Apa itu Demensia Vaskuler (demensia vaskular)? - Ashefa Griya Pusaka

Apa itu Demensia Vaskuler (demensia vaskular)?

demensia veskuler
Share on:

Tahukah kamu apa itu demensia vaskuler? Demensia vaskuler adalah jenis dimensia yang terjadi karena rusaknya jaringan otak, akibat dari gangguan aliran darah ke otak. Seseorang yang menderita penyakit demensia vaskuler merasa kesulitan dalam menilai, merencanakan, mengingat sesuatu dan proses berpikir lainnya.

Baca juga Apa itu Demensia: Penyebab, Gejala dan Waspadai Komplikasinya

Secara umum penyakit demensia vaskuler terjadi sesudah terserang penyakit stroke. Stroke merupakan kondisi kritis akibat suplai darah pada otak yang terganggu sehingga membuat sel-sel otak mulai mati dalam beberapa menit.

Selain itu, ada kondisi lain yang memicu penyakit demensia vaskuler seperti rusaknya pembuluh darah dan kurangnya sirkulasi sehingga otak kehilangan oksigen serta nutrisi penting.

Seberapa Umum Penyakit Demensia?

Penyakit Demensia vaskuler merupakan jenis dimensia yang umum terjadi pada lansia, sesudah penyakit alzheimer. Rata-rata yang menderita demensia vaskuler lansia berusia di atas 65 tahun. Namun, ada juga beberapa kasus langka yaitu akibat kurangnya asupan darah ke otak, hal itu menyerang pada seseorang yang berusia lebih muda.

Tanda dan Gejala Demensia Vaskuler

Gejala Demensia Vaskuler beragam tergantung pada bagian otak yang aliran darah menjadi terganggu. Gejalanya juga hampir sama dengan gejala penyakit alzheimer. Sehingga harus melakukan beberapa tes kesehatan untuk mengetahui penyebab dan mengamati gejala yang dirasakan oleh pasien. Berikut ini tanda dan gejala demensia vaskuler yang sering terjadi:

  • Merasa sulit untuk berkonsentrasi
  • Merasa bingung
  • Kemampuan dalam berpikir menurun dan buruk dalam mengambil keputusan.
  • Kesulitan dalam menyusun rencana dan mengungkapkan rencana pada orang lain
  • Ketidakmampuan dalam membaca situasi yang sedang dihadapi
  • Merasa mudah gelisah dan tersinggung
  • Menjadi pelupa
  • Sulit memutuskan apa yang harus dilakukan berikutnya
  • Ada gejala depresi, kehilangan motivasi dan tidak peduli dengan sekitar.
  • Sering buang air kecil

Gejala tersebut bisa mengarah pada demensia vaskuler jika muncul secara tiba-tiba sesudah stroke. Kondisi seperti ini bisa disebut juga dengan demensia pasca stroke.

Baca juga 15 Cara Mengatasi Gelisah dan Jantung Berdebar

Penyebab Demensia Vaskuler

Penyebab utama pada penyakit Demensia Vaskuler yaitu masalah pada pembuluh darah otak sehingga mengurangi kemampuan untuk memasok darah kaya oksigen dan nutrisi pada jaringan otak. Berikut ini, beberapa kondisi yang menjadi penyebab Demensia Vaskuler:

  • Penyakit stroke yang memblokir arteri otak

Perlu diketahui jika kasus stroke bukan menjadi penyebab Demensia, hanya pada kasus tertentu. Namun, secara umum terjadi pada orang yang mengalami stroke mendadak.

  • Penyempitan pembuluh darah otak secara kronis

Kondisi seperti ini meliputi penuaan, tekanan darah tinggi, aterosklerosis, diabetes dan perdarahan pada otak.

Faktor Risiko Demensia Vaskuler

Pada umumnya risiko penyakit Demensia sama seperti risiko pada penyakit stroke dan jantung. Berikut ini faktor risiko demensia vaskuler:

  • Usia yang bertambah tua

Risiko penyakit demensia vaskuler menyerang otak akan lebih meningkat seiring bertambahnya usia seseorang, terutama setelah usia 65 tahun.

  • Riwayat penyakit jantung atau stroke

Apabila kamu pernah mengalami stroke atau jantung, misalnya caterosklerosis atau atrial fibrilasi (denyut jantung sangat cepat) maka risiko terkena penyakit Demensia vaskuler lebih tinggi.

  • Kadar kolesterol tinggi

Kolesterol yang tinggi baka menyebabkan plak di pembuluh darah yang bisa menghambat aliran darah ke otak.

  • Diabetes

Kadar glukosa tinggi pada tubuh bisa merusak pembuluh darah, termasuk otak yang bisa meningkatkan risiko stroke dan demensia.

  • Hipertensi

Saat tekanan darah terlalu tinggi maka tekanan ekstra pada pembuluh darah dimana pun di tubuh, termasuk otak. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko masalah pembuluh darah di otak.

  • Merokok

Kebiasaan merokok juga menyebabkan peraddng pada pembuluh darah sehingga bisa menyebabkan berbagai penyakit yang mengganggu aliran darah di tubuh.

Diagnosis dan Pengobatan Demensia Vaskuler

Untuk diagnosis penyakit demensia vaskuler tak ada tes kesehatan. Tetapi, dokter meminta kamu untuk menjalani serangkaian tes kesehatan seperti:

  • Tes laboratorium

Tes ini akan dilakukan oleh dokter untuk mengetahui kondisi tekanan darah, kolesterol dan gula darah dalam tubuh.

  • Pemeriksaan kesehatan neurologis

Dokter akan melakukan pemeriksaan meliputi kekuatan otot pada tubuh sebelah kanan dan kiri, memeriksa refleks tubuh, mengecek kemampuan indera penglihatan dan pendengaran, dan kemampuan tubuh dalam menjaga keseimbangan tubuh

  • Tes pencitraan

Proses tes pencitraan otak yang direkomendasikan olah dokter yaitu CT scan, MRI, dan USG karotis.

  • Tes neuropsikologis

Dokter akan menguji dan menilai beberapa kemampuan kamu seperti berikut ini

  • Berbicara, menulis, dan memahami bahasa.
  • Pelajari dan ingat informasi.
  • Bekerja dengan angka.
  • Mengembangkan rencana dan menyelesaikan masalah.

Cara Mengobati Demensia Vaskuler

Menurut laman Stanford Health Care, penyakit demensia vaskuler merupakan penyakit yang tak bisa disembuhkan. Namun, pengobatan bisa dilakukan dengan mengobati penyebab dasar dan mengurangi kerusakan otak lebih lanjut. Berikut ini pengobatan yang bisa dilakukan:

  • Minum obat untuk mengelola tekanan darah,trigliserida, diabetes, kolesterol, dan masalah pembekuan darah.
  • Mungkin dokter meresepkan obat penghambat cholinesterase, seperti rivastigmine (Exelon),  (Aricept), dan galantamine (Razadyne).
  • Menjalani prosedur medis untuk meningkatkan aliran darah ke otak, Misalnya angioplasti, endarterektomi karotis, dan atau pemasangan stent (ring jantung).

Pencegahan Demensia Vaskuler

Kesehatan pembuluh darah otak terletak pada kesehatan jantung. Oleh karena itu, cara mencegah penyakit demensia vaskuler yaitu menjaga kesehatan jantung seperti berikut ini:

  • Menjaga tekanan darah supaya normal. Apabila kamu mempunyai hipertensi, maka lakukanlah perawatan dan pengobatan yang direkomendasikan dokter.
  • Mengendalikan kadar gula darah dan kolesterol supaya normal. Caranya bisa dengan mengurangi makanan yang mengandung gula tinggi dan lemak.
  • Rutin mengonsumsi makanan yang sehat, seperti makan buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian. Kurangi makanan yang digoreng, tinggi lemak dan garam.
  • Rajin berolahraga
  • Berhenti merokok dan hindari asap rokok.

Demikianlah informasi mengenai penyakit demensia vaskuler. Penyakit Demensia vaskuler terjadi karena rusaknya jaringan otak, akibat mengalami penyumbatan pembuluh darah. Untuk itu kita harus menjaga kesehatan jantung, dan menjalankan hidup yang sehat, untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut. Ashefa Griya Pusaka menyediakan saran medis, diagnosis atau perawatan.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top