Penggunaan obat-obatan terlarang menimbulkan banyak risiko jangka pendek dan jangka panjang. Jangan membahayakan kesehatan Anda. Jangan gunakan narkoba. Overdosis adalah resiko paling dekat dari penyalahgunaan obat terlarang. Bila dibiarkan, overdosis akan membuat kondisi makin parah. Ketahui bagaimana cara menetralisir overdosis obat berikut ini.
Apa Itu Overdosis Obat
Overdosis, juga disebut intoksikasi akut, terjadi ketika jumlah, kualitas atau kombinasi obat yang digunakan menyebabkan hilangnya kesadaran, henti napas, dan terkadang sampai kematian. Obat apa yang bisa menyebabkan overdosis? Sebagian besar obat dari golongan narkoba dapat menyebabkan overdosis. Jumlah yang bisa menyebabkan overdosis berbeda untuk setiap jenis narkoba itu dan setiap orang. Keracunan atau overdosis juga dapat berbeda dalam tingkat keparahannya. Misalnya risiko overdosis akan lebih besar bila narkoba yang digunakan adalah morfin dan heroin.
Berbagai tes memungkinkan untuk mendeteksi obat-obatan terlarang dalam darah, urin atau air liur penggunanya. Biasanya ada dua metode pengujian: kualitatif (air liur, nafas), kuantitatif (darah, urin). Semakin banyak dan semakin lama suatu obat digunakan, semakin mudah terdeteksi. Obat-obatan lebih lama di urin daripada di darah.
Tanda Overdosis Obat
Ada berbagai gejala yang menandakan bahwa seseorang itu mengalami overdosis narkoba. Yang sering terjadi adalah :
- Kehilangan kesadaran.
- Koma, di mana penderita mungkin tenang, lemas atau hanya gelisah.
- Masalah dengan koordinasi gerakan, keseimbangan yang terganggu atau gerakan yang tidak terkontrol.
- Muntah.
- pernapasan melambat.
- Pupil mata yang menyempit atau malah sebaliknya pupil melebar.
- Irama jantung yang melambat atau sebaliknya makin cepat.
- Henti pernapasan.
- gagal jantung.
- Kematian otak.
Cara Menetralisir Overdosis Obat
Jika orang tersebut sadar, bawa dia ke tempat yang sejuk, tenang, lapang, dan lepaskan pakaiannya jika terlalu ketat. Penolong pun harus segera menghubungi 112 jika penderita mengalami sesak napas atau tidak sadar. Penolong bisa menjelaskan kondisi fisik penderita kepada 112 misalnya : apakah penderita sadar atau tidak; apakah penderita masih bernafas atau tidak; apakah jantungnya berdetak atau tidak; dan berikan alamat yang tepat posisi penderita.
Sambil menunggu layanan darurat datang, pastikan orang tersebut dalam posisi pemulihan dan lepaskan pakaiannya bila sempit. Periksa pernapasannya secara teratur. Jika terjadi henti napas, lakukan pernapasan buatan. Laporkan jenis narkoba apa dan berapa banyak yang telah digunakan orang tersebut setelah tim medis tiba. Namun, jangan pernah menekan penderita untuk muntah kecuali atas saran dari profesional. Jika melihat korban mengalami demam tinggi, dinginkan korban dengan membawanya ke ruangan yang lebih dingin. Gunakan kain basah atau kipas angin, atau dinginkan kepala korban dengan kompres dingin.
Overdosis selalu membutuhkan rawat inap yang mendesak. Orang tersebut tetap di bawah pengawasan sampai efek narkoba benar-benar hilang. Pengobatan tergantung pada obat narkoba apa yang digunakan. Obat tertentu dapat berfungsi sebagai penangkal untuk menetralkan efek narkoba, namun itu hanya diberikan dengan saran dari dokter.
Bagi pecandu yang memang kesulitan dalam mengontrol penggunaan narkoba, ada berbagai pusat perawatan dan rehabilitasi tersedia baik milik pemerintah maupun swasta. Pusat-pusat rehabilitasi itu terutama memiliki tujuan menolong penderita terbebas dari narkoba dan juga agar kualitas hidupnya meningkat. Itu meliputi kesehatan fisik dan psikologis maupun kesejahteraannya. Sebagian besar rumah sakit umum dan rumah sakit tertentu juga menawarkan perawatan dan rehabilitasi pecandu narkoba ini.
Baca juga:
- Cara Mengatasi Overdosis Obat, Ini Hal yang Harus Dilakukan!
- Kenali Gejala-gejala Overdosis dan Cara Penanganannya
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka