Dampak Inferiority Complex Untuk Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya - Ashefa Griya Pusaka

Dampak Inferiority Complex Untuk Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya

Dampak Inferiority Complex
Share on:

Pernahkah kamu mengalami perasaan insecure, merasa tidak berharga dan menganggap orang lain lebih hebat? Nah, apabila kamu pernah mengalami hal itu, kemungkinan kamu mengalami kondisi dan dampak Inferiority Complex

Merasakan hal seperti itu, terbilang sudah biasa dan manusiawi, karena bisa memberikan dorongan untuk memperbaiki diri. Inferiority Complex yaitu kondisi seseorang merasa kurang percaya diri atas kemampuannya, dipicu karena keterbatasan fisik atau psikologis maupun sebatas yang ada di pikirannya. 

Kondisi tersebut, bisa menyebabkan seseorang merasa takut dan pemalu, sehingga merasa kualitas pencapaian diri jauh berbeda dengan orang lain. Lalu, apa saja dampak Inferiority Complex? Bagaimana cara mengatasi Inferiority Complex? Simak yuk pembahasan berikut ini.

Dampak Inferiority Complex dalam Kehidupan 

Inferiority complex yaitu suatu hal yang bisa mengganggu kehidupan jika dibiarkan begitu saja. Tidak hanya merusak hubunganmu dengan orang terdekat, inferioritas dapat memicumu untuk melakukan pelampiasan dengan cara yang tidak sehat.

Perasaan rendah diri yang berkepanjangan bisa meningkatkan risiko kecanduan yang berbahaya. Seseorang yang mengalami inferior kemungkinan beralih untuk mengonsumsi alkohol maupun obat-obatan terlarang sebagai mekanisme koping untuk membantu menghindari dari kesulitan. 

Terlalu mengkhawatirkan tak kompeten juga bisa mengganggu fokus kamu pada kegiatan sehari-hari. Sehingga berusaha untuk melakukan terbaik, dan terus terpaku memikirkan hasil dan pandangan orang sekitar mengenai dirimu.

Perasaan rendah diri bisa menimbulkan rasa cemas, gangguan kecemasan, sulit tidur, hingga berkembang menjadi depresi di suatu saat nanti. 

Cara Mengatasi Inferiority Complex

Inferiority Complex terkadang muncul dari gangguan mental yang dimiliki. Untuk mengetahui penyebabnya, kamu perlu bantuan dari tenaga profesional, misalnya psikolog maupun psikiater.  

Apabila ada kondisi mental yang menjadi penyebabnya maka perlu ditangani dahulu, untuk mengurangi dampak Inferioritas. Penanganan bisa dilakukan melalui terapi, dan obat-obatan.

Berkonsultasi dengan psikologi sangatlah penting, terutama ada tanda-tanda Inferiority Complex yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Adanya sesi konsultasi, dan terapis bisa mengevaluasi respons maupun pola pikir kamu. Setelah itu, psikolog bisa menemukan penyebabnya. 

Selanjutnya, belajar untuk menghargai diri sendiri. Melalui pendekatan, misalnya terapi perilaku dan kognitif. Pemikiran negatif bisa diubah menjadi pandangannya yang positif. Hal tersebut, bisa membantu kamu untuk membuang pikiran buruk yang muncul. 

Perlu kamu ingat, hal terpenting yaitu memahami bahwa setiap individu mempunyai keunikan dan kekuatan masing-masing. 

Ingat, yang terpenting sebenarnya ialah memahami bahwa setiap manusia memiliki keunikan dan kekuatannya masing-masing. Ada beberapa hal dari diri Anda yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain. Jangan ragu untuk menunjukkan kalau Anda bisa melakukan hal tersebut dengan baik.

Selain cara tersebut, ada beberapa cara lainnya yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi Inferiority Complex. Berikut ini, beberapa cara yang bisa kamu lakukan saat kamu merasakan inferiority complex:

1. Jangan berlebihan memikirkan opini orang lain

Cara yang bisa  kamu lakukan untuk mengatasi Inferiority Complex yaitu tak mempedulikan atas opini orang lain tentang dirimu.

Perlu kamu ingat, opini tentang dirimu sendirilah yang jauh lebih penting. Saat kamu merasa nyaman dengan diri sendiri, tentunya orang lain akan merasa nyaman denganmu.

2. Menulis buku harian

Kamu bisa menulis buku harian dengan mengisi kegiatan sehari-hari. Sehingga, kondisi yang membebani dirimu bisa tercurahkan pada hal positif. 

Sehingga, membuat kamu menekan pikiran negatif yang mengganggu. Menulis buku harian bisa menolong kamu dalam mengawasi pikiran yang mengganggu dan mampu menyortir dengan jelas dan mudah. 

3. Memberikan apresiasi ke diri sendiri

Cara berikutnya mengurangi sifat inferiority complex yaitu memberikan apresiasi pada diri sendiri. Secara perlahan ubahlah mindset, jika kamu mempunyai nilai dan berharga untuk diri sendiri dan orang lain. 

Pikiran negatif tentang diri sendiri, sering mendatangkan pemahaman yang belum tentu benar dengan kondisi yang ada. Misalnya, saat kamu berpikir dapat memperoleh kesempatan menarik, hanya ada keberuntungan saja atau kebetulan. Padahal, kemungkinan hadir karena memang layak dan punya kapabilitas untuk kamu yang melaksanakannya.

Jadi, belajarlah memberikan penghargaan pada diri sendiri. Kurangi sikap yang suka membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Dengan begitu, kamu bisa lebih bersyukur dengan apa yang diperoleh. 

4. Fokus pada kemampuan dan kekuatan

Memang tak bisa dipungkiri bahwa saat kita mengenali kekurangan dalam diri dan melihat hal tersebut, menjadi kelebihan dari orang lain, maka akan memengaruhi pada tingkat kepercayaan diri kamu.  

Kamu harus berkonsentrasi terhadap kelebihan dan kemampuan yang dimiliki. Apabila rasa kekurangan dan kurang percaya diri yang diakibatkan oleh lingkungan yang menuntut kamu untuk menjadi lebih baik dan meremehkan kemampuanmu. Lebih baik, kamu meninggalkan lingkungan tersebut. 

Jauhkan dirimu dengan orang yang selalu membuat kamu mempertanyakan kemampuan dan nilai dirimu.

Demikianlah informasi mengenai cara mengatasi Inferiority Complex dan dampaknya. Inferiority Complex sering mengganggu pikiran seseorang saat berhadapan dengan kekurangan diri dan kesuksesan orang lain. Usahakanlah untuk lebih fokus pada dirimu ke hal yang positif dan menjauhkan dari pikiran negatif. Jika kamu merasa cemas berlebihan hingga depresi lebih baik berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Kamu bisa melakukannya di Ashefa Griya Pusaka. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top