Ada banyak jenis-jenis psikoterapi yang digunakan dalam dunia medis, masing-masing memiliki manfaat dan metode sendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima jenis yang paling umum, yaitu terapi perilaku kognitif (CBT), terapi interpersonal (IPT), psikodinamik, psikoanalitik, terapi komitmen penerimaan, terapi keluarga, dan terapi kelompok.
Mungkin sulit untuk mengetahui dari mana harus memulai ketika mencari bantuan terkait masalah yang dialami, baik sedang berjuang dengan kondisi kesehatan mental atau hanya mengalami masa-masa sulit. Anda mungkin merasa sendirian, bingung, atau takut, tetapi sebenarnya tidak.
Ribuan orang sudah mencoba beralih ke psikoterapi untuk mendapatkan bantuan. Untuk lebih jelasnya, baca terus artikel ini hingga selesai.
Jenis Psikoterapi
Ada banyak sekali jenis terapi psikologis atau psikoterapi yang digunakan, dan banyak yang baru berkembang hingga saat ini. Beberapa jenis psikoterapi yang paling umum adalah sebagai berikut.
1. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Terapi perilaku kognitif, atau CBT, adalah salah satu jenis terapi yang paling umum. Ini adalah terapi jangka pendek yang berorientasi pada tujuan yang membantu dalam mengidentifikasi dan mengubah pikiran dan perilaku disfungsional.
Jika sedang menghadapi kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya, CBT mungkin merupakan terapi yang tepat untuk Anda. Selama sesi, diharuskan bekerja sama dengan terapis untuk mengidentifikasi pikiran dan perilaku yang menyebabkan tertekan dan berupaya menggantinya dengan perilaku yang lebih sehat.
2. Terapi Perilaku Dialektis (DBT)
Terapi Perilaku Dialektis adalah jenis psikoterapi yang berfokus pada membantu orang untuk mengelola emosi mereka. DBT dikembangkan pada tahun 1980-an oleh Dr. Marsha Linehan sebagai pengobatan untuk orang-orang dengan gangguan kepribadian borderline.
DBT telah terbukti efektif dalam mengobati sejumlah kondisi kesehatan mental, termasuk:
- gangguan kepribadian borderline
- gangguan makan
- kecanduan
- depresi
- kecemasan
3. Terapi Komitmen Penerimaan (ACT)
Terapi Penerimaan dan Komitmen, atau ACT adalah bentuk terapi yang dirancang untuk membantu Anda mengembangkan fleksibilitas psikologis, yaitu kemampuan untuk menerima pikiran dan perasaan yang berbeda tanpa terjebak pada salah satu dari mereka.
Metode ACT berusaha mencapai tujuan ini dengan membantu mengidentifikasi nilai-nilai inti, menantang pola pikir yang tidak membantu, dan menggunakan teknik mindfulness untuk mengamati pikiran tanpa menghakimi. Selain itu, ACT juga menekankan tindakan. Tidak hanya memperhatikan pikiran dan perasaan, tetapi juga mengambil langkah-langkah untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai dan pandangan Anda.
Secara umum, tujuan terapi adalah untuk membantu individu belajar bagaimana menerima emosi mereka saat ini sambil tetap membuat pilihan yang mengarah pada hasil yang positif. Hal ini dapat sangat membantu bagi mereka yang memiliki kondisi seperti kecemasan atau depresi di mana ada unsur penghindaran yang terlibat dalam pemikiran mereka. Tujuannya adalah agar individu mengenali apa yang mereka rasakan dan mengapa penting bagi mereka untuk bergerak maju meskipun ada perasaan itu.
4. Terapi Psikoanalitik dan Psikodinamik
Terapi psikoanalitik dan psikodinamik berfokus pada ketidakseimbangan dalam masa kanak-kanak. Psikoanalitik memfokuskan pada interaksi antara individu dan lingkungannya, sedangkan psikodinamik memfokuskan pada tekanan yang berasal dari keluarga.
Terapi ini berhasil mengembangkan teknik yang bisa membantu pasien untuk memahami masalah mereka dan menyelesaikan masalah secara konstruktif.
5. Psikoterapi Interpersonal (IPT)
Terapi interpersonal (IPT) adalah bentuk terapi bicara yang berfokus pada peningkatan hubungan sosial dan komunikasi. Terapi ini dapat membantu masalah-masalah seperti depresi, kecemasan dan gangguan makan. Ini sering melibatkan teknik pemecahan masalah untuk membantu orang menjadi lebih sadar akan pikiran, perasaan, dan perilaku mereka untuk mengelola hubungan interpersonal dengan lebih baik.
6. Terapi keluarga
Terapi keluarga adalah jenis psikoterapi lainnya yang berfokus pada pemahaman dinamika dan hubungan keluarga. Ini dapat bermanfaat bagi keluarga yang mungkin mengalami konflik atau menghadapi situasi sulit. Terapis keluarga bekerja untuk memperkuat ikatan keluarga dan membina komunikasi yang lebih sehat di antara anggota keluarga. Mereka juga mengidentifikasi dinamika destruktif dan menawarkan strategi tentang bagaimana bergerak maju secara positif bersama sebagai unit keluarga.
Penutup
Itulah penjelasan beberapa jenis-jenis psikoterapi yang paling sering digunakan untuk anda ketahui. Berbagai jenis psikoterapi bekerja untuk orang yang berbeda dan tidak ada satu pendekatan pun yang cocok untuk semua orang, karena kondisi yang berbeda.
Penting juga untuk memiliki harapan yang realistis tentang manfaat terapi dan bersabar, karena perubahan tidak terjadi dalam sekejap. Dengan bantuan terapis yang berkualitas, Anda dapat mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan mental.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka