Pernahkah Anda memikirkan mengapa anak remaja mudah marah dan sering berkelahi? Sebenarnya, banyak yang dapat menyebabkan hal tersebut, mulai dari keadaan psikologis yang berada pada tahap pubertas, sehingga sulit mengontrol emosi dan tindakan. Selain itu, saat ini faktor eksternal, seperti media sosial dan keadaan lingkungan juga dapat berpengaruh pada hal tersebut.
Apakah menurut Anda itu ada hubungannya dengan cara mereka dibesarkan? Apakah mereka hanya memberontak secara alami? Tidak ada jawaban yang jelas untuk pertanyaan ini, karena ada banyak faktor yang dapat berkontribusi pada kemarahan dan kecenderungan remaja untuk berkelahi. Namun, beberapa penyebab paling umum termasuk stres, hormon, dan kesulitan berkomunikasi.
Jika Anda adalah orang tua dari seorang remaja, penting untuk menyadari penyebab-penyebab ini dan mencoba mengatasinya sedini mungkin. Anda tidak ingin anak Anda berakhir dengan masalah hukum atau lebih buruk lagi, jadi sangat penting bagi Anda untuk menciptakan lingkungan rumah yang sehat dan damai.
Apa yang Memicu Kemarahan dan Perkelahian Remaja?
Perlu diketahui, bahwa ada banyak alasan mengapa anak remaja mudah marah dan sering berkelahi. Tetapi salah satu alasan utamanya adalah merasa disalahpahami dan tidak didengarkan.
Ketika remaja merasa tidak didengarkan, mereka bisa menjadi frustrasi dan marah dengan sangat cepat. Hal ini terutama benar, jika mereka merasa orang tua mereka atau orang dewasa pada umumnya tidak menanggapi kekhawatiran mereka dengan serius. Dan ketika rasa frustrasi ini meluap, sering kali hal itu menyebabkan perkelahian dan perselisihan.
Penting untuk mendengarkan anak remaja dalam berbagai hal, bahkan ketika Anda tidak setuju dengan mereka. Biarkan mereka tahu bahwa Anda mendengarkan dengan mengulangi kembali apa yang telah didengar mereka katakan, dan ajukan pertanyaan untuk mengklarifikasi poin apa pun yang masih Anda tidak yakin. Hal ini menunjukkan bahwa Anda menghormati pendapat mereka dan bahwa tertarik untuk mendengar apa yang mereka katakan.
Melakukan cara tersebut akan menjadikan remaja lebih tenang dan merasa dipedulikan oleh orang lain, termasuk Anda.
Pengaruh Media terhadap Perilaku Remaja
Bukan rahasia lagi bahwa media dapat memiliki pengaruh yang kuat pada kaum muda. Hal ini terutama berlaku untuk remaja, yang masih mencoba mencari tahu siapa mereka dan apa yang mereka inginkan dalam hidup. Jadi, tidak mengherankan jika media terkadang dapat menyebabkan remaja menjadi marah dan menyerang.
Ambil contoh, misalnya, cara media sering menggambarkan kekerasan. Kekerasan ada di mana-mana – di film, di video game, di musik. Dan sebagai hasilnya, beberapa remaja mungkin mulai berpikir bahwa kekerasan itu normal atau bahkan glamor. Mereka mungkin mulai melihatnya sebagai cara untuk menyelesaikan masalah atau mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Tentu saja, tidak semua remaja akan bereaksi negatif terhadap media. Beberapa akan dapat mengambil apa yang mereka lihat dengan sebutir garam dan memahami bahwa itu tidak selalu realistis atau positif. Tetapi, yang lain mungkin mulai mencontoh perilaku mereka sendiri setelah apa yang mereka lihat di media, yang dapat menyebabkan kemarahan dan pertengkaran.
Bagaimana Hormon Mempengaruhi Kepribadian Remaja
Jadi, apa yang terjadi dengan hormon pada remaja? Itu adalah pertanyaan yang mungkin Anda tanyakan pada diri sendiri saat mulai menjalani semua perubahan yang terjadi pada masa pubertas. Hormon berfluktuasi, begitu juga suasana hati Anda. Tidak heran, jika seorang remaja terkadang merasa seperti berada di ujung kehancuran emosional.
Hal yang perlu diingat adalah bahwa perasaan-perasaan ini sepenuhnya normal. Dan untungnya, perasaan ini tidak berlangsung selamanya. Saat hormon Anda stabil, begitu juga suasana hati Anda. Namun sementara itu, cobalah untuk memahami apa yang terjadi di dalam kepala Anda.
Ada banyak faktor yang dapat berkontribusi pada kemarahan dan kecenderungan remaja untuk berkelahi. Hormon jelas merupakan salah satunya, tetapi itu bukan satu-satunya. Lingkungan, pola asuh, dan bahkan genetika dapat berperan dalam bagaimana seorang remaja berperilaku.
Dampak Tekanan Teman Sebaya terhadap Emosi Remaja
Sering kali, dampak tekanan teman sebaya yang berlebihan membuat remaja mudah marah dan cepat berkelahi. Rasa malu dan cemburu, ketidakpuasan diri, dan kurangnya kepercayaan diri dapat berdampak pada fokus anak remaja terhadap apa yang dilakukan oleh teman sebayanya.
Ketika anak remaja ingin menjadi “bagian dari kelompok”, mereka akan melakukan apapun yang diharuskan oleh temen-temen mereka-bisa jadi dengan cara yang salah. Setelah melakukannya, anak remaja akan merasa frustrasi karena telah menerima respon negatif atau tekanan sosial. Hal ini bisa menyebabkan anak remaja menjadi mudah marah dan cepat berkelahi.
Tanda-tanda Impulsif dalam Perilaku Remaja
Banyak remaja mengalami masalah dengan impulsif. Perilaku impulsif dapat menyebabkan mereka bereaksi dengan cara yang salah ketika mereka marah, seperti:
- Mengerjakan sesuatu tanpa berpikir
- Tidak bisa menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu
- Mengendalikan emosi dengan mudah
- Tergesa-gesa dalam keputusan yang penting
- Reaksi negatif terhadap kekecewaan dan frustrasi
Ketika anak remaja tidak mampu mengontrol perilaku impulsif mereka, itu sering berujung pada perkelahian. Hal ini karena remaja yang impulsif mungkin akan mudah marah dan meledak ketika terjadi perbedaan pendapat atau situasi yang dianggap frustasi.
Jadi, orang dewasa harus dapat memahami hal tersebut dan mencoba sebisa mungkin untuk mengarahkan ke jalan yang lebih baik. Sejatinya, masa remaja sangat mudah untuk bengkok dan patah. Mereka mudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan juga depresi. Orang dewasa harus bisa mengajarkan kebaikan kepada mereka tanpa harus melakukannya dengan paksaan.
Penutup
Demikian penjelasan mengenai mengapa anak remaja mudah marah dan sering berkelahi. Jawabannya sederhana dan juga sudah dijelaskan secara lengkap melalui beberapa faktor penyebab dalam artikel ini.
Jadi, meskipun terkadang sulit untuk menjadi seorang remaja, ada beberapa hal yang dapat membantu. Jika Anda seorang remaja yang sering merasa marah, atau jika Anda khawatir tentang seseorang yang Anda kenal, cobalah untuk berbicara dengan orang dewasa yang Anda percayai. Mereka dapat membantu Anda mencari tahu apa yang sedang terjadi dan bagaimana cara mengatasinya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka