Tembakau gorila merupakan jenis tembakau sintetis yang kerap disalahgunakan oleh beberapa orang. Mempunyai wujud raga yang mirip semacam ganja, tetapi tembakau gorila bercorak coklat dengan daun tembakau yang kering, wujudnya persis semacam tembakau pada rokok lintingan.
Perbedaan lain dengan ganja yaitu, asap yang dihasilkan ganja memiliki aroma yang khas sedangkan tembakau gorila tidak berbau dan tidak memiliki aroma yang khas seperti ganja. Namun memilik efek yang lebih buruk dari pada ganja. Kenali juga ciri ciri pemakai tembakau gorila.
Disebut tembakau cap gorila karena sebagian orang yang telah mencobanya mengatakan efek yang dirasakan setelah mengkonsumsinya seperti ditindih gorila besar, tidak bisa bergerak hanya diam ditempat tetapi efek euphoria langsung datang, korbannya bisa merasakan halusinasi sampai tertawa bersenang-senang. Efek apa saja yang akan terjadi pada tubuh ? Simak penjelasannya di artikel ini.
Apa Itu Tembakau Cap Gorila ?
Tembakau gorila disebut juga ganja gorila atau tembakau sintetis. Narkoba jenis ini masuk dalam kategori narkotika golongan 1. Tembakau gorila terdiri dari tembakau, ekstrak cengkih, extra dagga liar dan mengandung zat cannabinoid sintetis yaitu zat buatan yang mempunyai efek seperti ganja bisa mempunyai efek sedative atau penenang.
Biasanya zat cannabinoid dicampurkan dengan tembakau. Jadi pada dasarnya tembakau gorila yaitu tembakau biasa yang dicampurkan dengan zat kimia buatan turunan ganja. Diedarkan dengan cara dibungkus sedemikian rupa dan dijual dengan berbagai nama samaran contohnya Hanoman, Ganesha, Thunderbear, Cap Badak hingga Cap Gorila yang paling terkenal.
Tembakau gorila mengandung ganja sintetis yaitu 5-flouro ADB atau dikenal 5F-MDMB Pinaca, zat yang sangat berbahaya bisa membuat korbannya mengalami kekurangan oksigen dalam tubuh dan meningkatnya karbondioksida akibat campurat zat baru Cannabinoid sintetis
Tembakau gorila bisa memunculkan efek buruk hingga ratusan kali lebih kuat dari pada ganja yang biasa. Bahkan John William Huffwan ilmuan yang menciptakan tembakau gorila tidak merekomendasikan masyarakat untuk mengkonsumsi barang tersebut.
Pada awalnya John William Hufwan seorang ilmuan lulusan Harvard dan professor kimia organic di Clemson University membuat tembakau sintetis ini memiliki alasan medis untuk menyelidiki efek ganja pada hewan penelitian di laboratorium.
Pada tahun 2008 setelah tembakau sintetis itu dipublikasikan, kemudian tembakau itu menyebar ke beberapa daerah yang jauh dari laboratoriumnya tersebut dan banyak orang yang penasaran akan tembakau sintetis atau tembakau cap gorila ini.
Mirisnya tembakau cap gorila ini sangat mudah dan cepat untuk dibuat, biaya produksinya juga murah. Banyak bandar yang memanfaatkan peluang untuk menjual tembakau cap gorila. Padahal John wiliam dalam pembuatannya tidak pernah dimaksudkan untuk dikonsumsi manusia atau dievaluasi untuk keselamatan manusia.
Efek buruk apa yang akan terjadi jika mengkonsumsi tembakau cap gorila?
Bahan bahan kimia yang tercantum dalam tembakau cap bekerja mirip THC ialah senyawa psikoaktif natural yang terdapat di dalam ganja. Dapat mengikat system reseptor yang menghasilkan efek Euforia (sensasi bahagia yang berlebihan), halusinasi, perasaan tenang, badan terasa kaku dan terbatas seperti ditindih gorila besar.
Secara fisik efek akibat konsumsi narkoba jenis tembakau sintetis atau gorila ini ditandai dengan mual muntah, nyeri dada, sakit kepala, pembesaran pupil, peningkatan denyut jantung sampai penglihatan menjadi buram.
Penggunaan tembakau gorila efeknya langsung dapat dirasakan setelah 10 menit dikonsumsi, korban penyalahguna akan mulai berbicara melantur, tekanan darah tinggi, tubuhnya lemas dan terasa berat. Efek ganja bisa membuat gangguan psikiatriseperti psikosis, cemas, ide ingin bunuh diri dan gejala sakaw.
Korban penyalahguna juga dapat bertingkah layaknya seperti zombie, berprilaku aneh misalnya menari sambal berjingkrak-jingkrak, pandangan kosong tapi mereka lebih hiperaktif dalam berprilaku. Hal ini bisa terjadi karena zat-zat yang ada di dalam tembakau gorila sudah merusak otak.
Selain efek efek yang disebutkan sebelumnya, efek kesehatan jangka panjang terjadi pada organ-organ tubuh, diantaranya :
- Kerusakan paru-paru
Sama seperti ganja, cara mengkonsumsinya dengan cara dihisap, tembakau gorila juga memiliki efek merusak paru-paru karena asap yang masuk mulai dari hidung hingga alveolus di paru-paru.
Dengan banyaknya zat kimia tersebut, system pernafasan akan rusak karena asap yang dihasilkan bersifat oksidatif dan meningkatkan resiko kanker paru. Oleh sebab itu jangan anggap sepele mengenai jenis narkotika satu ini.
- Kerusakan Ginjal
Tembakau gorila dipenuhi oleh bahan kimia buatan yang efeknya lebih dari ganja. Hal tersebut membuat kerja ginjal berat sebagai organ yang bertugas melakukan metabolisme zat-zat kimia yang bersifat toksik atau racun.
Jika konsumsi tembakau gorila yang terus menerus, ginjal akan mengalami kerusakan hingga gagal ginjal yang membuat penderitanya harus cuci darah seumur hidupnya sampai harus transplantasi ginjal.
- Menurunkan Kinerja Otak
Kandungan zat-zat kimia di dalam tembakau gorila akan merusak sel sel saraf pada otak dan tidak akan kembali lagi ke semula. Hal ini yang menyebabkan turunnya kinerja otak. Karena kandungan zat kimia nya sangat keras dan bisa merusak sel-sel saraf sehingga bisa mempengaruhi kinerja tubuhnya pula.
Jika dikonsumsi terus menerus, otak akan terbiasa dengan efeknya dan terus meminta jika tidak akan menimbulkan efek putus obat yang dikenal dengan sakau. Zat berbahaya yang terkandung dalam tembakau gorila menempati reseptor di otak dan memberi efek psikoaktif di tubuh.
Efek psikoaktif itu yang menyebabkan perubahan mental serta perilaku pada penggunanya, termasuk munculnya halusinasi dan perasaan nyaman.
Kesimpulan
Tembakau cap gorila atau ganja sintetis dan juga disebut tembakau sintetis. Begitu banyak sebutan untuk jenis narkoba ini. Tembakau jenis ini termasuk dalam golongan narkotika golongan 1. Bentuknya seperti ganja hanya saja tembakau gorila lebih kering dan berwarna coklat. Efek yang ditimbulkan pada tubuh juga lebih buruk.
Kandungan yang ada di dalam temabakau gorila diantaranya extra cengkih dan extra dagga liar yang mengandung cannabinoid sintetis menciptakan efek sedative atau penenang. Asal mula adanya tembakau sintetis ini diciptakan oleh seorang ilmuan bernama John William Huffwan yang sedang meneliti efek ganja sintetis pada hewan.
Saat setelah dipublikasikan, temuannya tersebut menyebar ke beberapa daerah dan banyak orang yang penasaran dan ingin mencobanya karena mudah dibuat dengan harga murah. Kemudian para bandar memanfaatkannya untuk di edarkan secara illegal dengan macam-macam bentuk dan nama samaran.
Kurangnya pengetahuan orang-orang mengenai efek buruk yang dirasakan setelah mengkonsumsi temabakau gorila, membuat korbannya hanya menikmati efek tenang dan nyaman ketika menggunakan tembakau gorila.
Saat pertama kali menggunakan tembakau gorila korbannya akan mengalami mual muntah, sakit kepala, penglihatan buram, peningkatan detak jantung, dan sakit dada. Dan efek buruk pada tubuh jika terus dikonsumsi jangka panjang sangat banyak mulai dari kerusakan paru-paru, ginjal hingga kerusakan otak yang permanen.
Sumber : klik dokter, hello sehat
Butuh konsultasi mengenai penyalahgunaan NAPZA? Hubungi layanan hot line kami.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka