Efek Narkoba Pada Otak, Ini yang akan Terjadi Jika Narkoba Masuk Dalam Tubuh - Ashefa Griya Pusaka

Efek Narkoba Pada Otak, Ini yang akan Terjadi Jika Narkoba Masuk Dalam Tubuh

Efek Narkoba Pada Otak, Ini yang akan Terjadi Jika Narkoba Masuk Dalam Tubuh
Share on:

Efek narkoba bila masuk kedalam tubuh kita akan merusak saraf, khususnya saraf di dalam otak yang bertugas sebagai pusat pengendalian tubuh. Di dalam otak banyak saraf yang mengatur sistem tubuh untuk bekerja.

Narkoba akan mengubah suasana perasaan atau moods, cara berfikir perilaku dan kesadaran seseorang yang meyalahgunakannya. Sehingga jika narkoba masuk dalam tubuh akan merusak semua fungsinya. Saraf apa saja yang akan rusak dan terpengaruhi oleh narkoba. Pembahasannya akan ada di artikel ini.

Narkoba Bila Masuk Kedalam Tubuh

Narkoba sangat berbahaya bagi tubuh, karena narkoba merusak fungsi otak. Sehingga otak penyalahgunanya akan mengalami gangguan dan memungkinkan terjadinya gangguan mental.

Pengaruh narkoba pada saraf otak bisa menghambat kerja otak atau depresansia,dan  kesadaran yang menurun. Contoh golongan narkoba penenang atau sedatif Lexo, Rohyp, alkohol. Golongan opioida, morfin, heroin, candu dan petidin.

Narkoba dapat memacu kerja otak atau disebut stimulant yang mengakibatkan rasa semangat, percaya diri tidak bia tidur, gelisah, jantung berdebar cepat dan tekanan darah tinggi contohnya sabu-sabu, kokain, ekstasi dan nikoton dalam tembakau.

Ada juga narkoba yang bersifat halusinogen seperti ganja yang dapat merubah presepsi waktu dan ruang dan meningkatny adaya khayal yang tinggi. Dalam sel otak terdapat macam-macam zat kimia atau neurotransmitter. Zat kimia ini bekerja pada sel saraf yang satu dengan sel saraf lainnya di otak.

Neurotransmitter yang bekerja di saraf otak mirip dengan jenis narkoba, semua zat psikoaktif dapat mengubah perasaan, perilaku, pikiran melalui pengaruhnya terhadap salah satu neurotransmitter yang paling berperan dalam ketergantungan dopamine.

narkoba jika masuk dalam tubuh akan mempengaruhi saraf
narkoba jika masuk dalam tubuh akan mempengaruhi saraf

Penggunaan narkoba dalam jangka panjang dapat merusak sistem saraf di otak. Saat seseorang sudah kecanduan narkoba maka semakin lama saraf akan rusak, terjadi gangguan kesadaran, kebutaan hingga kematian. Narkoba bila masuk kedalam tubuh kita akan merusak saraf otak diantaranya :

1. Gangguan saraf sensorik

Saraf sensorik yaitu sel saraf yang berfungsi mengubah rangsangan dari lingkungan luar menjadi impuls listrik internal. Disebut juga sel saraf indera. Mempunyai fungsi sebagai pembawa sinyal indera di dalam tubuh ke otak atau sumsusm tulang belakang.

Rangsangan saraf sensorik berupa sentuhan, suhu, rasa sakit, tekanan dan gerakan atau membuat kita bisa melihat, mendengar, merasakan bau, dan merasakan sentuhan fisik.

Jadi saat narkoba masuk dalam tubuh dapat mempengaruhi sistem kerja saraf sensorik dimana ada rasa kebas, penglihatan buram hingga kebutaan.

2. Gangguan saraf otonom

Saraf otonom berfungsi untuk mengontrol gerakan tubuh yang tidak disadari atau gerakan setengah sadar. Misalnya pencernaan, detak jantung, tekanan darah dan pengaturan suhu tubuh.  Namun saat narkoba masuk ke dalam tubuh justru akan menyebabkan fungsi nya menjadi berubah.

Gangguan saraf otonom akibat dari pengaruh narkoba bisa menyebabkan gerakan yang tidak dikendaki oleh seseorang melalui gerakan motorik. Misalnya seseorang dalam pengaruh alkohol atau narkoba melakukan pemukulan pada orang lain atau melakukan apa saja diluar kesadarannya.

3. Gangguan saraf motorik

Saraf motorik adalah sekumpulan saraf di dalam otak, tulang belakang dan jaringan otot yang berfungsi  mengatur pergerakan otot tubuh. Memungkinkan seseorang bisa melakukan aktivitas. Saraf motorik yang mengalami kerusakan dapat menyebabkan seseorang sulit mengendalikan gerakan seperti berjalan, berbicara bahkan bernafas.

Gangguan saraf motorik ini gerakan tanpa perintah dari koordinasi sistem motoriknya sendiri. Misalnya gerakan tangan yang tidak bisa diam sendiri kesana kemari seperti berjoget. Gerakannya baru akan berhenti saat pengaruh narkoba nya hilang.

4. Gangguan saraf vegetatif

Gangguan ini berhubungan dengan bahasa yang keluar diluar kesadaran seseorang. Ngobrol kesana kemari tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Karena efek narkoba tersebut, seseorang tidak malu mengeluarkan bahasa yang kasar.

Apa yang terjadi pada sel saraf otak saat ketergantungan narkoba ?

Saat seseorang mengalmi ketergantungan narkoba maka saat itu pun terjadi pembelajaran di sel sel saraf otak pada pusat kenikmatan. Konsumsi narkoba akan membuat otak membaca tanggapan tubuh, jika merasa nyaman maka otak akan mengeluarkn neurotransmitter dopamine yang akan memberi rasa senang.

Setelah otak menerima sebagai hal utama yang membuat senang. Maka otak akan membuat tanggapan yang salah seolah olah narkoba merupakan kebutuhan yang utama, hal itu yang menyebabkan ketergantungan narkoba.

Jika seseorang mengalami ketergantungan narkoba, dirinya akan merasa sakit jika tidak memakainya, atau disebut juga gejala putus obat atau sakau. Gejalanya bermacam-macam tergantung jenis narkoba yang digunakan.

Gejalanya bisa dilihat dari tanda fisik seperti berkeringat, dada terasa sesak, tremor, mual muntah, sulit bernafas, otot menegang, jantung berdebar dan diare. Sedangkan gejala emosional seperti gelisah, insomnia, mudah marah, sulit berkonsentrasi, mengurung diri dan depresi.

Namun perasaan senang, nyaman dari narkoba tersebut akan menimbulkan dampak buruk ke dalam tubuh seperti rusaknya berbagai organ tubuh, munculnya berbagai penyakit, merusak kualitas hidup dan hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitar.

Konsumsi narkoba menyebabkan peningkatan toleransi tubuh sehingga korban penyalahguna tidak dapat mengontrol penggunanya dan cenderung meningatkan dosis pemakaian sampai tubuhnya tidak bisa menerimanya lagi atau overdosis.

Dengan begitu saraf yang merupakan organ penting dalam tubuh manusia yang mengatur sistem tubuh dan otak, bisa mengalami kerusakan dan kecacatan yang permanen dan sulit untuk disembuhkan. Maka dari itu hindari penyalahgunaan narkoba jika masih ingin mempunyai hidup yang sehat dan lebih baik lagi.

Kesimpulan

Narkoba bila masuk kedalam tubuh kita akan merusak saraf di otak, beberapa saraf yang terganggu yaitu gangguan saraf sensorik yang menyebabkan rasa kebas dan penglihatan buram hingga kebutaan. Gangguan saraf otonom menyebabkan gerakan atau tindakan yang tidak dikehendaki melaui gerak motorik.

Gangguan saraf motorik berupa gerakan tanpa kooordinasi dengan sistem motoriknya dan yang terakhir gangguan saraf vegetatif yang berhubungan dengan bahasa yang keluar di luar kesadaran.

Efek narkoba yang buruk bagi tubuh sangat banyak selain mempengaruhi saraf, dapat merusak fungsi sistem di dalam tubuh karena kinerjanya terganggu oleh obat-obatan, kehilangan kesadaran hingga kematian.

Jika sudah ketergantungan, tubuh akanmerespon bahwa narkoba menjadi kebutuhan utama dan jika tidak terpenuhi akan terjadi gejala putus obat yang menyakitkan. Jika tubuh terus dipenuhi oleh obat-obatan terlarang akan terjadi overdosis yang sangat berbahaya.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top