Mengenal Bagaimana Pola Pikir Masyarakat Modern - Ashefa Griya Pusaka

Mengenal Bagaimana Pola Pikir Masyarakat Modern

Bagaimana Pola Pikir Masyarakat Modern
Share on:

Bagaimana pola pikir masyarakat modern seperti yang kita hadapi saat ini?  Masyarakat dalam pembagian umumnya dibedakan menjadi masyarakat modern dan masyarakat tradisional. Masyarakat modern cenderung mengutamakan nilai dan budaya universal. Sementara, masyarakat tradisional biasanya tetap menganut erat nilai luhur tradisi maupun budaya yang diwariskan nenek moyang.

Masyarakat modern berasimilasi dengan budaya asing yang kemudian membentuk budaya baru berkarakter universal dan merasakan kemajuan di bidang teknologi serta pengetahuan. Dengan begitu masyarakat modern biasanya lebih bisa menyelaraskan dirinya dengan  perkembangan zaman.

Pola Pikir Masyarakat Modern

Masyarakat modern biasanya memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri itu bisa berupa pola pikir, sikap, dan banyak jenis-jenis gaya hidup. Berikut ciri dari pola pikir masyarakat modern :

1. Individualis

Individualis maksudnya tiap orang bebas berbuat apa saja tanpa mempertimbangkan orang lain. Dengan begitu orang-orang modern ini bebas melakukan apa saja yang diinginkannya. Pola pikir individualis ini pun dianut ketika bersosialisasi dalam masyarakat. Orang-orang ini tak terikat dengan kelompok tertentu.

2. Diferensiasi

Masyarakat modern biasanya memprioritaskan spesialisasi di tiap hal. Tiap orang mengerjakan pekerjaan berdasarkan keahlian yang dimilikinya. Pola pikir diferesiasi tersebut mengakibatkan tiap orang ketika memilih pekerjaan, pendidikan, life style, dan prinsip hidup berdasarkan kepentingan tiap-tiap orang.

3. Status Sosial

Status Sosial merupakan strata sosial yang dipandang dari beberapa aspek. Namun, status sosial ini terutama, yaitu derajat perekonomian dan gaya hidup. Termasuk pengaruh baik dari munculnya status sosial tersebut, yaitu orang-orang akan makin bersemangat bekerja keras agar memperoleh pengakuan status sosial yang diidamkan. Akan tetapi, efek jeleknya adalah orang akan berbuat apa saja demi memperoleh pengakuan sosial tinggi kendati jalan yang digunakan tidak baik.

4. Gaya Hidup Mewah

Gaya hidup mewah adalah ciri paling terlihat dari masyarakat modern. Gaya hidup mewah telah menjadi fenomena lumrah dari masyarakat modern. Budaya hidup mewah itu misalnya pola hidup, makan, kendaraan, dan banyak lagi.

5. Selalu Mengikuti Kemajuan Zaman

Selalu mengikuti kemajuan zaman, berguna agar memfasilitasi mereka beraktivitas sehari-hari. Masyarakat modern menganut budaya barat dari eropa dan amerika dalam hal apa saja.

6. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi juga merupakan tipikal dari masyarakat modern. Ketergantungan akan teknologi maju menjadikan kehidupan pun kian meningkat pesat.

7. Pola Pikir Terbuka

Masyarakat modern akan menerima dan menerapkan sistem serta tata cara atau prinsip yang dianggapnya benar dalam berbagai bidang kehidupan. Pola pikir terbuka tersebut mendukung masyarakat menyesuaikan diri dengan budaya dari negara lain.

8. Berfokus Ke Masa Depan

Pola pikir masyarakat modern, yaitu menyiapkan masa depan mereka sejak jauh hari. Tujuannya adalah agar di masa yang akan datang kehidupan mereka menjadi mudah dan nyaman. 

9. Keragaman

Pola pikir terbuka yang dianut membuat masyarakat modern mudah menerima hal-hal baru. Itulah yang membuat adanya keragaman dan heterogenitas dalam budaya, keyakinan, dan gaya hidup.

10. Objektif

Masyarakat modern biasanya mempertimbangkan segala sesuatu secara objektif. Mereka berfokus pada pokok masalah dan tidak pada siapa yang melakukannya.

11. Perencanaan

Pola pikir masyarakat modern pun terbiasa dengan rencana yang matang agar diperoleh hasil optimal dengan meminimalkan kegagalan. Perencanaan matang membutuhkan konsep yang bagus. Oleh sebab itu, masyarakat modern disebut pula masyarakat pemikir.

12. Mode Pakaian

Masyarakat modern bisa diamati dalam hal mode pakaiannya. Masyarakat modern menganut model gaya fashion yang variatif. Kekayaan mode busana itu muncul mengingat masyarakat modern memang memiliki pola pikir terbuka dengan budaya maupun paham baru yang sedang tren.

13. Interaksi Sosial Atas Dasar Pekerjaan

Relasi sosial dalam masyarakat modern kebanyakan ada disebabkan pekerjaan. Begitu kerja sama pekerjaan tersebut rampung, maka hubungan sosial juga menurun dan malah bisa berakhir. Situasi semacam itu kerap kali dijumpai di kehidupan masyarakat modern.

Remaja Dalam Masyarakat Modern

Remaja yang hidup dalam masyarakat modern pada akhirnya pun akan mengikuti pola pikir yang biasa berlaku. Ini bisa diamati dengan makin berkembangnya clip thinking. Pola pikir clip thinking, yaitu orang-orang muda yang gemar melakukan beberapa tugas sekaligus, namun mereka tidak mengerti apa masalahnya, karena mereka sekadar memenuhi tugas saja.

Perilaku clip thinking di kalangan remaja, seperti mengerjakan pekerjaan rumah dan secara bersamaan berselancar di jejaring sosial, menonton video, mendengarkan radio, mengklik foto, dan pada saat yang sama memecahkan masalah matematika atau merenungkan masalah yang diangkat dalam novel.

Berapa jumlah pengetahuan yang akan diperoleh dengan perilaku seperti itu? Bukan nol, tapi pasti tidak tinggi. Dalam kesadaran, satu materi faktual berasimilasi tidak hanya dalam bagian-bagian, tetapi dalam fragmen-fragmen, di mana koneksi terputus, sebab dan akibat dikacaukan.

Oleh karena itu, bagi banyak remaja, logika menjadi subjek yang mustahil. Mereka tidak lagi tertarik merampungkan membaca satu volume “War and Peace” karya L. Tolstoy misalnya. Anggapan para remaja, mengapa mesti membaca dan memusatkan perhatian hanya ke buku, jika dapat beralih menonton film atau hal-hal lain

Akibat clip thinking ini, maka membawa remaja ke jalan buntu, memberikan hiperaktif yang tidak sehat, variabilitas keinginan dan pendapat, penggantian tanggung jawab, dan empati untuk tidak bertanggung jawab, serta kekikiran. 

Serial khususnya kartun dirancang untuk mengembangkan clip thinking generasi muda (misalnya Masha and the Bear). Dengan semua kegunaan dari berbagai kartun dan adegan instruktif, anak kehilangan minat untuk menonton kartun holistik atau membaca buku. Coba perhatikan gambarnya terus berubah dan pendek, sulit untuk menjaga perhatian pada satu subjek.

Perhatian anak-anak sudah tidak konsisten, dan pengaruh iklan atau film semacam itu semakin memperburuk situasi. Anak-anak terutama suka menonton iklan, karena variabilitas gambar, kecerahan dan daya tarik karakter memikat pikiran anak-anak dan membawa mereka ke jurang ketidakkonsistenan antara gambar dan maknanya.

Anak kehilangan kemampuan untuk membangun hubungan antara gambar dan gambar, makna batin dan kenyataan. Itulah sebabnya, generasi muda kehilangan minat membaca buku dan memikirkan masalah global.

Di banyak negara, perjuangan melawan pola pikir clip thinking seperti itu telah dimulai. Untuk ini, pelatihan tentang pengembangan dan metode analisis yang efektif sedang dibuat. Bahkan sekolah khusus sedang dibuat, di mana dilarang menggunakan teknologi apa pun. Anak-anak di kelas yang dipimpin oleh seorang guru belajar tentang dunia, melakukan eksperimen, mengamati, belajar, dan semua studi didasarkan pada penggunaan buku catatan, buku teks, pena dan pensil, serta kapur. Dilarang menggunakan telepon, Internet, kalkulator, dan manfaat lain dari dunia modern.

Metode paradox juga dapat digunakan untuk memerangi pola pikir clip thinking. Metode paradoks terdiri dari kemampuan untuk menciptakan situasi paradoks, sehingga anak-anak dan remaja tidak mengambil semua yang tertulis adalah benar, tetapi berusaha untuk memikirkan dan memverifikasi informasi.

Sebagai contoh, pernyataan berikut : Chopin diprediksikan bahwa dia memiliki sekitar 2 tahun untuk hidup karena didiagnosis menderita tuberkulosis, dia tidak berhenti menulis musik dan memberikan konser dan hidup selama 20 tahun lagi! Mengapa hal itu terjadi?

Ini adalah contoh sederhana yang menunjukkan bahwa konstruksi pernyataan tersebut akan menyebabkan pembaca berpikir tentang masalah ini, mencari sebab dan akibat, membandingkan fakta. Sekian artikel tentang bagaimana pola pikir masyarakat modern, semoga tulisan ini dapat menjawab pertanyan anda.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top