Pentobarbital merupakan obat psikotropika golongan III yang memiliki banyak manfaat, terutama untuk mengatasi masalah gangguan saraf dan kejang.
Insomnia berat perlu penanganan yang tepat, dalam pengobatannya sering digunakan obat pentobarbital yang dikombinasikan dengan terapi lain dan juga sleep hygiene. Tetapi obat ini tidak boleh digunakan dalam jangka panjang dan harus dalam pengawasan dokter.
Penggunaan pentobartial juga dapat mengobati beberapa gangguan saraf dan masalah seperti kejang, injeksi sebelum pembedahan, gelisah, rasa cemas. Untuk lebih jelasnya ketahui cara penggunaan, dosis, dan efek sampingnya di artikel ini.
Mengenal apa itu pentobarbital? Pentobarbital adalah obat yang dapat memperlambat aktivitas otak dan sistem saraf. Memiliki sifat antikonvulsan yang bekerja pusat mempengaruhi otak. Obat ini masuk dalam kelompok obat barbiturat. Penggunaanya untuk pengobatan darurat kejang berat pada epilepticus, insomnia hingga menyebabkan rasa kantuk sementara atau sedasi saat akan tindakan operasi. Pentobarbital sendiri merupakan jenis psikotropika golongan III yang memiliki manfaat untuk pengobatan dan penelitian.
Sedian dari obat pentobarbital ada tablet oral, suppositoria dan sediaan injeksi yang disuntikan ke dalam pembuluh darah. Tetapi dalam sediaan tablet oral tidak diedarkan secara komersial karena risiko penyalahgunaan obat dan overdosis.
Manfaat obat pentobarbital
Obat pentobarbital mempunyai mekanisme kerja yang langsung menghambat tranmisi sinyal pada otak yang dilakukan reseptor GABA (gamma aminobutyric acid). Efeknya bisa bekerja satu menit setelah disuntikan ke pembuluh darah vena, jika disuntikan secara intramuscular atau ke dalam otot efekna bekerja setelah 10-25 menit.
Berikut manfaat pentobarbital untuk mengatasi beberapa gangguan kesehatan seperti :
- Insomnia
Obat pentobarbital dapat digunakan untuk membantu masalah insomnia karena termasuk golongan obat yang memiliki efek sedasi yang cukup efektif. Penggunaanya harus dalam jangka pendek sekitar kurang dari dua minggu untuk menghindari efek ketergantungan obat.
Obat ini diketahui mempunyai potensi manfaat yang lebih sedikit dari pada risikonya. Dalam dosis tinggi pentobarbital dapat menyebabkan kematian dan henti napas
- Gangguan kejang
Pentobarbital sebagai obat golongan barbiturat sangat efektif sebagai antikonvulsan untuk serangan kejang karena epilepsi. Penyakit ini timbul karena kejang otot hebat dengan pergerakan kaki tidak sadar, disertai dengan jeritan, gerak bola mata tidak beraturan, mulut berbusa dan gejala lainnya.
Penggunaan pentobarbital jangka panjang harus dikombinasikan dengan efedrin atau kofein untuk melawan efek hipnotiknya. Pentobarbital juga digunakan untuk mengontrol episode kejang akut akibat meningitis, eclampsia, racun, tetanus dan penghentian alkohol.
- pranestesi sebelum bedah
Obat pentobarbital efektif untuk menenangkan rasa cemas dan nyeri sebelum pemberian obat bius atau anastesi yang penggunaanya diinjeksikan ke pembuluh darah. Obat ini dapat mempunyai efek sedasi yang mampu membuat rileks sebelum operasi. Pentobarbital bisa diganti sebagai alternatif dengan scopolamine, atropine atau diazepam.
- Perasaan gelisah
Pentobarbital bisa digunakan untuk meredakan perasaan gelisah yang berlebihan pada pasien gangguan mental. Obat ini juga mampu mengontrol gejala episode akut perasaan gelisah yang berkaitan dengan ganggua kecemasan. Tetapi tidak boleh digunakan dalam durasi jangka waktu lama karena risiko ketergantungan.
Cara penggunaan obat pentobarbital
Ada 3 cara penggunaan pentobarbital diantaranya :
- Disuntikan
Dalam tindakannya dapat disuntikan ke pembuluh darah vena dan ke dalam otot. Gunakan jarum sekali pakai dan buang langsung. Pemberiannya harus diawasi oleh dokter.
- Oral
Sediaan tablet dapat dikonsumsi secara oral, ditelan dengan utuh tidak boleh dihancurkan. Dosis yang diberikan harus sesuai aturan dokter.
- Suppositoria
Obat dimasukan ke dalam anus, pastikan tangan bersih sebelum dan sesudah menggunakan obat. Bilas obat denan air kemudian dorong obat ke dalam anus saat posisi berbaring menyamping.
Penggunaan pentobarbital tidak boleh mengurangi dan menambah dosis yang digunakan, selain itu tidak boleh berhenti menggunakannya secara mendadak jika sudah menggunakannya dalam jangka panjang karena menimbulkan ketergantungan obat.
Saat lupa menggunakan obat pentobarbital cepat gunakan dosis yang lupa jika jeda dengan jadwal penggunaan selanjutnya belum dekat. Apabila sudah dekat abaikan dosis dan jangan digandakan dosisnya.
Dosis pentobarbital
Dosis pentobarbital normal dewasa penderita insomnia
- Tablet minum 100 mg langsung diminum saat waktu tidur.
- Suppositoria 120-200 mg dimasukan pada anus
- Injeksi 100-200 mg lewat Intramuskular atau intravena
Untuk obat penenang atau sedasi dosis diberikan secara oral 20 mg hingga 40 mg diminum 2 sampai 4 kali sehari.
Walaupun diatas sudah dijelaskan dosis yang digunakan ada baiknya tetap harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengkonsumsinya.
Efek samping penggunaan obat pentobarbital
Efek samping umum yang mungkin terjadi saat menggunakan pentobarbital antara lain :
- Pusing
- Mual muntah dan sembelit
- Mimpi buruk
- Gangguan koordinasi atau keseimbangan
- Gelisah atau bersemangat
Hentikan pengobatan jika ditemukan efek samping lebih lanjut seperti :
- Kebingungan dan halusinasi
- Detak jantung lambat
- Denyut nadi lemah
- Kulit dan mata menjadi warna kuning
- Tanda reaksi alergi seperti gatal-gatal, sulit bernafas, bengkak pada wajah, lidah, bibir atau tenggorokan.
- Pernafasan lemah
- Kecemasan
Kesimpulan
Obat pentobarbital adalah obat yang berfungsi sebagai antikonvulsan yang bekerja pusat untuk mempengaruhi otak. Cara kerjanya menghambat transisi sinyal pada otak yang dilakukan oleh reseptor GABA di otak.
Sering dimanfaatkan untuk gangguan kesehatan seperti insomnia, kejang epilepsy, gelisah serta pranestesi sebelum pembedahan. Dosis yang diguanakn harus sesuai aturan dokter tidak boleh mengurangi dan menambahnya karena akan terjadi risiko ketergantungan.
Efek samping yang dirasakan secara umum seperti pusing, mual muntah, gangguan keseimbagan, merasa gelisah. Namun cepat hubungi dokter jika efek samping lebih lanjut dirasakan di tubuh seperti tanda reaksi alergi, halusinasi, detak jantung dan nadi melambat, kulit dan mata berubah kuning dan kecemasan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka