dan kenyamanan. Hal ini dilakukan untuk memanjakan konsumen supaya betah nongkrong didalamnya.
Pada umumnya mengandung lebih banyak kadar lemak, kalori, gula dan sodium namun tinggi serat, kalsium, folat, asam akorbat. Makanan cepat saji jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik seperti olahraga maka akan berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Makanan cepat saji mempunyai kelebihan yakni cara penyajian yang cepat sehingga tidak memerlukan waktu yang lama dan bisa dihidangkan kapan saja. Selain itu tempat penyajian higenis dan praktis.
Bahaya Makanan Cepat Saji Bagi Tubuh
Makanan siap saji yaitu makanan yang mudah dan cepat diolah untuk pengganti makanan rumahan. Makanan cepat saji tinggi akan kalori dan mengandung banyak gula, serta garam.
Untuk sesekali makan mungkin masih dibilang aman untuk kesehatan. Tetapi, apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak dan sering maka akan berbahaya untuk kesehatan.
Misalnya pada penggunaan minyak goreng yang mengandung minyak trans atau minyak jenuh. Minyak tersebut tentu tidak sehat untuk tubuh, karena bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Makanan cepat saji sendiri merupakan makanan yang sangat mudah dan cepat dalam pengolahannya sebagai pengganti makanan rumahan. Tidak hanya tinggi kalori, makanan ini juga mengandung banyak gula dan lemak.
Begitupun pada orang yang mempunyai riwayat darah tinggi dan diabetes untuk berhati-hati dalam mengonsumsi makanan siap saji, karena kandungan lemak pada makanan siap saji cukup tinggi. Berikut ini bahaya makanan siap saji bagi tubuh jika dikonsumsi terus-menerus:
- Menambah berat badan
Perlu Anda ketahui bahwa makanan cepat saji mengandung kalori dan lemak yang sangat tinggi. Ketika dikonsumsi secara berlebihan, maka junk food ini memiliki kemungkinan untuk menambah berat badan meski hanya dalam waktu sekejap saja. Salah satu resiko bagi mereka adalah menderita obesitas.
Selain itu, kandungan lemak yang tinggi pada makanan cepat saji pun juga mampu meningkatkan kandungan kolesterol dalam darah. Hal ini menjadi alasan mengapa apapun jenis dari junk food tersebut akan menyebabkan pada penyakit stroke dan jantung sehingga perlu dikurangi konsumsinya.
Makanan siap saji banyak mengandung kalori dan lemak. Apabila dikonsumsi secara berlebihan maka akan meningkatkan berat badan. Seseorang yang sering mengonsumsi makanan siap saji rentan sekali terkena obesitas dan perut buncit.
Tak hanya itu saja, kandungan lemak yang tinggi juga memicu terjadinya peningkatan kolesterol dalam darah. Hal itulah yang membuat seseorang bisa terkena jantung dan stroke, jika mengonsumsi terlalu banyak makanan siap saji.
- Meningkatkan resiko penyakit diabetes
Makanan siap saji yang mempunyai kandungan tinggi kalori, lemak dan karbohidrat bisa menyebabkan naiknya kadar gula darah pada tubuh. Jika mengonsumsi dalam jangka panjang akan menyebabkan gangguan pada insulin. Sehingga berisiko terkena resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Telah disinggung bahwa makanan cepat saji memang memiliki kandungan kalori yang sangat tinggi. Tidak hanya itu, kadar lemak dan karbohidrat pun juga diketahui cukup banyak di dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa ketika mengonsumsi secara berlebihan akan beresiko menyebabkan diabetes.
Diabetes terjadi ketika gula dalam darah mengalami lonjakan. Tentu saja jika dikonsumsi terus menerus, akan menyebabkan gangguan khususnya pada insulin. Akibatnya, resiko menderita diabetes tipe 2 juga meningkat karena mengalami resistensi insulin.
- Mengalami kerusakan gigi
Makanan siap saja biasanya dihidangkan dengan minum manis atau bersoda tinggi yang mengandung gula dan karbohidrat tinggi. Saat meminum, maka bakteri yang ada di mulut akan menghasilkan asam. Nah, asam inilah yang bisa menghancurkan lapisan pelindung gigi, sehingga memicu gigi berlubang.
Makanan cepat saji ini umumnya dihidangkan bersamaan dengan minuman bersoda atau memiliki kandungan gula tinggi sehingga terasa sangat manis. Di dalamnya diketahui mengandung karbohidrat yang tinggi sehingga menjadi salah satu penyebab gigi akan mengalami kerusakan jika dibiarkan.
Pada saat minuman tersebut dikonsumsi, bakteri yang ada di dalam mulut akan memproduksi asam. Zat ini mampu menghancurkan lapisan pelindung atau enamel sehingga menyebabkan permukaan berlubang ketika dikonsumsi terus menerus.
- Meningkatkan terjadinya gangguan pernapasan
Seseorang yang mengonsumsi makanan cepat saji akan berisiko gangguan pernapasan. Jika pada anak-anak mengonsumsi makanan cepat saji yang sering bisa berisiko terkena obesitas dan meningkatkan gejala asma. Sedangkan untuk orang dewasa, obesitas akan mengarah pada sleep apnea, sesak napas.
Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak yang sering mengonsumsi junk food setidaknya tiga kali dalam satu minggu memiliki resiko terkena obesitas dan gejala asma lebih tinggi. Tentu kondisi seperti ini juga bisa mengganggu saluran pernafasan mereka sekalipun masih dalam proses tumbuh kembang.
Sementara untuk orang dewasa sendiri bagi yang sudah mengalami obesitas juga memiliki resiko tinggi mengalami sesak napas, sleep apnea hingga mengi. Penelitian ini menunjukkan jika konsumsi junk food sudah seharusnya dikurangi dalam berbagai kalangan baik bagi anak-anak atau usia dewasa.
- Menyebabkan kanker
Beberapa riset kesehatan menemukan bahwa pola makan yang tidak sehat dan kurang olahraga bisa meningkatkan risiko terkena kanker. Pola makan tag tinggi kalori, tinggi lemak dan serat masuk dalam kategori makanan siap saji.
Ada banyak riset kesehatan yang sudah memunculkan fakta jika pola makan tidak sehat dan jarang olahraga menjadi salah satu penyebab dari resiko seseorang terkena kanker. Kebiasaan makan tersebut mengacu pada konsumsi junk food dimana memiliki kandungan kalori dan lemak tinggi.
Selain beberapa resiko bahaya kesehatan di atas, terlalu banyak konsumsi makanan cepat saji pun juga memungkinkan gangguan lainnya. Diantaranya adalah perut kembung dan tekanan darah tinggi sehingga harus dikurangi jumlah konsumsinya agar tidak terlalu berlebihan.
- Kekurangan gizi
Kandungan yang paling banyak ditemukan pada makanan siap saji yaitu lemak, gula, karbohidrat dan garam tambahan. Kandungan tersebut, tentu tak bisa memenuhi asupan nutrisi sehari-hari.
Efek yang ditimbulkan pada anak-anak yaitu kekurangan gizi sehingga menghambat pertumbuhannya. Oleh sebab itu batasi mengonsumsi makanan cepat saji dan perbanyak makanan bergizi.
- Gangguan pencernaan
Beberapa makanan cepat saji mengandung sedikit serat bahkan tidak ada sama sekali serat. Jika kebutuhan serat pada tubuh tidak terpenuhi maka akan terjadi gangguan pencernaan seperti sembelit. Kandungan garam yang ada pada makanan cepat saji bisa menyebabkan perut kembung setelah makan.
Contoh Kandungan Berbahaya dalam Makanan Cepat Saji
Tentu Anda bertanya-tanya apa saja kandungan di dalam makanan cepat saji yang menyebabkannya berbahaya jika dikonsumsi berlebihan. Junk food ini terkenal tinggi gula, sodium, kalori hingga kolesterol sehingga menyebabkan penyakit serius ketika masuk ke tubuh terus menerus.
- Kalium Bromat
Umumnya senyawa ini disebut sebagai bromate dimana zat aditif ini terdapat di dalam tepung yang berfungsi untuk meningkatkan tekstur selama proses pengembangannya. Sebuah buku berjudul The Little Book of Game Changers menyebut bahwa kandungan ini memang berbahaya jika dikonsumsi.
Dalam sebuah penelitian yang ditujukan pada hewan menyebutkan bahwa potensi kalium bromate memang menimbulkan kanker. Senyawa ini bahkan sudah dilarang di beberapa negara seperti Uni Eropa, Inggris dan Kanada. Namun sayangnya masih saja banyak ditemui di produk roti dan bakery.
- Propilen Glikol
Badan Pengawas Obat dan Makanan khusus Amerika Serikat yakni FDA telah mengelompokkan senyawa ini sebagai anti caking yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penggumpalan. Umumnya akan ditambahkan ke bumbu, minuman ringan, saus sampai produk susu agar menjaga tekstur.
Meski bagi FDA sendiri, senyawa ini umumnya diakui aman untuk dikonsumsi asalkan tidak melebihi anjuran penggunaan. Jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang maka akan membahayakan seseorang memiliki resiko tinggi menderita penyakit ginjal dan hati.
- Tertiary Butylhydroquinone
Besar kemungkinannya jika Anda menjumpai senyawa ini dalam sebutan TBHQ. Umumnya berada di produk ayam goreng. Zat ini memiliki fungsi untuk mencegah pembusukan minyak dan lemak sumber hewani. Beberapa istilah menyebutnya sebagai antioksidan sintetis dengan batas minimal pemakaian.
Sebuah penelitian di Iran menyebut bahwa TBHQ ini akan berpengaruh pada kinerja probiotik sebagai bakteri baik di dalam usus yang mempengaruhi sistem imun. Para peneliti pun mengatakan jika temuan ini bisa berefek buruk pada kesehatan dalam waktu jangka panjang.
- Kalsium Sulfat
Sama halnya seperti propilen glikol, kalsium sulfat pun digunakan pada produk panggang dan roti agar tidak mudah mengalami penggumpalan. Selain itu juga berfungsi agar adonan lebih tebal. Senyawa ini memang mampu menyematkan kalsiuum sehingga harus ada pertimbangan saat menggunakannya.
Menurut badan pengawas makanan yang ada di Amerika Serikat menyebut bahwa batas takaran dalam penggunaan kalsium sulfat. Sebenarnya jika dikonsumsi dengan memperhatikan kadar pemakaiannya masih dikatakan aman.
- Fosfat
Dari minuman soda sampai produk olahan seperti nugget umumnya mengandung zat aditif seperti fosfat. Senyawa ini merupakan hasil turunan dari mineral fosfor yang dirancang sebagai pengemulsi dan penyedap. Namun sayangnya berbahaya bagi penderita penyakit jantung dan ginjal.
Fosfat dalam jumlah tinggi akan membahayakan kesehatan tulang dan jantung. Sementara beberapa penelitian menyebut bahwa asupan tersebut justru memperburuk penderita kardiovaskular sehingga harus benar-benar diperhatikan.
Makanan cepat saji memang diakui memiliki rasa yang begitu enak dan nikmat. Meski begitu, dalam konsumsinya tidak boleh secara berlebihan. Jika kondisi ini dirasa begitu mengganggu, Anda pun bisa mencoba rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka.
Cara Mengurangi Asupan Makanan Siap Saji
Untuk kamu yang sudah sering mengonsumsi makanan siap saji, mulai lah untuk mengurangi atau membatasi jumlahnya. Jika hal tersebut terasa sulit, maka saat mengonsumsi makanan siap saja harus teliti dan cermat.
Caranya mencari tahu mengenai jumlah kalori, garam dan lemak yang terkandung dalam makanan tersebut. Selain itu. Pilihlah makanan sipa saji dengan jumlah atau porsi yang lebih sedikit dari menu ekstra yang di tawarkan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi asupan kalori pada tubuh.
Apabila kamu menyukai makanan siap saji seperti kentang goreng dan pizza, bisa menggantinya dengan mengolah buah segar menjadi makanan cepat saji bertujuan untuk mengurangi kadar lemak pada tubuh.
Sedangkan untuk makanan siap saji seperti sandwich atau roti, pilihlah yang banyak sayurannya. Misalnya hamburger, perbanyak sayurannya dan mengurangi takaran saus dan keju.
Selain makanan, minuman juga harus diperhatikan. Karena minuman bersoda mengandung 200-300 kalori. Oleh sebab itu, gantilah meminum yang bersoda dengan air putih atau teh tawar.
Tips untuk mengurangi mengonsumsi makanan siap saji yaitu dengan cara merencanakan menu makanan, mengurangi porsi makanan siap saji saat makan di restoran, dan mencari makanan pengganti.
Solusi Terbaik Untuk Mengatasi Masalah Kecanduan
Segala sesuatu jika dilakukan terus-menerus akan menyebabkan kecanduan, akibatnya bisa berdampak pada individu yang melakukan kegiatan tersebut. Jika hal tersebut negatif seperti penyalahgunaan narkoba atau NAPZA, segera hubungi Ashefa Griya Pusaka untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Demikianlah informasi mengenai makanan siap saji, bahaya makanan siap saji, dan cara mengurangi asupan makanan siap saji. Hindarilah makanan siap saji. Jangan terlalu sering mengonsumsi karena tidak baik untuk kesehatan. Apabila kamu sulit untuk berhenti mengonsumsi makanan siap saji, kamu bisa melakukan konsultasi dengan dokter untuk mencari solusi yang terbaik. Kamu bisa berkonsultasi di pusat rehabilitasi Ashefa Griya Pusaka.
Sumber:
Anonim. 2019. Ini Bahaya Makanan Siap Saji yang Bisa Mengintai Anda. Diakses pada tanggal 29 Januari 2022 dari https://www.alodokter.com/ini-bahaya-makanan-siap-saji-yang-bisa-mengintai-anda
Anonim. 2021. 10 Dampak Negatif dari Mengonsumsi Makanan Cepat Saji. Diakses pada tanggal 29 Januari 2022 dari https://indihome.co.id/blog/10-dampak-negatif-dari-mengonsumsi-makanan-cepat-saji
Anonim. 2021. Mengupas Kandungan Gizi Fast Food. Diakses pada tanggal 29 Januari 2022 dari https://www.parenting.co.id/balita/mengupas+kandungan+gizi+fast+food
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka