Apa itu Overthinking? Overthinking adalah ungkapan yang kerap diarahkan untuk orang yang terlampau banyak berpikir. Akan tetapi, ini bukan pemikir layaknya para ilmuwan. Seseorang yang overthinking kerap memikirkan berbagai hal remeh dengan berlebihan. Tidak sedikit yang salah mengira, jika overthinking adalah sikap berhati-hati sebelum membuat keputusan. Faktanya, terlampau sering berpikir berlebihan bisa berakibat pada gangguan kesehatan.
Sering berfikir “bagaimana kalau…”, boleh jadi kerap dilakukan sebagian orang. Pikiran semacam itu sepertinya lumrah, namun jika kelewat sering maka mereka dapat terjebak dalam pola pikir overthinking. Jika sudah begitu, Anda harus berhati-hati sebab overthinking ternyata dapat memperbesar risiko munculnya penyakit psikis.
Terkadang sulit untuk menghentikan aliran pikiran tidak menyenangkan yang seolah-olah masuk ke kepala dan tidak memberikan istirahat. Bagaimana cara menghilangkan kecemasan yang muncul dan tidak terpaku pada kondisi itu? Overthinking merupakan bentuk pemikiran obsesif sebagai serangkaian gambar yang diulang dalam kombinasi dengan persepsi negatif. Tingkat keparahan pengaruh overthinking ini dapat berkisar dari ringan, tetapi mengganggu hingga parah dan mencakup semua hal.
Baca juga: Apa Itu Penyakit Kecemasan Berlebihan
Penyebab Overthinking
Psikolog tidak memiliki jawaban yang jelas untuk pertanyaan dari mana pikiran overthinking berasal. Menurut satu teori, pikiran cemas yang berulang menunjukkan bahwa seseorang memiliki masalah yang belum terselesaikan dan tahap kehidupan yang belum selesai. Bisa jadi stres di tempat kerja, masalah hubungan dengan pasangan, atau percakapan tidak menyenangkan dengan orang asing yang terjadi beberapa hari yang lalu.
Tetapi, sikap overthinking itu tidak selalu didasarkan pada peristiwa nyata. Setiap orang setidaknya sekali mungkin pernah memiliki pemikiran, “Apakah saya benar-benar mematikan setrika?” Hal itu dipikirkan terus-menerus dan membuat khawatir. Berpikir berlebihan atau overthinking bisa menjadi masalah, karena jarang menawarkan ide atau solusi baru untuk memperbaiki situasi. Overthinking secara emosional malah memperkuat perasaan negatif.
Baca juga: Penyebab Rasa Takut dan Khawatir
Tidak berpikir itu sulit, tampaknya Anda hanya perlu beralih dan melarang diri Anda untuk memutar rekaman yang sama di kepala Anda. Tetapi, pikiran kita dibangun secara berbeda. Ketika seseorang mencoba untuk menghindari berpikir, berada di bawah pengaruh pikiran overthinking, otak terus mengingatkan dengan kekuatan yang lebih besar. Ini adalah prinsip yang sama ketika Anda mendengar “jangan berpikir tentang gajah merah muda”, hal pertama yang Anda lakukan adalah membayangkannya. Pada saat yang sama, pikiran overthinking tanpa adanya keputusan dan tindakan yang hanya menghabiskan waktu dan sumber daya emosional.
Ciri Sikap Overthinking
Seseorang yang kelewat banyak berpikir biasanya tak sadar bila punya perilaku tersebut. Agar bisa merasakannya, tentu harus tahu apa saja ciri ciri overthinking yang poin-poinnya adalah sebagai berikut :
- Ketika menemui masalah ia tak berkonsentrasi mencari penyelesaian. Masalah bisa selesai bila ada solusi untuk meringankan beban yang dialami. Orang seperti ini kerapkali tak mampu menangani masalah itu. Orang dengan overthinking justru sibuk dengan masalah itu dan memikirkan sesuatu yang semestinya tak penting.
- Senang memikirkan hal yang sama terus-menerus. Pikiran berulang tersebut umumnya berhubungan dengan masalah tersebut, kesalahan yang terjadi, maupun kekurangan yang ada. Alhasil, orang tersebut sering membayangkan hal buruk berulang-ulang.
- Susah tidur nyenyak karena merasa cemas. Berfikir masalah yang sama berkali-kali dapat mengakibatkan rasa cemas dan otak pun terus bekerja. Sehingga, saat akan tidur pikiran pun tak tenang yang akibatnya susah tidur. Dan itu tidak terjadi sekali, namun sampai berhari-hari.
- Tidak bisa mengambil keputusan. Tergesa-gesa membuat keputusan tentu saja tak boleh dilakukan supaya tak salah perhitungan. Akan tetapi, tidak mesti overthinking. Karena, orang yang terlalu banyak berpikir akan terpaku hanya menganalisis masalah saja. Sehingga, keputusan makin sulit dibuat serta hanya membuang-buang waktu saja.
- Selalu menyalahkan diri sendiri ketika keliru membuat keputusan. Ciri lain yang menggambarkan orang overthinking adalah susah meninggalkan keputusan yang sudah diambil. Khususnya, apabila membuat keputusan yang salah. Alih-alih mau belajar dari kekeliruan itu, orang overthinking justru sibuk memikirkan sejumlah kemungkinan yang akan terjadi bila membuat keputusan berbeda. Orang ini selalu menyalahkan diri sendiri.
Akibat Overthinking
Memiliki sikap hati-hati tentu saja dibutuhkan. Namun, tak sampai menjadi overthinking. Kita harus dapat mengendalikan perilaku tersebut. Karena, berpikir berlebihan dapat berakibat negatif untuk kesehatan fisik dan mental. Termasuk efek negatif overthinking, yaitu menderita stres. Itu disebabkan karena otak selalu bekerja keras memikirkan sesuatu yang tak penting secara berlebihan yang membuat beban mental pun meningkat.
Baca juga: 8 Penyebab yang Dapat Menjadi Pertanda Stres
Akibatnya, sistem saraf pusat tubuh pun mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenal untuk memproduksi banyak hormon adrenalin atau hormon stres. Gejala yang diakibatkan stres diantaranya sakit kepala, mual, tak bisa berkonsentrasi, denyut jantung cepat, dan napas pendek-pendek. Risiko terkena gangguan mental misalnya rasa cemas, depresi, maupun serangan panik makin besar.
Seseorang yang sebelumnya sudah mengidap gangguan mental, maka perilaku overthinking membuat masalah sepele pun akan memperburuk gejala gangguan mental itu. Faktor tersebut akan menghambat proses pengobatan sekaligus memperburuk kualitas hidupnya. Kemungkinan terkena gangguan jantung akan meningkat disebabkan stres berlarut-larut. Termasuk pemicu stres adalah perilaku overthinking.
Kecuali itu, stres pun dapat mendorong sikap kompulsif sebagai solusi instan mengatasi stres. Itu berpotensi mengakibatkan kecanduan minuman keras atau yang lebih parah konsumsi narkoba. Bukannya akan mengatasi stres serta memulihkan tubuh, kebiasaan kompulsif malah mengakibatkan tubuh makin stres dan memunculkan gangguan kesehatan.
Baca juga: Pengertian Gangguan Obsesif Kompulsif yang Wajib Anda Simak
Cara Menyembuhkan Overthinking
Sesudah memahami overthinking, tentu penting juga mempelajari cara menyembuhkannya. Upaya pertama menangani overthinking adalah menemukan hal yang menyebabkannya. Sebagian orang sering berpikir berlebihan ketika terkena masalah. Bila paham hal apa yang menyebabkan tentu orang akan makin waspada dalam mengendalikan diri.
Meski sulit pada awalnya, namun upaya untuk menghilangkan pemikiran yang membuat cemas tetap harus dilatih. Intinya yaitu tetap melakukan pengamatan dan evaluasi dari masalah yang dihadapi dengan memikirkan solusi dari masalah itu. Sehingga, tak berkutat mengkhawatirkan masalah saja tanpa memikirkan bagaimana jalan pemecahannya. Misalnya, Anda sering berfikir hal-hal buruk dari suatu keadaan. Bukannya menjadi cemas berlebihan yang hanya merugikan, namun coba susunlah rencana terkait apa yang harus dilakukan jika kemungkinan itu betul-betul terjadi.
Selanjutnya, tidak usah terlalu terbawa perasaan dalam penyesalan apabila keliru membuat keputusan. Namun, mengambil hal terbaik dari kesalahan itu supaya tidak terulang di masa mendatang. Adakalanya, yang diperlukan saat pikiran berlebihan muncul, yaitu melakukan pengalihan. Ketika pikiran hampir sesak, alihkan dengan melakukan aktivitas lain, misalnya melakukan meditasi, jalan-jalan, atau mengerjakan aktivitas lain yang disukai.
Jika memang kesulitan dalam mengurangi perilaku terlalu banyak berpikir, coba curhat dengan orang terdekat atau mereka yang dapat dipercaya. Tidak perlu ragu juga berkonsultasi dengan psikolog apabila sikap overthinking itu sudah mengganggu aktivitas keseharian.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka