Epileptikus adalah kejang yang terjadi berlangsung lama atau terus menerus paling sedikit selama 30 menit atau adanya dua atau lebih kejang tanpa pemulihan kesadaran. Kondisi ini juga sering disebut dengan status epilepticus. Kondisi ini sangat gawat darurat harus cepat ditangani oleh ahli medis.
Ada beberapa penyebab yang menjadikan terjadinya epileptikus, seperti penyakit epilepsi, HIV/AIDS, atau perubahan dosis jenis obat, dan lainnya. Ada beberapa gejala yang muncul berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang umum dan tidak umum. Untuk mengetahui lebih jelas tentang status epileptikus simak artikel ini hingga selesai.
Pengertian Epileptikus
Epileptikus adalah kejang yang terjadi terus menerus lebih dari 5 menit. Bisa 30 menit, hingga 2 menit. Pada kondisi yang jarang terjadi bisa terjadi lebih dari satu kali kejang dalam waktu 5 menit. Kejang ini dinamakan status epileptikus.
Keadaan ini bisa dialami oleh penderita epilepsi maupun orang yang tidak memiliki riwayat penyakit epilepsi. Ketahui penyebabnya di bawah ini.
Baca juga: Gangguan Epilepsi, Penyebab, Gejala, dan Perawatan
Penyebab Epileptikus
Penyebab status epileptikus pada dewasa dan anak-anak yaitu, diantaranya :
- Penyakit epilepsi
- Cedera otak
- Gangguan elektrolit darah
- Stroke
- Demam pada anak
- Infeksi otak seperti meningitis dan ensefalitis
- Tumor otak
- Gagal ginjal dan gagal hati
- Kekurangan oksigen di otak atau hipoksia
- Hipoglikemia
- Kecanduan alkohol dan penyalahgunaan NAPZA
Baca juga: Apakah Kecanduan Alkohol dan Narkoba Itu Bisa Disembuhkan?
Pada bayi baru lahir epileptikus bisa terjadi karena cacat bawaan seperti mikrosefalus, kekurangan oksigen, dan kerusakan otak akibat cedera saat persalinan.
Adapun faktor risiko yang meningkatkan terjadinya status epileptikus diantaranya :
- Penyakit ginjal
- Diabetes
- Penyakit paru-paru seperti pneumonia
- Sirosis hati
- Gangguan elektrolit.
Gejala epileptikus
Gejala epileptikus ditandai dengan kejang lebih dari 5 menit atau berulang hingga 30 menit. Penderita bisa mengalami penurunan kesadaran di antara kejang atau setelah kejang terjadi. Gejala kejang paling umum pada status epileptikus atau disebut kejang konvulsif diantaranya :
- Mulut berbusa
- Mengompol
- Lidah tergigit
- Otot tangan dan kaki kaku dan adanya gerakan menghentak-hentak
- Bibir kebiruan karena kekurangan oksigen
Gejala yang jarang terjadi dan sulit dikenali disebut juga kejang nonkonvulsif bisa ditandai dengan, yaitu :
- Melakukan gerakan aneh yang berulang seperti gerakan mengayuh sepeda
- Sadar tetapi tidak merespon ketika dipanggil
- Terlihat bingung atau melamun
- Linglung seperti sedang bermimpi
- Berteriak, menangis atau bahkan tertawa.
Adapun gejala kejang pada epileptikus yang diawali dengan adanya aura, yaitu perasaan atau gerakan tertentu seperti gerakan kepala tiba-tiba, kesemutan atau melihat adanya kilatan cahaya. Hal tersebut menjadi pertanda akan terjadinya kejang.
Tergantung penyebabnya penderita epileptikus bisa mengalami gejala lain seperti :
- Sesak nafas
- Wajah merot sebelah
- Demam tinggi
- Kelemahan pada salah satu sisi tubuh
- Leher kaku
- Tidak bisa menahan buang air kecil dan besar
Kesimpulan
Epileptikus adalah kejang yang berlangsung secara terus menerus atau lama yang menyebabkan penderitanya mengalami penurunan kesadaran. Secara umum durasi kejang bisa berlangsung 30 detik hingga 2 menit. Namun, yang lebih parah atau jarang terjadi bisa lebih dari 5 menit atau berulang hingga 30 menit.
Penyebab status epileptikus diantaranya karena epilepsi, demam pada anak, trauma kepala, tumor otak, stroke, penyalahgunaan alkohol dan NAPZA, penyakit HIV/AIDS, infeksi otak dan kondisi lainnya.
Gejalanya terbagi menjadi dua, yaitu secara umum seperti mulut berbusa, kaku otot tangan dan kaki hingga ada hentakan, lidah tergigit. Sedangkan, gejala tidak umum seperti linglung, berteriak, menangis, melakukan hal aneh dan tampak sadar, namun tidak merespon.
Sekian artikel tentang epileptikus, penjelasan mengenai pengertian, penyebab serta gejalanya. Terimakasih telah membaca artikel ini hingga selesai.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka