Inilah Pengaruh Seks Bebas Terhadap Kesehatan Mental - Ashefa Griya Pusaka

Inilah Pengaruh Seks Bebas Terhadap Kesehatan Mental

Pengaruh Seks Bebas Terhadap Kesehatan Mental
Share on:

Tak hanya mengakibatkan infeksi penyakit menular seks saja, namun ada pengaruh seks bebas terhadap kesehatan mental seseorang. Seperti merasa bersalah, menurunnya konsentrasi, halusinasi, depresi, tidak siap memiliki anak dan lain sebagainya. 

Seks bebas merupakan salah satu jenis dari pergaulan bebas dan kenakalan remaja yang banyak terjadi di masyarakat. Hal tersebut memiliki risiko terjadinya gangguan pada sistem reproduksi dan penyakit lainnya.

Perilaku seks bebas adalah perilaku hubungan seksual yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan secara bebas tanpa ikatan pernikahan dan juga tanpa menggunakan pelindung seperti kondom atau KB lainnya. 

Seks bebas

Seks bebas kini marak terjadi dimana-mana dan menjadi hal yang dianggap wajar, padahal hal tersebut merupakan suatu perilaku yang menyimpang dan melanggar norma serta hukum yang berlaku di masyarakat. 

Seks bebas merupakan perilaku menyimpang baik laki-laki maupun perempuan yang bukan suami istri, melakukan hubungan seksual secara terlarang. Hal tersebut bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan secara fisik seperti HIV/AIDS, gonore, sifilis, klamidia, herpes dan penyakit menular seksual lainnya. 

Pengaruh seks bebas terhadap mental

Ternyata tidak hanya memengaruhi fisik, seks bebas juga bisa memengaruhi mental seseorang yang telah melakukannya berikut penjelasannya. 

1. Merasa bersalah dan malu

Seseorang yang melakukan seks bebas akan merasa malu dan bersalah karena telah melakukan hal yang kotor dan salah tersebut. Pada awalnya mereka tidak menyadari bahwa perbuatan tersebut salah, namun setelah melakukannya akan muncul rasa bersalah, malu hingga takut. 

Oleh sebab itu, jangan pernah sekali-kali untuk melakukan hal-hal yang berbahaya dan dilarang, karena hal tersebut akan berdampak dan disesali oleh diri sendiri. 

2. Menurunnya konsentrasi

Pengaruh yang kedua adalah bisa menurunkan konsentrasi seseorang. Hal tersebut juga disebabkan karena rasa takut, malu, depresi dan juga membuat seseorang menjadi sering lupa karena rasa bersalahnya. Seseorang menjadi kesulitan untuk fokus karena konsentrasi yang menurun. 

3. Halusinasi

Tak hanya itu orang yang dipenuhi dengan rasa bersalah, ketakutan, kepanikan dan depresi biasanya menyebabkan halusinasi. Karena rasa bersalah telah melakukan hal-hal yang tidak baik. Sehingga, jika dibiarkan akan semakin bertambah parah dan menyebabkan gangguan kesehatan mental lainnya. 

4. Depresi

Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang banyak terjadi karena seks bebas. Seks bebas bisa menyebabkan seseorang menjadi stres hingga depresi karena rasa malunya, rasa takut hingga rasa bersalahnya. 

5. Tidak siap memiliki anak

Ketika melakukan seks bebas, maka tidak menutup kemungkinan untuk mempunyai anak diluar nikah. Padahal usia orang tuanya masih belum cukup untuk mempunyai anak misalnya masih sekolah, dibawah umur atau belum mempunyai ekonomi yang cukup untuk membiayai anaknya kelak. 

Sehingga, hal tersebut juga menjadi pemicu terjadinya stres, depresi dan gangguan kesehatan mental lainnya yang berbahaya bagi dirinya sendiri. Selain gangguan kesehatan mental, juga akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental anak dalam tumbuh kembangnya. 

6. Menurunkan harga diri

Selain rasa malu dan juga takut, pengaruh dari seks bebas juga bisa berdampak pada harga diri seseorang. Seks bebas bisa menurunkan harga dirinya, karena telah melakukan perbuatan dosa dan juga kotor tersebut. Hal tersebut juga bisa menyebabkan orang tersebut dikucilkan hingga diasingkan di masyarakat. 

Kesimpulan 

Seks bebas merupakan perilaku menyimpang baik laki-laki maupun perempuan yang bukan suami istri melakukan hubungan seksual secara terlarang. Seks bebas bisa menyebabkan dampak secara fisik seperti HIV/AIDS, gonore, sifilis dan penyakit menular seksual lainnya. 

Selain itu juga pengaruh seks bebas terhadap kesehatan mental seperti merasa bersalah, menurunnya konsentrasi, halusinasi, depresi, tidak siap memiliki anak dan lain sebagainya.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top