Ketahui Manfaat dan Prosedur MMSE, Tes Untuk Deteksi Gangguan Kognitif - Ashefa Griya Pusaka

Ketahui Manfaat dan Prosedur MMSE, Tes Untuk Deteksi Gangguan Kognitif

Ketahui Manfaat dan Prosedur MMSE, Tes Untuk Deteksi Gangguan Kognitif
Share on:

Tes Mini Mental State Examination atau MMSE dilakukan untuk seseorang yang pernah mengalami cedera di kepala dan infeksi, pernah  terdiagnosis demensia dan curiga mengalami masalah kognitif terkait penuaan di luar masalah memori normal. Setelah dilakukan prosedur MMSE dokter akan tetap melihat riwayat, pemeriksaan fisik, gejala dan hasil tes lainnya. 

MMSE pelaksanaannya sangat cepat dan datanya mudah dikelola karena memiliki sistem penilaian standar. Prosedur ini juga bisa mengevaluasi perjalanan penyakit yang berhubungan dengan proses penurunan kognitif serta memonitor respon terhadap pengobatan. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai MMSE, simak artikel ini hingga selesai. 

Pengertian Mini Mental State Examination (MMSE)

Mini Mental state Examination atau MMSE adalah skrining yang singkat untuk mengetahui atau mendeteksi gangguan kognitif dengan cara memberikan pertanyaan oleh dokter atau tenaga medis lainnya. Kemampuan kognitif seseorang bisa terganggu karena beberapa hal seperti cedera otak atau penyakit demensia. 

Sebagai cara untuk mengatasi gangguan kognitif tersebut dokter akan melakukan pemeriksaan dan menentukan diagnosis yang tepat. Salah satu caranya dengan menggunakan metode MMSE. Pada skrining MMSE dapat digunakan untuk menandakan adanya gangguan kognitif seperti gangguan berpikir, daya ingat, komunikasi dan pemahaman.

Skala penilaian MMSE berbeda-beda pada setiap negara. Namun rata-rata 25-30 tergolong dalam kategori yang normal. Jika skor di bawah 24 berarti menunjukkan adanya gangguan kognitif, yang dikelompokkan dalam gangguan kognitif ringan, sedang dan berat. 

Manfaat MMSE 

Skrining Mini Mental State Examination bisa mengetahui kondisi mental setelah seseorang mengalami cedera otak, selama mengalami penyakit yang tiba-tiba seperti infeksi, demensia dan sebagainya. Dengan memberikan tes MMSE dokter akan menilai 6 bidang kemampuan mental, yaitu : 

  • Perhatian atau konsentrasi
  • Memori jangka pendek 
  • Kemampuan mengetahui waktu dan tempat 
  • Kemampuan memahami dan menuruti instruksi
  • Kemampuan bahasa
  • Kemampuan hubungan visual dan soasial antar objek 

MMSE penting dilakukan saat seseorang mempunyai masalah psikologis, sehingga bisa cepat mendapatkan penanganan. Dokter akan berhati-hati dalam menentukan hasil MMSE, jika ragu dokter akan menyarankan agar pasien menerima tes lainnya. 

Prosedur MMSE

Ada beberapa poin yang dinilai dalam prosedur MMSE, yaitu : 

  1. Orientasi : menanyakan waktu 5 point, tempat 5 point.
  2. Registrasi : meminta pasien menyebutkan 3 benda yang sudah disebutkan lalu mengulanginya (5 point).
  3. Fokus perhatian dan perhitungan : memberikan soal matematika dasar atau menghitung mundur dari 100 dengan kelipatan 5 untuk menentukan kemampuan aritmatika (5 point).
  4. Recall : menentukan apakah pasien bisa menyebutkan nama benda yang ada di tahap registrasi atau tidak (3 point).
  5. Bahasa : pasien harus menyebutkan macam-macam objek secara umum (2 point).
  6. Pengulangan : meminta pasien untuk mengulangi frasa yang sudah diberikan (1 point).
  7. Perintah kompleks : memberi instruksi misalnya menggambar objek untuk menguji kemampuan kognitif pasien (6 point).

Kesimpulan

Prosedur MMSE adalah prosedur skrining singkat yang diberikan dokter untuk mengetahui dan mendeteksi gangguan kognitif dengan memberikan beberapa pertanyaan. MMSE bisa melihat adanya gangguan berupa gangguan berpikir, daya ingat, komunikasi dan pemahaman. Orang yang disarankan untuk melakukan prosedur MMSE adalah yang pernah mengalami cedera kepala hingga infeksi, demensia dan curiga mengalami masalah kognitif. Prosedur MMSE ada beberapa point yang dinilai tahapannya, yaitu orientasi, registrasi, fokus perhatian dan perhitungan, recall, bahasa, pengulangan dan perintah kompleks. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top