Mengenal Sifat Childish: Ciri-ciri dan Cara Menghadapinya - Ashefa Griya Pusaka

Mengenal Sifat Childish: Ciri-ciri dan Cara Menghadapinya

childish
Share on:

Childish adalah dimana ketika pertumbuhan seseorang sudah beranjak dewasa namun sifatnya masih kekanakan. Nyatanya, berkomunikasi dengan orang dewasa yang memiliki sifat childish, alias sifat kekanakan adalah suatu hal yang sulit untuk dilakukan. Pasalnya, orang yang punya sifat kekanakan ini lebih cenderung tidak mau mendengarkan dan suka egois seperti mau menang sendiri. 

Beberapa orang juga sering menentukan kematangan orang lain berdasarkan usianya. Padahal, faktanya usia dan kematangan tidak selalu berbanding lurus. Untuk mengenal lebih jelas apa itu childish, mari simak penjelasan dari ciri-ciri dan cara menghadapinya dibawah.

Ciri-Ciri Childish

Beberapa ciri dan tindakan yang merupakan indikasi sifat childish di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Perilaku impulsif

Dari sebagian orang banyak yang tidak tahu bagaimana menghadapi tanda-tanda dan perilaku impulsif. Padahal, perilaku ini sendiri sering sekali dilakukan oleh banyak orang, seperti melalui belanja yang berlebihan. Namun, jika itu jarang terjadi, ini tidak perlu lagi dikhawatirkan. Karena, ketika mengontrol hal tersebut akan menjadi semakin sulit, perilaku impulsif harus segera ditangani.

Orang yang memiliki sifat kekanak-kanakan lebih cenderung memiliki sifat ini. Misalnya, mereka bicara dengan menyerobot pembicaraan orang lain, masuk ke ranah yang bukan menjadi urusannya, serta berbicara tanpa memikirkan bagaimana kata-katanya bisa kapan saja mempengaruhi orang lain.

2. Jangan bersembunyi di balik masalah

Masing-masing dari kita pasti akan sering menghadapi masalah yang harus dipecahkan. Untuk menghadapi masalah yang kamu hadapi dengan memikirkan solusi terbaik. Pasalnya, hanya anak-anak yang sering menghindari masalah karena takut dimarahi, jadi untuk itu jangan pernah untuk sembunyikan masalahnya dan langsung menyerah.

3. Mudah emosi

Memperlihatkan emosi merupakan hal yang umum pada setiap manusia. Namun, seiring bertambahnya usia, kamu akan mulai mampu untuk mengendalikan emosi sendiri. Sementara itu, untuk anak kecil yang kemampuan emosionalnya masih lebih berkembang dan kesulitan untuk mengatur emosinya. 

Dan beberapa dari sifat kekanakan pada orang dewasa dapat dilihat jika ia bertingkah layaknya anak kecil, seperti cengeng, mudah marah, dan mudah merajuk.

4. Mencari perhatian

Layaknya seorang anak kecil, orang dewasa dengan sifat childish ini pun ia haus akan perhatian. Biasanya, anak yang akan melakukan hal tertentu untuk menarik perhatian orang tua atau orang dewasa di sekitarnya.

Dan untuk orang dewasa yang mempunyai sifat childish juga mungkin saja melakukan hal ini. Cara mencari perhatiannya juga berbagai macam, tapi tentu tidak dengan menangis seperti yang dilakukan anak kecil.

5. Menghindari tanggung jawab

Semakin bertambahnya usia, maka semakin bertambah pula tanggung jawab kamu. Baik dalam pekerjaan, rumah tangga, keluarga, maupun kehidupan personal. Sayangnya, orang dewasa yang mempunyai sifat childish lebih cenderung sulit memahami pentingnya tanggung jawab, bahkan menghindarinya.

Alasannya, karena seseorang yang belum matang usia secara emosional mungkin saja tidak mempunyai pemahaman tentang bagaimana merencanakan masa depan. Begitu juga ketika seseorang yang menolak untuk bertanggung jawab, seperti komitmen dalam hubungan, pekerjaan tetap, dan lain-lainnya. Terkadang, kondisi ini disebut sebagai sindrom Peter Pan, karena tidak pernah ingin tumbuh menjadi dewasa.

6. Narsistik

Merupakan salah satu aspek penting dalam kedewasaan adalah bersimpati atau berempati terhadap perasaan orang lain. Nah, salah satu ciri dewasa childish adalah narsistik, ia hanya akan peduli dengan dirinya sendiri.

Orang yang kekanakan biasanya terjadi karena sifat narsis yang ia miliki. Akibatnya, ia menjadi kurang peduli pada lingkungan di sekitarnya, tidak suka dengan keberhasilan orang lain, serta merasa diri sendiri lebih penting.

Cara menghadapi orang dengan sifat childish

Ketika orang terdekat kamu memiliki atau mempunyai sifat kekanak-kanakan, seperti punya pacar yang childish, keluarga, atau bahkan teman dekat. Kamu hanya perlu tahu cara menghadapinya.

Hal ini juga perlu kamu lakukan untuk mencegah dampak negatifnya, berkomunikasi dengan lebih baik, hingga menjaga kewarasan mental kamu sendiri.

Berikut adalah berbagai cara untuk menghadapi orang yang mempunyai sifat childish, seperti:

1. Berkomunikasi dengan baik

Tidak ada salahnya jika untuk berbicara jujur dengan apa yang kamu rasakan tentang sifat childish yang mungkin mereka miliki. Bahkan, kamu juga perlu membicarakannya berkali-kali agar mereka mengerti.

Sampaikan juga apa yang kamu rasakan ketika berinteraksi dengan mereka, terutama saat kamu menemui sebuah masalah padanya. Sampaikan solusi yang mungkin bisa kamu berikan dan katakan bahwa kamu akan membantu mereka untuk menemukan jalan keluar. 

Sebab, setiap orang tentu pasti akan membutuhkan waktu untuk memperbaiki diri. Segera untuk menghindari atau menyampaikannya dengan nada yang memerintah atau memojokkan.

2. Menyesuaikan diri

Tak mudah bagi setiap untuk orang menerima kondisi orang terdekat yang mempunyai sifat kekanak-kanakan tersebut. Apalagi, tidak semua orang bisa langsung mengubah sifatnya itu. Untuk menghadapinya, kamu pelan-pelan hanya perlu menyesuaikan diri serta mempelajari pola sifat childish.

3. Sampaikan hal positif

Mengubah sifat yang sudah terlanjur melekat pada dalam diri bukanlah hal yang mudah untuk diubah. Itu sebabnya, jangan pernah sungkan untuk menyampaikan feedback positif ketika orang tersebut mulai menunjukkan perubahan ke arah yang lebih positif. Karena, dukungan inilah yang juga bisa menambah semangat serta respons positif darinya.

Selain cara di atas, tidak ada salahnya untuk kamu meminta bantuan pada profesional, seperti konselor keluarga atau terapis pasangan. Apabila orang dengan sifat chidish tersebut adalah orang terdekat kamu coba bicara dengan baik-baik.

Hal ini perlu dilakukan untuk menemukan bagaimana caranya agar hubungan menjadi lebih baik serta bisa bekerja sama. Namun, ingatlah bahwa itu walaupun sulit sekalipun, orang bisa tumbuh dan berubah.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top