Mengenal gangguan kepribadian narsistik dan cara mengatasinya, bergaul dengan Individu ini bisa sangat menguntungkan atau bisa merugikan diri sendiri. Simak selengkapnya disini!
Apakah Anda sering mendengar istilah narsis? Saat seseorang melakukan selfie, tentu kebanyakan dari mereka sering mendapatkan julukan tersebut. Akan tetapi, tahukah bahwa terdapat gangguan kepribadian narsistik? Agar mengetahui lebih lanjut, simak pengertiannya terlebih dahulu.
Pengertian Gangguan Kepribadian Narsistik
Naristik merupakan sebuah kondisi dimana seseorang merasa diri mereka sangat penting dan perlu dikagumi oleh orang lain. Pengertian tersebut berasal dari bahasa Yunani, tepatnya saat seorang pemuda bernama Narcissus jatuh cinta dengan bayangannya sendiri di kolam air.
Jika diartikan menurut perkembangan zaman seperti sekarang ini, narsisme adalah setiap orang yang memakai media sosial secara berlebihan terutama postingan visual mereka seperti selfie. Terlebih, tidak bisa dipungkiri bahwa kepribadian narsistik tersebut umumnya ada pada orang gemar selfie.
Oleh sebab itu, ada banyak beberapa ciri orang gangguan narsistik. Hanya saja, kebanyakan gangguan kepribadian tersebut tidak menyadari tentang ciri-ciri yang ada. Akan tetapi, tidak ada salahnya apabila Anda ingin mengetahui ciri-ciri tersebut agar dapat mengatasinya jika terjadi.
Hubungan Gangguan Narsistik dengan Narkoba
Gangguan narsistik ini lebih sering terjadi pada pria, biasanya dimulai dari remaja hingga masa dewasa. Orang yang memiliki kepribadian ini biasanya tidak menyadarinya, ketika kepribadian mereka berubah menjadi lebih narsis.
Sebenarnya kepribadian ini masih bisa dianggap wajar, namun ada moment ketika karakteristik ini terjerumus ke pergaulan bebas karena ulahnya sendiri. Tidak jarang juga Individu yang memiliki kepribadian narsistik terjebak dilingkungan yang berbahaya seperti menyalahgunakan narkoba dan mengkonsumsi alkohol. Penyalahgunaan narkoba harus segera dihentikan, karena efeknya akan semakin memburuk jika dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, rehabilitasi narkoba perlu dilakukan untuk pulih dari ketergantungan yang dialami.
Gejala Gangguan Narsistik
Orang yang sedang mengalami gangguan kepribadian narsistik memiliki gejala, hal ini bisa dilihat dari tingkah laku dan kehidupannya sehari-hari.
Mungkin pengidap gangguan narsistik ini tidak bisa membedakan kepribadiannya sendiri, berikut gejala-gejala yang mungkin terjadi:
- Memiliki rasa mencintai diri sendiri secara berlebihan
- Merasa butuh perhatian berlebihan
- Menjunjung tinggi rasa dikagumi
- Bersikap sangat sombong
- Suka membesar-besarkan prestasi dan bakat yang di milikinya
- Fantasi kesuksesan, kecantikan atau pasangan yang sempurna dalam hidupnya menjadi hal yang sangat didambakan.
- Sering meremehkan orang lain yang ada dibawahnya
- Tidak suka melihat orang lain yang lebih dari dirinya
- Rasa empati kepada orang lain kurang
- Memiliki masalah kehidupan dan keuangan yang tidak seimbang karena suka mementingkan kemewahan yang dipamerkan
Ciri-ciri Orang dengan Kepribadian Narsistik
Tahukah Anda, bahwa orang dengan kepribadian narsistik tidak hanya memiliki kecintaan yang penuh atas diri mereka sendiri. Umumnya, gangguan tersebut juga ditandai dengan kurangnya rasa empati kepada orang lain. Simak ciri-ciri lebih lengkapnya pada penjelasan di bawah ini:
- Suka Menjatuhkan Orang Lain
Orang narsis lebih suka menjatuhkan orang lain dengan sengaja. Hal ini dilakukan demi menjaga citra diri mereka sendiri agar jauh lebih positif. Apabila hal tersebut terus dilakukan dalam jangka panjang, maka akan ada beberapa dampak yang bisa diperoleh.
Salah satunya adalah kesulitan untuk berhubungan dengan orang lain. Dengan begitu, orang-orang dengan gangguan narsistik cenderung untuk mencari kenalan baru. Agar mereka dapat memperbaiki citra dirinya kembali. Tidak heran jika mereka lebih sulit mempertahankan hubungan.
- Cenderung Iri Hati
Pengidap kepribadian narsistik umumnya mudah sekali iri dengan orang lainnya. Terutama adalah orang dengan status yang jauh lebih tinggi. Tidak jarang juga bagi mereka untuk melakukan eksploitasi serta memanfaatkan orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri.
Hal tersebut merupakan ciri-ciri orang dengan gangguan narsistik secara umum. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh kurangnya rasa empati pada diri mereka. Hal itulah yang menjadikan orang narsis cenderung memiliki sifat mudah iri hati pada orang lain.
- Haus akan Pengakuan
Saat seseorang memiliki kepribadian narsistik, maka mereka akan haus oleh pengakuan. Pasalnya, mereka memandang bahwa diri sendiri lebih tinggi serta lebih baik dari orang lainnya. Tidak hanya itu, orang dengan gangguan ini juga menginginkan orang lain mempercayai pandangan tersebut.
Mereka bahkan ingin orang lain menghargainya. Hal itul menjadikannya lebih haus akan pengakuan orang lain. Beberapa orang dengan gangguan ini bahkan merasa berhak atas sesuatu yang lebih baik serta sering tidak memperoleh pengakuan layak dari orang lain di sekelilingnya.
- Memiliki Tipe Wajah Narsisme
Tidak banyak orang mengetahui bahwa narsis umumnya tidak terbatas pada sifat introvert ataupun ekstrovert saja. Akan tetapi, jika dilihat secara umum terdapat beberapa dua wajah pada gangguan kepribadian ini. Pertama adalah tipe agresif dan sangat keras serta lembut.
Untuk tipe wajah narsisme yang cenderung lembut tersebut umumnya digambarkan sebagai orang penuh kecemasan, defensi, hingga hipersensitif. Apapun bentuknya, beberapa tips tersebut pada dasarnya sama-sama memiliki arogansi, kesombongan, serta cenderung mengabaikan pendapat orang lain.
Apa Penyebab Narsistik?
Pada dasarnya, tidak diketahui penyebab secara pasti mengenai gangguan narsistik. Umumnya, penyebab gangguan kepribadian tersebut menyerang kesehatan mental seseorang. Itulah mengapa penyebabnya terlihat jauh lebih kompleks. Berikut ini beberapa penyebabnya yang bisa Anda ketahui:
- Lingkungan
Lingkungan tentu sangat mempengaruhi kepribadian seseorang. Terlebih, apabila mereka tumbuh pada sebuah lingkungan dari kecil. Dimana lingkungan tersebut memberikan dampak buruk kepada kesehatan mentalnya. Termasuk hubungan antar orang tua serta anaknya.
Didikan orang tua juga dapat berpengaruh mengenai gangguan kepribadian seseorang. Salah satu contohnya adalah didikan pemujaan yang berlebihan. Tidak hanya itu, kritik terlalu berlebihan juga tidak baik sehingga dapat mengganggu mental mereka.
- Karakteristik Bawaan
Selain disebabkan oleh lingkungan, gangguan ini juga dapat disebabkan adanya karakteristik bawaan. Umumnya, gangguan tersebut terjadi ketika mulai masa-masa remaja/awal-awal remaja. Oleh sebab itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui apakah ciri-ciri gangguan ini terjadi pada anak.
Pasalnya, kondisi tersebut dapat terjadi baik pada anak perempuan atau anak laki-laki. Hanya saja, hal tersebut tidak akan terpengaruh oleh usia. Apabila Anda mendapati cici-ciri gangguan ini pada si kecil, maka usahakan untuk tidak meneruskan kepribadian tersebut agar tidak terbawa sampai dewasa.
Bagaimana Cara Mengatasi Individu Narsistik
Ketika Anda mendapati ciri-ciri gangguan seperti di atas pada anak atau seseorang, maka tidak perlu khawatir. Pasalnya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Di bawah ini beberapa cara untuk mengatasi gangguan tersebut dengan mudah dan efektif:
- Menerima Apa Adanya
Untuk menghadapi orang dengan gangguan narsistik pada dasarnya memang susah-susah gampang. Pasalnya, semua karakteristik yang ada di dalam diri mereka memang cenderung menyebalkan daripada orang normal pada umumnya. Lantas, bagaimana cara mengatasinya?
Cobalah untuk tetap mencoba menerima orang tersebut apa adanya. Kemudian, apabila Anda dipandang tidak penting oleh mereka tidak perlu diambil hati. Anggap saja hal tersebut sebuah angin lalu yang tidak membawa dampak buruk pada kehidupan. Tentu saja cara ini lebih menenangkan hati ketika dilakukan.
- Hadapi dengan Santai
Apabila Anda memiliki hubungan dekat dengan pengidap narsistik, usahakan untuk menghadapi setiap perlakuannya dengan tenang dan santai. Terlebih, apabila mereka sudah mulai menunjukkan sifat-sifatnya. Tidak perlu kaget dan tetap tenang agar tidak menjadikan suasana kacau.
Selain itu, usahakan juga untuk tidak membiarkan karakter negatif tersebut menghantui pikiran yang ada. Tidak ada salahnya untuk membawa hal tersebut dengan pikiran positif dan santai. Anda bisa menganggapnya sebagai salah satu langkah untuk melatih diri menjadi lebih sabar lagi. Jika Anda menghadapi orang dengan sikap ini secara arogan atau mudah baper, hal ini akan membawa Anda kekondisi stres hingga depresi. Parahnya Anda sendiri bisa saja terkena bipolar karena terbawa emosi yang naik turun secara drastis.
Kesimpulan
Itu tadi penjelasan lengkap tentang gangguan kepribadian narsistik. Anda dapat mencari tahu apa saja gejalanya kemudian mengecek secara langsung apakah gangguan tersebut ada di sekitar pergaulan. Jika ada, maka langsung saja terapkan beberapa caranya seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Menghadapi orang yang mengalami gangguan narsistik bisa dibawa santai, nikmatilah hidup Anda lebih berharga dan jangan pernah memikiran apa yang tidak perlu dipikirkan secara berlebihan. Bergaul dengan orang yang narsistik bisa menambah rasa percaya diri Anda ketika tampil di masyarakat, namun perlu berhati-hati dan jangan mudah baper.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka