Ini Perbedaan Dampak Penggunaan Ekstasi dan Sabu - Ashefa Griya Pusaka

Ini Perbedaan Dampak Penggunaan Ekstasi dan Sabu

dampak jangka pendek ekstasi dan sabudampak jangka pendek ekstasi dan sabu
Share on:

Apa sih dampak penggunaan ekstasi dan sabu? Dampak jangka pendek dan panjang ekstasi dan sabu bisa mempengaruhi kesehatan bagi penyalahgunanya. Penurunan kesehatan ini akan berdampak panjang, tergantung dari berapa lama ia mengonsumsi obat-obatan ini.

dampak penggunaan ekstasi dan sabu
dampak jangka pendek ekstasi dan sabu

Ini merupakan jenis obat-obatan terlarang yang tidak boleh disalahgunakan, karena memiliki potensi ketergantungan yang sangat kuat dan memberikan efek samping bagi penggunanya.

Perbedaan Ekstasi dan Sabu

Sebelum masuk kepembahasan, ketahui dulu perbedaan narkoba jenis ekstasi dan sabu. Keduanya sama-sama berbahaya, namun memiliki efek samping dan bentuk yang berbeda. Lalu apa saja perbedaan ekstasi dan sabu? Simak penjelasannya dibawah ini!

Menurut Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 obat-obatan terlarang seperti ekstasi dan sabu tergolong ke dalam jenis psikotropika. Namun, setelah adanya perubahan melalui UU No 35 Thn 2009, segala jenis psikotropika golongan 1 & 2 masuk ke dalam narkotika golongan 1.

Ekstasi adalah jenis narkoba yang terdapat kandungan Methylenedioxy- methamphetamin. Ekstasi juga dilarang dikonsumsi secara hukum. Ekstasi biasanya berbentuk tablet berwarna dan ada gambar kartunnya. 

Sementara itu, sabu adalah narkoba yang berbentuk seperti pecahan kaca atau batu putih kebiruan yang mengkilat. Sabu secara kimiawi mirip dengan metamfetamin, obat yang dipakai untuk mengobati gangguan hiperaktivitas  defisit, gangguan tidur dan narkolepsi. Metamfetamin adalah stimulan yang mampu merangsang seseorang menjadi lebih aktif dan tak mudah lelah dalam beraktivitas.

Apa saja Efek Jangka Pendek Ekstasi?

Efek yang bisa dirasakan jika seseorang menggunakan ekstasi yaitu mengalami perubahan suasana hati yang begitu bahagia, lebih berenergi. Oleh sebab itu ekstasi bisa dengan mudah membuat penggunanya ketagihan. Selain itu  ekstasi juga menghasilkan rasa kedekatan dan rasa percaya pada orang lain, serta ketenangan.

Lalu, apa saja Efek yang dirasakan oleh fisik dan psikis jika menyalahgunakan ekstasi dan sabu? Pahami informasi berikut ini!

Efek tersebut hanyalah bersifat sementara. Pada saat pengguna merasakan euforia kemudian berakhir yang akan dirasakan hanyalah efek samping berbahaya pada kesehatan tubuh. Efek samping yang bisa dirasakan dalam jangka pendek yakni

  • Halusinasi
  • Merasa cemas
  • Kebingungan
  • Pengelihatan kabur
  • Mual
  • Tubuh menggigil
  • Sakit kepala
  • Detak jantung meningkat
  • Merasa kaku pada sendi dan otot
  • Sulit berkonsentrasi
  • Daya ingat terganggu
  • Kecurigaan
  • Penggerakan gigi
  • Depresi
  • Perasaan kasih sayang semu

Sementara itu, efek yang di timbulkan jika seseorang mengalami overdosis bisa menyebabkan hilang kesadaran, hipertensi, serangan panik, kejang, gagal ginjal, hingga kematian. Efek lainnya yang di timbulkan yaitu mengubah persepsi kelelahan, dan rasa lapar berkurang hingga kehadirannya bisa dirasakan.

Adapun gejala tipikal jangka pendek yaitu bruksisme, meningkatnya ketegangan rahang, hiperrefleksis dan ketegangan otot. Amnesia dan kehilangan kesadaran bisa terjadi dalam kasus ekstrim yang menyebabkan koma. 

Mekanisme kerja utama zat ekstasi yaitu percepatan dan peningkatan sintesis monoamine, sehingga bisa mempengaruhi dopamine dan serotonin, menghasilkan rasa tenang, damai, emlatai dan kedekatan sosial. Penggunaan ekstasi secara rutin bisa menurunkan neuron serotonergik. Menjelaskan adanya efek samping di pengguna kronis dan intoksikasi.

Apa saja Efek Jangka Pendek Sabu?

Sabu termasuk dalam narkotika, dikonsumsi dengan cara ditelan, melalui suntikan atau di hisap melalui hidung. Mengonsumsi sabu dapat meningkatkan jumlah dopamin pada otak. Dopamin adalah hormon yang menimbulkan rasa semangat, bahagia dan berenergi.

Nah, itulah yang membuat seseorang mengonsumsi sabu bisa merasa bahagia yang disebut dengan sensasi “High”. Seperti pada narkotika lainnya, sensasi yang dirasakan hanya bersifat sementara dan cepat hilang. Sehingga membuat pengguna sabu semakin menambah dosisnya agar bisa merasakan sensasi yang lebih. Padahal hal tersebut bisa memicu terjadinya kecanduan.

Padahal sabu itu tergolong obat terlarang dan banyak sekali risiko buruk untuk kesehatan bagi penggunanya. Di kutip dari Drug Free World “Sabu bekerja lebih cepat dan jauh dari kemampuan fisik yang sebenarnya pengguna, hal ini akan membuat pengguna merasakan gangguan fisik dan mental setelah efek euforia berakhir”.

Selain efek bahagia pada sabu, ternyata sabu bisa menyebabkan efek gangguan fisik dan mental. Efeknya seperti, mual, delusi, gangguan tidur, emosional, kebingungan, cemas, paranoid dan lainnya. Menyalahgunakan sabu juga bisa menyebabkan kejang hingga kematian. Maka dari itu jangan pernah untuk mencoba, lebih baik memahami efek samping dari penggunaan sabu terlebih dahulu.

Berikut ini efek jangka pendek sabu yang terjadi pada tubuh penggunanya:

  • Mual
  • Mengalami peningkatan pada denyut jantung, tekanan darah dan suhu tubuh
  • Selera makan menurun
  • Pupil mata membesar
  • Bersikap aneh, tidak terduga 
  • Sering berhalusinasi
  • Bergembira yang berlebihan
  • Mudah marah
  • Merasa panik dan Psikosis
  • Mengonsumsi sabu dengan dosis tinggi bisa berakibat kejang-kejang dan kematian. 

Demikianlah penjelasan mengenai dampak jangka pendek ekstasi dan sabu. Apabila sudah mengetahui efek samping dari penggunaan ekstasi dan sabu lebih baik jangan mencoba untuk mengonsumsi. Sementara itu, jika terlanjur maka harus mengikuti perawatan untuk kecanduan narkoba, seperti melakukan konseling, dengan obat maupun terapi.

Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dalam permasalahan yang sedang kamu alami. Bisa dengan berkonsultasi di tempat rehabilitasi narkoba terbaik. Fasilitas di Ashefa Griya Pusaka sangat lengkap. Selain berkonsultasi kamu bisa melakukan pengobatan supaya pulih dari kecanduan narkoba. Bisa rawat jalan maupun rawat inap, itu tergantung pada kondisi kamu saat ini. Semangat terus untuk pulih, jangan pernah takut untuk sembuh ya.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top