Apa Bedanya Narkoba dan Narkotika? - Ashefa Griya Pusaka

Apa Bedanya Narkoba dan Narkotika?

Apa Bedanya Narkoba dan Narkotika?
Share on:

Untuk menyatakan zat terlarang kadang digunakan narkoba dan kadang narkotika. Apa bedanya narkoba dan narkotika? Narkoba kepanjangannya adalah Narkotika, Psikotropika, dan obat-obatan terlarang. Sementara narkotika berasal dari bahasa inggris narcotic yang artinya obat bius.

Ada lagi istilah yang juga populer yaitu Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Berbahaya Lainnya. Narkotika merupakan bahan atau obat yang diambil dari tumbuhan atau bahan lain apakah itu sintetis atau semi sintetis yang bisa memicu berkurangnya atau perubahan kesadaran, tak lagi merasakan nyeri dan bisa memicu ketergantungan. Secara umum mekanisme narkotika di dalam tubuh adalah mempengaruhi susunan saraf yang bisa menjadikan pengguna tak merasakan apa-apa meski bagian itu sebenarnya sakit. Jadi mengacu pada pengertiannya, apa bedanya narkoba dan narkotika? Keduanya menggambarkan hal yang sama.

Penggolongan Narkoba / Narkotika

Sebagian besar narkoba dengan efek psikoaktif dapat dibagi ke dalam kategori berikut: stimulan, depresan, dan halusinogen. Semua jenis obat tersebut menyebabkan kecanduan dan memiliki efek berbahaya pada otak dan tubuh manusia.

  • Narkoba Stimulan bekerja pada sistem saraf pusat dan berhubungan dengan keadaan euforia dan peningkatan tingkat aktivitas mental dan fungsi motorik. Contohnya meliputi: kokain, crack, amfetamin (speed), ekstasi (juga termasuk dalam kategori zat halusinogen).
  • Narkoba Depresan adalah zat kimia yang mampu memperlambat aktivitas sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas otak, menenangkan keadaan kecemasan. Narkoba jenis depresan yang paling umum adalah alkohol, opiat, dan ganja. Barbiturat dan benzodiazepin (misalnya valium, temazepam) termasuk dalam kategori yang sama. Opiat memiliki efek meredakan rasa sakit, memiliki efek euforia dan obat penenang dan dapat menyebabkan kematian atau koma dalam dosis tinggi. Contoh golongan opiat ini ada banyak meliputi: heroin, morfin, opium, methadone, dipipanon, dan petidin.
  • Narkoba Etnobotani : ini mewakili jenis narkoba baru, yang popularitasnya mulai berkembang pesat di beberapa negara. Narkoba baru ini diproduksi dari kombinasi bahan kimia yang terus berubah. Obat ini dapat dibeli secara legal di pasar dan dijual sebagai “pupuk tanaman” atau “garam mandi”. Pada labelnya tertulis “dilarang untuk dikonsumsi manusia”. Obat-obatan ini dapat memiliki efek negatif yang kuat pada pengguna. Banyak dari zat ini berisiko berakhir di ranjang rumah sakit atau di ruang gawat darurat. 

Efek Merusak Narkoba

Alkohol

Adalah salah satu narkoba yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Dan penelitian menunjukkan bahwa konsumsinya semakin meningkat, terutama oleh kaum muda. Konsumsinya menyebabkan perasaan aman. Tetapi konsumsi melebihi batas tertentu akan membuat perilaku pengguna menjadi tidak terkendali, bisa menjadi agresif atau bahkan depresif. Konsumsi alkohol sering menyebabkan ketergantungan, mengakibatkan sirosis hati, masalah jantung dan hipertensi.

Nikotin

Salah satu jenis narkoba lain yang paling banyak dikonsumsi di dunia adalah rokok. Ini sejatinya adalah campuran zat beracun dan karsinogenik. Konsumsi rokok secara terus-menerus menyebabkan hilangnya resistensi pernapasan, iritasi di daerah tenggorokan, batuk terus-menerus dan kerusakan besar pada paru-paru, yang dapat mengakibatkan kanker atau emfisema. Adanya kandungan nikotin dalam rokok dianggap sebagai salah satu obat yang paling adiktif di antara semua jenis zat. Ada jutaan orang di dunia yang dirawat karena mengkonsumsi rokok. Menghisap rokok menimbulkan perasaan euforia dan kebahagiaan bagi penggunanya. 

Ganja

Ganja adalah obat terlarang yang paling banyak digunakan di dunia. Berasal dari tanaman Cannabis sativa. Ganja dapat dikonsumsi dengan berbagai cara lain selain dengan dihisap layaknya cerutu. Efeknya adalah memberikan ketenangan, relaksasi, kekeringan di mulut, selain kurangnya keseimbangan dan koordinasi motorik. Penggunaan terus menerus dapat memperburuk kasus gangguan psikologis, menunjukkan kondisi seperti skizofrenia. Namun, kematian akibat overdosis ganja tidak pernah terjadi. Ganja pun secara legal dapat digunakan untuk pengobatan optimal bagi penderita epilepsi, Alzheimer, depresi, multiple sclerosis, sindrom Hett dan lain-lain. Beberapa negara sedang dalam proses melegalkan ganja dengan mengubah undang-undang anti-narkoba.

Kokain

Jenis narkoba ini juga berasal dari alam, kokain diperoleh melalui daun koka (Erythroxylon coca), tanaman asli benua Amerika Selatan. Melalui proses kimia, obat diubah menjadi cairan putih, dihirup atau disuntikkan langsung ke aliran darah. Efeknya

menyebabkan kegembiraan dan euforia langsung, mengintensifkan aktivitas otak. Kokain akan juga menyebabkan penurunan nafsu makan dan peningkatan tekanan darah yang cukup tinggi. Efek merusak lainnya yaitu menyebabkan masalah kardiovaskular, pernapasan, serangan jantung dan stroke. Tidak seperti ganja, penggunaan kokain yang berlebihan dapat menyebabkan overdosis.

Narkoba Sintetik

Narkoba sintetik adalah obat yang diproduksi dengan menggunakan beberapa zat kimia dengan prinsip psikoaktif. Efeknya bisa menyebabkan halusinasi dengan merangsang atau menekan Sistem saraf pusat. Narkoba sintetik ini dapat digunakan dengan berbagai cara, seperti injeksi, tablet, dan lain-lain. Beberapa contohnya adalah: amfetamin; metamfetamin; LSD; ekstasi. LSD misalnya, efek pertama muncul antara 30 dan 90 menit setelah konsumsi. LSD dapat bertahan dari 7 hingga 12 jam, dan mencapai potensi maksimumnya antara 3 dan 5 jam. Di antara gejala fisik yang dialami pengguna seperti: pupil melebar, peningkatan suhu tubuh, detak jantung dan tekanan darah, berkeringat, kehilangan nafsu makan, insomnia, mulut kering dan tremor. Efek psikologis yang dihasilkan berkisar dari distorsi persepsi terutama visual dan pendengaran hingga halusinasi. Pengguna pun mengalami kehilangan kontrol emosi, kecemasan, atau panik. LSD juga dapat menyebabkan gangguan kejiwaan yang serius, seperti kecemasan dan psikosis. 

Narkoba Semi-Sintetik

Terakhir, ada narkoba semi sintetik yang merupakan kombinasi dari dua golongan sebelumnya. Diproduksi berdasarkan narkoba alami dan mengalami perubahan kimia yang cukup besar di laboratorium. Crack, dan kokain adalah contoh narkoba kelompok semi-sintetik ini. Kokain sangat mudah diserap dari permukaan mukosa, dikonsumsi dalam berbagai sediaan, misalnya daun koka, pasta koka, kokain hidroklorida dan alkaloid kokain, crack, bubuk garam yang dicampur dengan natrium bikarbonat. Kokain misalnya ketika dikonsumsi akan meningkatkan aktivitas sistem neurotransmisi dopaminergik yang memodulasi proses penting dalam tubuh pengguna. Berbagai efek berikut dapat terjadi :

  • Kondisi peningkatan motorik dan peningkatan tingkat aktivitas. Pengguna inginnya bergerak terus menerus.
  • Perubahan emosi yang bervariasi yang dapat menyebabkan krisis kecemasan atau perubahan lainnya.
  • Peningkatan awal dalam rentang perhatian dan konsentrasi, yang memungkinkan kinerja otak yang lebih besar, meskipun efek ini bersifat sementara.
  • Peningkatan denyut jantung dan pernapasan serta tekanan darah, yang mendukung timbulnya penyakit jantung dan pernapasan.
  • Euforia dan perasaan peningkatan energi.
  • Nafsu makan berkurang.
  • Kondisi waspada.
  • Tak merasa lelah dalam waktu lama.
  • Kontraksi pembuluh darah.
  • Peningkatan suhu tubuh.
  • Dilatasi pupil.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top