Tidak ada keluarga yang sempurna, namun yang bisa diwujudkan adalah keluarga sehat. Keluarga ibarat sekolah awal, dimana kepribadian mulai dibentuk dan ditransformasikan untuk menghadapi dunia. Bagaimana mewujudkan keluarga sehat bagi seluruh anggotanya?
Sama seperti ada sekolah yang memberikan efek positif, sebagai pengungkit untuk masa depan, bisa juga ada yang membawa efek negatif, menjadi semacam penjara. Keluarga pun berfungsi dengan cara yang sama. Mewujudkan keluarga sehat membutuhkan perencanaan dan pengorganisasian. Dalam lingkungan di mana seluruh keluarga memiliki gaya hidup sehat, anak-anak tumbuh dengan membawa kebiasaan ini ke depan, menjadi orang dewasa yang lebih disiplin yang menghargai kualitas hidup.
Hanya karena situasi saat ini rumit bukan berarti tidak bisa diperbaiki. Semua keluarga mampu meningkatkan koeksistensi sehari-hari mereka dan pengaruh mereka pada kehidupan anggota. Berikut beberapa tips yang dapat membantu kita mewujudkan keluarga sehat lebih fungsional.
1. Rasa Memiliki
Ini adalah salah satu kebutuhan terpenting yang kita miliki sebagai manusia. Saat lahir, kita rapuh dan rentan, kita perlu disambut. Secara bertahap, kita terikat dan merasa aman, menghubungkan dunia batin kita dengan dunia luar. Oleh karena itu, tugas pertama keluarga sehat, setelah memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, adalah memberikan rasa memiliki tersebut. Berikan setiap anggota rasa berharga, penting, dan penerimaan pribadi, yang menunjukkan bahwa mereka layak dicintai dalam kondisi apa pun, bahkan ketika mereka ditegur. Agar hal ini dapat diwujudkan maka orang tua perlu mengatasi masalah yang dialami seluruh anggota keluarga.
Penting bahwa sistem keluarga memberikan ruang untuk ekspresi pribadi, sehingga anak dapat menciptakan narasi yang mengidentifikasi dirinya sebagai makhluk yang unik dan mampu menempuh jalannya tanpa merasakan tekanan untuk memenuhi harapan orang tua. Keluarga sehat bisa diwujudkan jika orangtua tak menetapkan peran dan label yang kaku, tetapi melihat setiap anggota keluarga adalah unik, luas dan kompleks.
2. Pertukaran Afektif
Sering kali dianggap bahwa kehadiran saja sudah cukup, begitu juga ucapan, nasihat baik atau uang, sebagai demonstrasi cinta dan perhatian. Namun, anak-anak tidak memahami bahasa abstrak tersebut, cara paling dasar untuk merasakan dan memahami cinta dan kasih sayang adalah melalui sentuhan, seperti belaian, pelukan, dan ciuman. Kasih sayang yang kita terima dalam keluarga kita secara langsung akan mempengaruhi perkembangan kemampuan merasakan empati. Serta menunjukkan cinta dan perhatian dengan cara yang sehat kepada orang-orang yang kita sayangi dan membangun ikatan yang kuat. Oleh karena itu, keintiman emosional tidak selalu merupakan konstruksi yang mudah karena memperlihatkan kelemahan. Namun, ini adalah satu-satunya jalan menuju koneksi mendalam yang sebenarnya. Sangat penting untuk mendiskusikan perasaan dan bukan hanya fakta dari kehidupan keluarga.
3. Komunikasi
Agar komunikasi menjadi positif, dalam keluarga sehat bukan berarti harus selalu ramah dan berbunga-bunga. Apa pun bisa dikatakan, asalkan dilakukan dengan benar. “Apa” yang dikatakan sama pentingnya dengan “bagaimana” kita mengatakannya. Ketulusan dan transparansi itu penting, tetapi berlebihan dapat membahayakan kehidupan keluarga. Kita harus selalu mencari bentuk komunikasi yang jelas dan saling menghormati, di mana kejujuran disertai dengan kebaikan. Pembelajaran ini berasal dari keluarga, tetapi dapat berlanjut bersama kita sepanjang hidup dapat membawa kerugian jika itu adalah komunikasi yang disfungsional.
4. Pendidikan dan Batasan
Salah satu tugas keluarga adalah memberikan rasa realitas. Yang ideal adalah ketika transmisi nilai dan batasan diberikan oleh keteladanan itu sendiri, seperti anak meniru orang tuanya. Adalah perlu, baik untuk kehidupan keluarga yang baik maupun untuk perkembangan anak, batasan-batasan itu diberlakukan. Makhluk yang sedang dalam tahap pembentukan kepribadiannya, belum memiliki “rem” yang diperlukan untuk hidup bermasyarakat secara beradab. Oleh karena itu adalah tugas orang dewasa untuk mengajari mereka. Aspek penting lainnya tentang pembelajaran adalah semakin banyak orang tua memberikan contoh gaya hidup sehat, semakin banyak anak-anak mereka akan belajar dan mengikuti jalan ini. Ketika mereka melihat orang tua mereka berjuang untuk menjadi sehat, anak-anak menerima pesan bahwa ini penting untuk kesehatan mereka. Akhirnya anak-anak pun akan berperilaku yang sama di masa dewasa mereka.
5. Makan Sehat
Diet seimbang setiap kali makan adalah salah satu rahasia keluarga sehat. Jangan lupa untuk menyertakan buah-buahan, sayuran, dan camilan sehat. Boleh juga sesekali menyimpan makanan cepat saji misalnya saat ada perayaan saja. Pada awalnya tidak mudah untuk mengubah kebiasaan, tetapi seiring waktu, pilihan yang sehat menjadi otomatis dan mudah. Dengan demikian, keputusan ini harus dibuat oleh orang tua dan anak-anak harus memahami dan menerima aturan tersebut.
Walaupun tidak mudah, membuat makanan sehat untuk keluarga sangat baik untuk perkembangan anak. Daripada harus mengonsumsi makanan cepat saji, yang akhirnya malah menimbulkan banyak penyakit. Yuk mulai dari sekarang, biasakan untuk membuat makanan sehat untuk keluarga tercinta.
6. Latihan Aktivitas Fisik
Saat ini, sebagian besar waktu anggota keluarga dihabiskan di depan layar (televisi, ponsel, tablet ). Karena itu penting untuk memiliki kontrol atas perangkat tersebut. Aktivitas fisik, selain mendapatkan manfaat kesehatan juga dapat memainkan peran penting dalam membina keluarga sehat. Apapun aktivitasnya, bermain, jalan-jalan, bersepeda, menerbangkan layang-layang, berenang, jalan-jalan di taman, akan membawa banyak manfaat bagi keluarga secara keseluruhan. Yang paling penting adalah mendorong anggota keluarga untuk menemukan aktivitas yang mereka sukai dan membawa perasaan bahagia.
7. Kualitas Tidur
Tidur sangat penting untuk kehidupan yang sehat, karena membantu meningkatkan kerja memori dan kekebalan. Di samping juga beberapa fungsi lain, seperti perkembangan tubuh (pelepasan melatonin, hormon pertumbuhan). Sangat penting bahwa anak-anak hingga usia 10 tahun tidur rata-rata 10 jam semalam. Orang dewasa harus memiliki 8 sampai 10 jam istirahat untuk menghindari masalah kesehatan di masa depan. Karena itu, setiap anggota keluarga harus memiliki jadwal tidur yang teratur, serta lingkungan yang damai dan kondusif.
8. Perencanaan dan Pengorganisasian
Poin kunci lain untuk pengembangan kehidupan keluarga sehat adalah manajemen waktu. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan dan pengorganisasian. Dengan cara ini, adalah mungkin untuk menikmati lebih banyak kualitas hidup dan lebih banyak waktu dengan keluarga. Tinggal di lingkungan di mana rutinitas hadir memberi anak-anak rasa aman dan terorganisasi. Hal-hal sederhana seperti merencanakan menu mingguan, waktu olahraga, menata taman di belakang rumah, bermain, makan dan tidur, akan bisa berdampak besar. Membangun ritual keluarga juga memainkan peran penting. Tetapkan hari dalam seminggu untuk menonton film, berjalan-jalan, makan bersama. Itu adalah saat-saat di mana koneksi dan penghargaan keluarga terjadi, menjadi tindakan cinta.
9. Fleksibilitas
Poin mendasar di mana orang tua harus memberi contoh untuk keluarga sehat adalah fleksibilitas. Meskipun penting untuk mendorong dan mendukung anak-anak dalam kegiatan mereka, orang tua tidak boleh membiarkan lingkungan yang meningkatkan daya saing; juga tidak boleh ada tuntutan prestasi tinggi. Ketika anak-anak percaya bahwa mereka akan dihargai apa pun yang terjadi; mereka akan merasa lebih bebas untuk melakukan aktivitas yang benar-benar mereka sukai; memiliki harga diri yang lebih besar dan mengambil risiko yang sehat.
Selain itu juga, tanamkan pada anak untuk memiliki afirmasi positif bagi hidupnya. Niat yang kuat dalam diri anak bisa membantunya tumbuh lebih baik untuk mencapai apa yang diinginkannya.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka