Penyebab siswa sering bolos sekolah adalah bisa karena dua faktor, yaitu faktor internal meliputi perubahan perilaku remaja, senang menghabiskan waktu dengan teman, kurangnya motivasi belajar dan adanya gangguan kesehatan mental. Sedangkan, dari faktor eksternal, yaitu pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah itu sendiri. Bolos sekolah dilakukan siswa dengan sengaja tidak mengikuti atau meninggalkan pembelajaran di kelas.
Siswa tetap pergi dari rumah, namun tidak sampai ke sekolah, malah pergi ke tempat lain yang ia inginkan. Jika hal ini terus terjadi, maka akan mempengaruhi nilai dan kemampuan akademik siswa, mengancam masa depannya karena tidak belajar dengan baik dan bisa menyebabkan melakukan hal yang negatif. Ketahui penyebab siswa sering bolos sekolah lebih jelas di artikel ini.
Penyebab siswa sering bolos sekolah dari faktor internal
1. Perubahan perilaku remaja
Salah satu penyebab siswa sering bolos sekolah karena sedang mencari jati diri, pada masa remaja banyak hal yang ingin dicoba, sifatnya labil dalam bertindak. Perubahan perilaku ini yang menyebabkan siswa membolos. Adapun sikap yang ditunjukkan remaja, antara lain:
- melanggar aturan
- mencoba sesuatu yang menantang
- mudah terpengaruh dan ingin memperlihatkan eksistensi suatu kelompok
2. Senang menghabiskan waktu dengan teman
Saat remaja, akan ada perubahan perilaku seperti ego yang tinggi, menyebabkan ia mengikuti kemauannya sendiri untuk lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman dibandingkan sekolah.
Itulah penyebab siswa sering bolos sekolah yang sering terjadi. Banyak waktu yang bisa dihabiskan dengan teman, seperti nongkrong dengan kelompoknya, bermain keluyuran tidak jelas, bahkan hingga melakukan hal negatif seperti mabuk, mencoba narkoba dan sebagainya.
3. Kurangnya motivasi mengikuti pelajaran
Siswa sering bolos sekolah juga disebabkan karena kurangnya motivasi mengikuti pelajaran. Karena pelajaran itu sulit atau tidak disukai, atau bahkan gurunya yang tidak disukai oleh siswa, sehingga memilih membolos sekolah.
Motivasi belajar akan terbentuk jika ada niat dan didukung oleh situasi pembelajaran di kelas. Kemampuan intelektual nantinya akan mengikuti, jika siswa sudah mempunyai motivasi belajar.
4. Gangguan kesehatan mental
Penyebab siswa sering bolos bisa juga karena mengalami gangguan kesehatan mental. Dalam Journal Of School Psychology, bahwa gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan sangat berhubungan dengan tingkat ketidakhadiran siswa di sekolah.
Gangguan kesehatan mental ini juga berhubungan dengan faktor penyebab siswa bolos dari faktor eksternal yaitu keluarga, sekolah dan sosial.
Penyebab siswa sering bolos sekolah dari faktor eksternal
1. Lingkungan keluarga
Penyebab siswa sering bolos sekolah bisa terjadi karena faktor eksternal, misalnya di lingkungan keluarga. Adanya masalah dalam keluarga bisa mempengaruhi anak. Ada beberapa kondisi keluarga yang menyebabkan siswa bolos sekolah, yaitu :
- pola asuh orang tua yang buruk
- kurang pengawasan orang tua
- latar belakang keluarga yang tidak mementingkan pendidikan
- adanya masalah keluarga yang membuat anak tidak fokus seperti kekerasan, pelecehan, tekanan atau penelantaran
2. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah yang tidak nyaman akan menyebabkan siswa bolos sekolah. Ada beberapa kondisi sekolah yang membuat anak melakukan bolos sekolah, yaitu :
- merasa bosan di lingkungan sekolah
- pengalaman buruk di sekolah seperti bullying oleh teman, adanya masalah dengan teman atau guru
- lingkungan sekolah yang baru
- masalah belajar seperti belum siap menghadapi ujian, belum mengerjakan tugas atau kesulitan belajar
Kesimpulan
Penyebab siswa sering bolos sekolah adalah diantaranya dari faktor internal siswa itu sendiri meliputi perubahan perilaku remaja yang penuh dengan ego dan ingin mencoba banyak hal baru, senang menghabiskan waktu dengan teman berkumpul bersama, adanya gangguan mental seperti depresi dan kecemasan serta kurangnya motivasi belajar.
Sedangkan, faktor eksternal yang menyebabkan siswa sering bolos sekolah adalah lingkungan keluarga dengan masalah, misalnya terjadinya pola asuh yang buruk, kurang pengawasan, kekerasan dan pelecehan. Dari lingkungan sekolah seperti adanya pengalaman buruk bullying, masalah dengan guru atau teman, masalah belajar dan lingkungan sekolah baru.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka
