Efek narkoba tidak hanya terdapat pada organ dalam dan otak. Namun narkoba yang disalahgunakan dapat merusak kesehatan gigi serta mulut. walaupun efeknya tidak secara langsung terasa. Tergantung dengan cara pemakaian, jangka waktunya, jenis narkobanya dan kebersihan gigi mulut nya sendiri.
Rongga mulut adalah pintu masuk segala sesuatu ke dalam tubuh. Mulai dari makanan, minuman, virus, bakteri pun juga dapat masuk lewat rongga mulut. Jika kesehatan mulut terganggu maka organ dalam tubuh lainnya juga akan terganggu. Lalu bagaimana efek negatif narkoba pada gigi yang akan terjadi? simak pejelasannya di artikel ini.
Keadaan gigi karena efek negatif narkoba
Kondisi kesehatan gigi dan mulut penyalahguna narkoba dapat memburuk, karena disebabkan oleh perubahan kandungan kelenjar saliva atau air liur di dalam rongga mulut akibat zat yang terkandung di dalam narkoba yang dikonsumsi.
Selain itu penyalahguna narkoba sering tidak memperhatikan kesehatan dan kebersihan gigi dan mulutnya. Sehingga banyak sekali menimbulkan masalah pada gigi seperti gigi berlubang hingga pembusukan.
Efek negatif narkoba pada kesehatan gigi
Ada beberapa masalah yang timbul pada penyalahguna narkoba, berikut ini efek negatif narkoba pada kesehatan gigi diantaranya:
1. Meth mouth atau pembusukan gigi
Meth mouth adalah suatu kondisi medis gigi yang mengalami kerusakan akibat efek penggunaan metamfetamin (meth) secara berlebihan. Hal ini juga disebut dengan pembusukan gigi karena efek narkoba.
Metamfetamin adalah jenis narkoba adiktif yang jika disalahgunakan akan menyebabkan gangguan medis pada tubuh salah satunya gigi dan mulut. Semakin banyak zat yang dikonsumsi maka kerusakan gigi akan semakin parah.
Gejala meth mouth diantaranya :
- Gigi retak, goyang dan tanggal
- Mulut kering
- Gangguan pada gusi seperti gingivitis dan periodontitis
- Gigi membusuk dan menghitam
- Napas tidak sedap
- Karies gigi
Penyebab pembusukan gigi akibat penggunaan metamfetamin bisa terjadi karena beberapa penyebab yaitu :
Kebersihan gigi dan mulut yang tidak terawat
Penggunaan zat narkoba jenis metamfetamin efek candu nya bisa berlangsung hinga 12 jam. Yang mengakibatkan korban penyalahguna tidak menjaga kebersihan gigi dan mulutnya secara berkala.
Zat yang terkandung metamfetamin
Senyawa yang terdapat dalam metamfetamin yaitu senyawa asam, efeknya dapat merusak kesehatan gigi dan mulut.
Pola makan yang buruk
Saat korban penyalahguna narkoba sedang mengalami gejala putus obat metamfetamin dapat menyebabkan keinginan untuk terus mengkonsumsi makanan manis dan minuman bersoda. Jenis makanan dan minuman tersebut memiliki dampak buruk bagi kesehatan gigi dan mulut jika terlalu berlebihan dikonsumsi.
2. Karies gigi / gigi berlubang
Korban penyalahguna narkoba akan rentan mengalami karies. Karies ditandai dengan kerusakan parah pada gigi, dapat terjadi lebih dari satu gigi. Narkoba jenis isap memiliki risiko lebih mengalami karies, dan kondisinya dapat diperparah karena kebersihan mulut yang buruk.
Karies gigi juga terjadi karena penurunan aliran air liur dan adanya iritasi akibat bahan kimiawai dari narkoba. Saat air ludah berkurang untuk membasahi rongga mulut dan makanan yang dikunyah maka risiko terjadinya karies gigi akan lebih tinggi,
3. Penyakit periodontal
Efek buruk narkoba pada gigi dapat menyebabkan penyakit periodontal atau gusi adalah penyakit yang disebabkan oleh penumpukan kotoran di mulut sepeti plak dan karang gigi. Kebersihan mulut yang buruk terjadi karena kurangnya kesadaran dari korban penyalahguna untuk menjaga kesehatan mulutnya.
Karang gigi dapat terjadi karenaplak yang menumpuk dan mengeras termineralisasi dengan perlahan. Tidak bisa dibersihan hanya dengan menggosok gigi tetapi harus dengan bantuan dokter gigi.
Jika karang gigi tidak dibesihkan maka akan menumpuk dan menimbulkan iritasi pada gusi, yang mengakibatkan gusi lebih mudah berdarah, dan parahnya menyebabkan lepasnya pelekatan gigi pada gusi sehingga gigi tanggal.
4. Atrisi gigi
Dampak penggunaan narkoba pada gigi bisa terjadi atrisi gigi, yaitu keadaan gigi yang tidak mempunyai lapisan email hingga dentin akibat gesekan antar gigi. Semakin terjadnya gesekan maka akan semakin besar atrisi gigi yang terjadi.
Efek buruk atrisi gigi dapat mempengaruhi saraf, yang menyebabkan penderita memiliki kebiasaan buruk menggemeretakan gigi. Hal tersebut dapat memicu hiperaltivitas pada otot-otot sekitar mulut yang mengakibatkan kelelahan pada sendi rahang.
5. Temporomandibular joint syndrome
Gangguan ini terjadi pada dua sendi rahang sekat telinga yang mengakibatkan rasa nyeri. Nyeri tersebut karena malfungsi sistem otot, ligament dan tulang. Sendi dan otot ligament fungsimya membuka dan menutup rahang untuk berbicara, makan dan menelan.
Temporomandibular joint syndrome ini harus cepat ditangani, karena akan menimbulkan rasa sakit pada kepala, leher, wajah dan telinga. Dan dapat mengalami kesulitan untuk membuka dan menutup mulutnya. Bahkan untuk menggigit atau mengunyah makanan pun akan sulit.
6. Xerostomia atau mulut kering
Kondisi mulut kering dapat terjadi pada penyalahguna narkoba karena berkurangnya fungsi kelenjar ludah sehingga volume air ludah berkurang, air ludah atau kelenjar saliva sangat penting bagi tubuh karena sebagai elektrolit dan dapat mencegah kuman di mulut.
Pada pengguna narkoba jenis opioid terjadi penyempitan pembuluh darah di tepi rongga mulut, padahal mempunyai fungsi penting yaitu menyuplai darah. Saat suplai darah berkurang maka produksi air ludah akan terhambat.
7. Gingivitis
Gingivitis adalah gangguan peradangan pada gusi yang sering terjadi pada penyalahguna narkoba. Radang gusi dapat terjadi karena karies gigi yang tidak cepat ditangani sehingga kebersihan rongga mulut memburuk. Gingivitis dapat menyebabkan gusi mudah berdarah hingga tanggalnya gigi.
Kesimpulan
Efek negatif narkoba pada gigi dapat terjadi karena kelenjar saliva atau air liur terganggu, produksinya menurun sehingga menyebabkan banyak masalah pada rongga mulut dan gigi. Selain itu kebersihan rongga mulut gigi juga menjadi masalah banyaknya gangguan pada gigi.
Beberapa masalah yang dapat terjadi karena efek narkoba pada gigi adalah pembusukan gigi akibat narkoba jenis metamfetamin yang dikonsumsi berlebihan. Ganguan lain yang dapat terjadi yaitu karies gigi, mulut kering, gingivitis, atrisi gigi, periodontal dan temporomandibular joint syndrome.
Dengan demikian narkoba memiliki efek buruk yang sangat banyak pada rongga mulut dan gigi, diharapkan agar tidak terjerat dan menjauhi zat berbahaya narkoba.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka