Hiperaktivitas atau hiperaktif merupakan suatu kondisi dimana seseorang menjadi lebih aktif, tidak melihat waktu, situasi dan suasana di sekitar dari biasanya. Kondisi ini biasanya dapat ditandai dengan peningkatan gerakan tertentu yang berlebihan.
Orang hiperaktif biasanya akan sering menjadi cemas atau bahkan sampai ada yang depresi, karena kondisinya dan bagaimana cara orang-orang meresponnya. Seorang hiperaktivitas bisa mengalami masalah karena ketidakmampuannya untuk diam dan berkonsentrasi.
Contohnya, seorang hiperaktivitas akan menyebabkan kesulitan dalam bekerja, sekolah hingga bisa merenggangkan hubungan teman atau keluarga. Namun, hiperaktivitas juga dapat menyebabkan cedera dan kecelakaan yang dapat meningkatkan resiko penyalahgunaan obat ataupun minuman beralkohol.
Untuk penjelasannya lebih lanjut, simak terus penjelasan dari Hiperaktivitas, penyebab, gejala, faktor risiko, diagnosis hingga cara untuk mengatasinya, dibawah ini!
Apa itu Hiperaktivitas?
Umumnya sendiri, Hiperakivitas atau hiperaktif adalah suatu gejala utama dari gangguan lain, seperti penyakit mental maupun penyakit medis. Namun, ada satu gangguan yang berhubungan dengan hiperaktivitas adalah attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Pengertian ADHD sendiri merupakan suatu gangguan yang dapat menyebabkan seseorang akan menjadi lebih aktif secara berlebihan, tidak perhatian dan impulsif. Biasanya kondisi ini terjadi ketika didiagnosis pada saat masih kecil, tetapi beberapa orang yang mengalami ADHD tersebut, ada juga pada saat mereka sudah dewasa.
Untuk itu, jangan khawatir jika Hiperaktivitas ini tidak dapat disembuhkan, kamu salah. Karena hal ini bisa disembuhkan, dengan cara kamu bisa ambil hasil terbaiknya, jika kamu terus mendeteksi dan melakukan perawatan sejak dini itu sangat diperlukan.
Singkatnya adalah hiperaktivitas atau hiperaktif merupakan kondisi seseorang menjadi lebih aktif, yang ditandai dengan adanya suatu peningkatan gerakan, perilaku impulsif, perilaku agresif dan sangat mudah terusik.
Seorang dengan hiperaktivitas juga dapat mengalami masalah lain, seperti diakibatkan oleh kesulitannya untuk berkonsentrasi dan duduk tenang. Meskipun demikian, hiperaktif sendiri sebenarnya bukanlah penyakit tersendiri. Tetapi, ini adalah suatu tanda dari kondisi kesehatan tertentu.
Oleh sebab itu, penting untuk orang dengan hiperaktif melakukan evaluasi lebih lanjut, guna untuk menentukan ada atau tidaknya kondisi kesehatan yang mendasari terjadinya hiperaktivitas.
Penyebab Hiperaktivitas
Hiperaktivitas terjadi ditandai dengan adanya masalah pada kesehatan hingga menyebabkan munculnya penyakit tertentu. Penyebab yang paling umum sering terjadi pada anak hiperaktif adalah, seperti :
- ADHD (attention-deficit hyperactivity disorder).
- Gangguan saraf pusat dan gangguan otak.
- Gangguan Psikologis.
- Hipertiroidisme .
Namun, apabila penyebab Hiperaktif disebabkan oleh kondisi gangguan tiroid, gangguan saraf pusat maupun gangguan otak, maka orang tersebut memerlukan pengobatan yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut.
Selain itu juga, bila penyebab hiperaktif ini adalah gangguan emosional, maka orang dengan hiperaktif sangat memerlukan bantuan dari spesialis kesehatan mental bersamaan dengan pengobatan atau terapi perilaku kognitif.
Untuk melakukan penanganan kondisi hiperaktif jelas sangat membutuhkan dukungan dan bantuan dari orang-orang di sekitar, terutama keluarga.
Gejala Hiperaktivitas
Gejala yang terjadi pada anak-anak biasanya dapat menyebabkannya sulit untuk konsentrasi. Selain itu juga, gejala yang terjadi pada anak-anak mereka akan menunjukkan perilaku impulsifnya, yaitu:
- Suka berbicara tanpa mau menunggu giliran.
- Sering mengatakan hal-hal dengan spontan.
- Suka memukul temannya.
- Lebih tampak aktif secara signifikan dibandingkan dengan teman-teman lainnya.
Nah, itulah beberapa kondisi pada anak yang menunjukkan perilaku impulsif. Adapun gejala lainnya yang sering terjadi pada orang dewasa adalah:
- Mereka akan kesulitan mengalami konsentrasi pada pekerjaannya.
- Lebih sering mengalami kesulitan mengingat nama, angka, ataupun potongan-potongan informasi lainnya.
Faktor Resiko Hiperaktivitas
Mengingat bahwa penyebab Hiperaktivitas itu akibat dari ADHD yang belum diketahui jenisnya. Namun, kondisi tersebut lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Terlebih lagi, karena dari mereka lebih sering kali memiliki masalah pada kesehatan lainnya, seperti gangguan cemas, gangguan belajar, penyalahgunaan obat atau bahkan gangguan depresi lainnya.
Diagnosis Hiperaktivitas
Melakukan Diagnosis Hiperaktivitas bisa ditentukan dengan cara mewawancarai medis untuk mendetail serta pemeriksaan fisik secara langsung oleh dokter.
Untuk itu, dokter bisa langsung menanyakan tentang awal mula timbulnya tanda dan gejala serta adakah keluhan lain pada pasien hiperaktif dari sisi kesehatan. Maka dari itu, dokter akan menyarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang bisa dikonsumsi secara rutin.
Sementara itu, Hiperaktivitas ini bisa menjadi salah satu tanda dari suatu kondisi kesehatan lain yang mendasari, karena dokter akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan kemungkinan ada atau tidaknya gangguan dari kesehatan lain.
Cara Mengatasi Hiperaktivitas
Untuk mengatasi seorang hiperaktivitas atau hiperaktif, maka sangat diperlukan kesabaran extra agar kamu bisa mengendalikannya dengan cara yang tepat.
Namun sebelum itu, peran orang tua sangat diperlukan untuk memperhatikan perilaku yang tidak biasa atau tidak sopannya pada orang lain. tetapi, bila situasi ini masih sesekali atau dua kali terjadi, maka hal ini masih bisa terbilang normal.
Apabila anak mengalami kesulitan dalam belajar dan kehilangan konsentrasi, berarti orang tua sangat membutuhkan cara untuk mengatasinya.
Berikut adalah 3 cara untuk mengatasinya, yaitu :
1. Jauhkan Hal yang Mengganggu Konsentrasi
Seorang dengan hiperaktif biasanya akan mengalami kesulitan konsentrasi, baik itu belajar atau bahkan di tempat kerja.
Anak yang mengalami kesulitan dalam belajar, maka sangat penting orang tua untuk mengatur suasana belajarnya dengan senyaman mungkin untuk si anak mengerjakan PR. Dan hindarilah memaksanya untuk duduk tenang, justru karena hal itulah yang akan membuat si anak semakin gelisah.
Sementara untuk orang dewasa, supaya nyaman dengan pekerjaan, ada baiknya kamu untuk melakukan penenangan diri cari tempat yang menurut aman untuk menenangkan pikiran tersebut.
2. Melakukan Olahraga
Setiap anak yang mengalami hiperaktif ada baiknya jika orang tua untuk menjadwalkannya olahraga tertentu. Hal itu untuk menjaga keseimbangan konsentrasi hiperaktif si anak. Olahraga yang dapat dilakukan yaitu berlari, bersepeda atau karate. Olahraga tersebut yang akan membantu anak untuk belajar mengatur energi, belajar disiplin dan mengontrol diri.
Selain itu, orang tua juga bisa mengajak anaknya ke lapangan bola atau lapangan basket untuk membuatnya belajar berinteraksi dengan orang lain, dan kegiatan ini bisa mengasah kemampuan anak dalam keterampilan sosial.
Sementara olahraga untuk orang dewasa tak berbeda jauh dari anak-anak, Kamu juga bisa melakukan olahraga seperti gym dan lain sebagainya.
3. Melakukan Terapi
Selanjutnya adalah kamu bisa melakukan terapi kognitif atau terapi wicara yang cara umumnya digunakan untuk mengobati Hiperaktivitas. Karena dengan melakukan terapi kognitif yang berperilaku bertujuan untuk mengubah pola pemikiran dan perilaku.
Sedangkan, terapi bicara dengan melibatkan sebuah diskusi mengenai gejala kami bersama terapis. Terapis sendiri yang akan mengajari kamu bagaimana caranya untuk menghadapi suatu kondisi dan mengurangi efeknya.
Sekian penjelasan lengkap mengenai Hiperaktivitas yang perlu diketahui lewat artikel ini. Semoga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka