Inilah Beberapa Cara Menghadapi Orang Paranoid - Ashefa Griya Pusaka

Inilah Beberapa Cara Menghadapi Orang Paranoid

Cara Menghadapi Orang Paranoid
Share on:

Saat kita mempunyai orang terdekat yang menderita paranoid kita harus bisa menghadapinya dengan baik, agar tetap bisa menjalankan interaksi yang positif. Cara menghadapi orang paranoid adalah berkomunikasi dengan jelas, membantunya berpikir realistis dan positif.

Berempati dengan keadaannya, bantu melihat pribadinya secara utuh, mendorong untuk menjalani pengobatan, hindari pemicu gejala muncul dan sering mengajak melakukan aktivitas yang menyenangkan.

Memang akan sedikit sulit menghadapi orang paranoid, tetap sabar karena ia akan sulit memahami dan berhubungan dengan orang lain. Kita mungkin akan sering dicurigai, tidak dipercaya, harus ikut delusi mereka dan sikap negatif lainnya. Untuk itu ada cara menghadapi orang paranoid, simak penjelasannya di artikel ini. 

Cara Menghadapi orang paranoid 

1. Berkomunikasi dengan baik dan jelas 

Cara menghadapi orang paranoid harus bisa berkomunikasi dengan baik dan jelas arah obrolan yang dilakukan. Kalimat yang digunakan harus sederhana dan tidak ambigu agar tidak disalahartikan oleh orang paranoid. Jika saja terjadi salah arti, penderita paranoid akan berpikiran negatif kepada kita, tidak percaya dan curiga.

2. Membantunya berpikir lebih realistis dan positif 

Saat seorang paranoid mengalami kecurigaan dan tidak percaya pada kita, cobalah membantunya untuk menyuarakan apa yang terjadi dalam pikirannya. Setelah mengetahui hal tersebut, bantu untuk berpikir realistis dan positif. Namun secara netral tidak menekan, bicarakan sebenarnya apa yang kita lakukan untuk dia, sebenarnya tidak ada hal buruk yang akan mengancamnya. 

3. Berempati dengan keadaannya 

Cara untuk menghadapi seorang paranoid harus bisa berempati dengan keadaannya. Misalnya, saat ia mengalami delusi tetap berempati dengan keadaan tersebut. Karena, delusinya akan terasa nyata bagi orang paranoid tersebut. Ikuti emosi yang dirasakan olehnya, bicara bahwa kita juga menghormati keyakinannya, jangan pura-pura mengabaikannya, tetapi tetap jujur tentang persepsi kita sendiri. 

4. Bantu melihat pribadinya secara utuh

Seorang paranoid memang memiliki kemampuan interpersonal yang kurang baik, karena sulit bersosialisasi dengan orang lain banyak hal negatif yang dirasakan seorang paranoid ketika berinteraksi dengan orang lain.

Tetapi, umumnya pengidap paranoid adalah pribadi yang cerdas dan bisa berkontribusi dalam lingkungan keluarga ataupun pekerjaan dengan cara yang positif. Sadarkan ia sebagai pribadi yang utuh, fokus pada sifat dan perilaku yang baiknya. 

5. Mendorong untuk menjalani pengobatan

Rasa tidak percaya seorang paranoid yang membuat ia sulit untuk diajak menjalani pengobatan. Cobalah untuk memberi masukan yang positif, semangat untuk sembuh dengan menjalani pengobatan ke psikolog ataupun psikiater. Dengan begitu ahli medis akan memberi diagnosis dan pengobatan yang tepat agar masalah dapat cepat teratasi. 

Para ahli medis juga bisa membantu memberikan cara untuk menghadapi paranoid dan menyarankan intervensi medis berupa terapi atau obat-obatan yang cocok untuk penderita paranoid.

6. Menghindari pemicu

Dalam menghadapi orang paranoid, kita harus menghindari pemicunya termasuk jangan membuat seorang paranoid stres. Jika hal itu terjadi, akan semakin memperparah keadaannya. 

7. Sering mengajak melakukan hal yang menyenangkan 

Menghadapinya seorang paranoid agar tetap enjoy dan mencegah gejala timbul harus sering mengajak melakukan hal yang menyenangkan, seperti jalan-jalan ke tempat yang sejuk, indah dan nyaman, melukis atau memasak bersama, olahraga bersama. Pikiran yang positif karena melakukan sesuatu yang disukai akan membuat orang paranoid mengatasi atau menghilangkan gejalanya. 

Kesimpulan 

Cara menghadapi orang paranoid yang bisa dilakukan adalah mempunyai komunikasi yang baik dan jelas tidak ambigu, terus membantu agar orang paranoid bisa berpikir realistis dan positif tetapi secara netral jangan menekan, berempati dengan keadaannya. Misalnya, saat mengalami delusi, bantu untuk melihat pribadinya secara utuh bahwa ia bisa berkontribusi dalam lingkungan.

Beri dorongan untuk menjalani pengobatan agar bisa diberi diagnosa dan terapi yang terbaik oleh psikolog atau psikiater. Hindari pemicunya, seperti jangan membuat orang paranoid stres, seringlah membuat ia senang dengan melakukan aktivitas yang ia sukai.

Scroll to Top