Mania dan Hipomania yang Terjadi Pada Gangguan Bipolar - Ashefa Griya Pusaka

Mania dan Hipomania yang Terjadi Pada Gangguan Bipolar

Mania dan Hipomania yang Terjadi Pada Gangguan Bipolar
Share on:

Berikut Ini Perbedaan hipomania dan mania yang Terjadi Pada Gangguan Bipolar, gejala ini sering kali terjadi dan jangan sampai abai!

Gangguan bipolar terjadi akibat gangguan pada kejiwaan seseorang yang terjadi karena gangguan kesehatan mental dengan ditandai oleh perubahan suasana hati secara tiba-tiba tanpa disadari. Ketika mengalami hal tersebut tentu akan mempengaruhi perilaku sehari-hari.

Mania
Mania dan Hipomania yang Terjadi Pada Gangguan Bipolar

Dalam gangguan bipolar atau bipolar disorder akan mengalami beberapa perubahan suasana hati atau mood biasanya disebut sebagai episode. Episode dalam gangguan bipolar yang sering terjadi diantaranya adalah depresi, mania dan hipomania. Ketahui juga kenapa anak depresi rawan terjerumus narkoba

Lalu apa bedanya mania dan hipomania yang terjadi pada penderita gangguan bipolar atau bipolar disorder ini? Simak penjelasan berikut ini. 

Apa itu mania dan hipomania?

Penderita gangguan bipolar atau bipolar disorder akan mengalami naik turunnya emosi atau perubahan suasana hati secara tiba-tiba tanpa disadari. Hal tersebut terjadi dengan durasi yang sangat cepat dan tidak bisa dikendalikan. Baca juga apa itu bipolar.

Mania
Mania dan Hipomania yang Terjadi Pada Gangguan Bipolar

Para penderita gangguan bipolar atau bipolar disorder bisa menjadi sangat bersemangat dan bahagia dan bisa juga merasa sangat sedih dan putus asa hingga kehilangan arah. Hal tersebut terjadi secara tidak diadari oleh para penderita gangguan bipolar atau bipolar disorder.

Hal tersebut terjadi disebut dengan mania, hipomania dan juga depresi. Mania adalah suatu kondisi ketika suasana hati merasa sangat bahagia dan bersemangat baik secara fisik maupun mental.

Namun hal tersebut perlu diwaspadai karena rasa bahagia dan semangat tersebut bisa membuat keputusan yang tidak rasional. Contohnya seperti menghabiskan uang untuk belanja sesuatu yang sebenarnya tidak perlu. 

Tak hanya itu kekerasan pun mungkin terjadi ketika mengalami mania karena kondisi tersebut tidak disadari oleh penderita gangguan bipolar atau bipolar disorder. Oleh karena itu perlu adanya pemantauan dan pengawasan dari orang-orang sekitar.

Sementara itu hipomania adalah suatu bentuk mania, masih mirip dengan mania namun lebih ringan dibandingkan dengan mania karena tidak terjadi perubahan suasana hati atau mood secara berlebihan dan ekstrem. 

Namun meskipun lebih ringan dan tidak terlalu ekstrem, perubahan yang terjadi ketika mengalami hipomania ini akan berbeda dengan perilaku yang biasanya dilakukan sehari-hari. Sehingga orang lain akan mengetahui perbedaan dan perubahan perilaku tersebut.

Perubahan suasana hati atau perubahan perilaku yang terjadi jika dipengaruhi oleh narkoba atau obat-obatan berbahaya ataupun alkohol itu tidak termasuk ke dalam episode hipomania ataupun mania. 

Perbedaan Gejala Mania dan Gejala Hipomania

Gejala mania

Gejala mania yang terjadi pada gangguan bipolar atau bipolar disorder jika sedang mengalami episode mania dan hipomania masih memiliki kemiripan. Perbedaannya dapat dilihat dari tingkat keparahannya. 

  • Gelisah
  • Penurunan kualitas tidur karena merasa tidak membutuhkan tidur
  • Merasakan kebahagiaan berlebihan tanpa alasan
  • Ucapan tangensial atau mengulang topik percakapan yang tidak sesuai secara berulang
  • Berpikir cepat sehingga keputusan yang diambil pun kurang maksimal karena menyimpulkan terburu-buru

Jika terjadi keparahan yang dialami oleh penderita gangguan bipolar atau bipolar disorder maka akan menyebabkan beberapa gejala yang lebih lebih serius, diantaranya adalah:

  • Merasa dalam bahaya
  • Halusinasi atau merasa ada sesuatu padahal kenyataannya tidak ada
  • Delusi atau tidak bisa membedakan imajinasi dan kenyataan

Gejala Hipomania

Gejala hipomania yang terjadi pada penderita gangguan bipolar atau bipolar disorder diantaranya adalah:

  • Kesulitan untuk berkonsentrasi
  • Lebih banyak berbicara 
  • Bicara lebih cepat, lantang namun tidak nyambung
  • Merasa lebih bersemangat dan bahagia sehingga lebih aktif

Durasi Episode Penderita Bipolar

Durasi episode yang dialami penderita gangguan bipolar atau bipolar disorder tentunya berbeda-beda. Episode mania dan hipomania tergantung dengan gejala bipolar yang diderita. Episode mania yang terjadi pada penderita bipolar 1 biasanya akan terjadi selama 1 minggu atau lebih.

Sedangkan ketika terjadi hipomania bagi penderita bipolar 2 biasanya akan terjadi paling lama selama 4 hari saja. Karena hipomania memiliki tingkat perubahan suasana hati yang cukup lebih ringan dibandingkan mania.

Gangguan bipolar terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah:

  • Bipolar 1
  • Bipolar 2
  • Cyclothymic
  • Bipolar campuran

Berdasarkan jenis bipolarnya hal tersebut bisa menunjukkan episode yang terjadi. Episode mania biasanya lebih banyak muncul pada jenis bipolar tipe 1. Gejala yang sering dialami adalah mania dan depresi. 

Terkadang penderita bipolar tipe 1 akan mengalami rasa senang, bahagia dan bersemangat secara berlebihan namun secara tiba-tiba berubah menjadi pribadi yang sangat sedih, terpuruk dan putus asa. 

Sementara itu bagi penderita bipolar tipe 2 biasanya akan mengalami episode hipomania dan tidak akan mengalami episode mania. Tak sedikit penderita bipolar tipe 2 didiagnosis mengalami depresi padahal pada kenyataannya tidak mengalami depresi. 

Perawatan Penderita Gangguan Bipolar Disorder

Ketika para penderita gangguan bipolar atau bipolar disorder baik mengalami episode mania, hipomania ataupun depresi akan merasa terganggu karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap aktivitas sehari-harinya.

Apalagi ketika penderita mengalami episode mania yang terjadi selama berminggu-minggu dan sulit untuk dikendalikan karena memiliki energy yang begitu kuat dan sangat bersemangat. Hal tersebut yang menyebabkan kesulitan untuk memberikan perawatan.

Sehingga ketika terjadi episode mania harus mendapatkan perawatan khusus dari orang ahli yakni perawatan dan pengawasan dari dokter di rumah sakit agar mendapatkan perawatan yang intensif.

Berbeda dengan episode hipomania yang dapat dikatakan jauh lebih ringan. Ketika terjadi episode hipomania maka perawatan bisa dilakukan dengan memberikan pengobatan bersama dengan keluarga atau orang-orang terdekatnya. 

Bila terjadi gangguan bipolar atau bipolar disorder baik episode mania, hipomania ataupun depresi maka harus segera dikonsultasikan pada dokter mengenai bagaimana cara penanganannya. 

Jangan sampai dibiarkan dan tidak mendapatkan perawatan yang intensif karena jika terjadi gejala-gejala gangguan bipolar atau bipolar disorder maka hal tersebut akan mengganggu aktivitas sehari-hari dan membahayakan dirinya. 

Gangguan bipolar atau bipolar disorder memang tidak dapat disembuhkan namun bisa melakukan terapi untuk mengurangi keparahan gejala penderitanya serta untuk mengubah gaya hidup, menghindari pemicu yang memperparah keadaannya dan mengikuti pengobatan.

Kesimpulan

Gangguan bipolar terjadi akibat gangguan pada kejiwaan seseorang yang terjadi karena gangguan kesehatan mental dengan ditandai oleh perubahan suasana hati secara tiba-tiba tanpa disadari. Ketika mengalami hal tersebut tentu akan mempengaruhi perilaku sehari-hari.

Ketika mengalami gangguan bipolar atau bipolar disorder maka bisa mengalami episode mania, hipomania dan depresi. Hal tersebut memiliki perbedaan dan perlu diatasi dengan cara yang berbeda pula. 

Jika mengalami gejala jangan sampai dibiarkan karena bisa memperparah keadaan dan kondisi penderitanya. Butuh konsultasi masalah penyalahgunaan narkoba atau terkait bipolar disorder? Segera konsultasikan ke Ashefa Griya Pusaka pusatnya rehabilitasi narkoba.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top