Fensiklidin: Definisi, Penyalahgunaan, dan Efek Sampingnya - Ashefa Griya Pusaka

Fensiklidin: Definisi, Penyalahgunaan, dan Efek Sampingnya

Fensiklidin Definisi Penyalahgunaan dan Efek Sampingnya min
Share on:

Fensiklidin Definisi, Penyalahgunaan, dan Efek Sampingnya – Termasuk kedalam psikotropika golongan II fungsinya untuk pengobatan, terapi, dan dengan tujuan ilmu pengetahuan. Tidak untuk disalahgunakan, karena memiliki potensi sangat kuat menimbulkan ketergantungan.

Termasuk Kategori Psikotropika Golongan II

Psikotropika adalah obat apapun yang mempengaruhi perilaku, suasana hati, pikiran, atau persepsi. Banyak macam psikotropika yang beredar pada masyarakat, salah satu contohnya adalah fensiklidin atau yang biasa dikenal dengan obat debu malaikat.

Mengetahui apa itu psikotropika, menurut undang-undang No. 5 tahun 1997 adalah zat atau obat bukan narkotika. Alami ataupun sintetis, bersifat psikoaktif yang dapat mempengaruhi susunan sistem saraf pusat.

Sedangkan Psikotropika Golongan II? Ini merupakan jenis obat-obatan golongan obat yang biasa digunakan untuk menyembuhkan penyakit, namun jika disalahgunakan memiliki potensi kecanduan yang cukup tinggi. Berbagai contohnya adalah Amfetamin, Metamfetamin(sabu), Fensiklidin (PCP), Ritalin, dan zat lainnya.

Definisi Fensiklidin

Fensiklidin:

Fensiklidin (PCP, debu malaikat) pada tahun 1950 berfungsi sebagai obat bius dan sebagai pengurang rasa nyeri. Namun pada 1967 penggunaannya dihentikan karena banyak pasien yang mengalami halusinasi akut dan juga mengalami kecemasan.

Jenis obat psikotropika ini adalah obat yang menyebabkan halusinasi yang berakibat seseorang menjadi sulit berkonsentrasi. Dalam ranah yang lebih jauh, psikotropika ini dapat menjadikan seseorang tidak dapat membedakan mana ilusi mana kenyataan.

Psikotropika ini biasanya akan membuat orang menjadi bingung dan tidak bisa menentukan pilihan. Kebanyakan orang yang menggunakan psikotropika ini mengalami kesulitan mengenal dirinya sendiri, dari mana mereka berasal, dan hal hal dalam kehidupan sehari harinya.

Penyalahgunaan Fensiklidin

Termasuk kedalam Psikotropika golongan II dan memiliki potensi kecanduan yang sangat kuat, jika disalah gunakan Fensiklidin bisa menyebabkan efek berbahaya bagi tubuh penyalahgunanya.

Hal ini dapat dibuktikan dari 1972 – 1975 penggunaan obat ini terus meningkat. Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah obat ini juga sering dicampur dengan marijuana/ganja. Penggabungan 2 jenis psikotropika ini menyebabkan kecanduan yang berlebihan.

Efek Samping Fensiklidin

Efek

Pada pemakaian obat ini, terdapat beberapa efek samping yang akan dirasakan pemakai. Efek samping ini akan mengakibatkan pemakai merasa tidak nyaman sejenak, namun akan menimbulkan kepuasan.

1.     Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi menjadi salah satu penyakit yang akan timbul ketika seseorang kecanduan mengkonsumsi psikotropika. Seperti yang kita tahu, bahwa setiap obat ada dosis harian yang tidak boleh melebihi.

Mengkonsumsi psikotropika secara terus menerus akan menyebabkan darah tinggi yang berujung pada stroke. Psikotropika jenis fensiklidin ini menyebabkan tekanan darah Korban penyalahguna tidak beraturan sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi.

2.     Disorientasi

Disorientasi sendiri berarti mengalami kesulitan dalam membedakan kenyataan dan halusinasi. Para Korban penyalahguna akan merasa bingung dan linglung. Oleh sebab itu, mereka akan kebingungan mengenali diri mereka sendiri, apa yang mereka kerjakan, dimana mereka berada.

Korban penyalahguna psikotropika jenis ini juga akan terasa seperti di hipnotis untuk melupakan segala hal yang mereka punya. Mereka bisa masuk ke dalam masa transisi antara dunia nyata dan dunia halusinasi. Oleh karena itu, disorientasi ini sangat berbahaya jika terjadi secara terus menerus.

3.     Produksi air ludah dan keringat meningkat

Produksi air ludah yang meningkat adalah salah satu gejala dehidrasi. Karena disorientasi yang para Korban penyalahguna alami, mereka akan cenderung melakukan segala sesuatu secara impulsif. Contohnya seperti berkelahi, mendapat pukulan, dan masih banyak lagi.

Hal impulsif yang mereka lakukan tersebut memicu air ludah dan keringat mereka untuk terus berproduksi. Tekanan darah dan denyut jantung pun juga ikut meningkat. Sehingga kombinasi tersebut bisa menyebabkan para korban penyalahguna mengalami tremor otot.

4.     Kejang

Efek samping selanjutnya adalah kejang. Kejang sendiri sangat erat hubungannya dengan saraf otot dan otak. Pada seseorang yang mengkonsumsi psikotropika jenis ini, mereka dapat mengalami kejang dikarenakan dosis yang mereka konsumsi tidak beraturan.

Para Korban penyalahguna akan mengalami kejang – kejang sehingga mereka bertindak agresif. Mereka kehilangan kontrol atas tubuh mereka sendiri. Selain itu, kejang yang mereka rasakan juga menyebabkan kelelahan yang berlebihan sehingga akan menguras banyak energi.

5.     Hipertermia

Hipertermia terjadi saat suhu tubuh naik melebihi suhu normal. Kondisi ini terjadi akibat suhu lingkungan yang tinggi dan tubuh tidak lagi mampu beradaptasi. Suatu kondisi disebut sebagai hipertermia bila suhu tubuh berada di atas 40 derajat Celcius.

Pada kondisi Korban penyalahguna psikotropika jenis fensiklidin, mereka akan mengalami demam tinggi sehingga tubuh mereka terasa dingin. Mereka akan merasakan dingin namun ketika orang lain menyentuh tubuh mereka akan terasa hangat hingga panas.

6.     Koma hingga kematian

Hal yang selanjutnya akan terjadi adalah koma yang bisa berujung kematian. Pada kondisi ini, Korban penyalahguna akan kehilangan kesadaran dikarenakan banyaknya dosis obat yang mereka konsumsi. Detak jantung mereka akan berdebar sangat keras dan berkeringat dingin

Selanjutnya, mereka akan tidak sadarkan diri. Jika tidak segera ditangani, maka mereka akan mengalami krisis yang berujung pada kematian. Hal yang harus orang sekitarnya lakukan adalah segera membawa pasien ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan.

Cara Mengatasi Penyalahgunaan Obat

Obat memiliki manfaat yang sangat berguna bagi dunia medis, namun penyalahgunaan obat yang tidak sesuai bisa menyebabkan efek samping seperti kecanduan, menurunnya kesehatan, dan mematikan. Hubungi layanan rehabilitasi narkoba, untuk membantu anggota keluarga Anda keluar dari masalah penyalahgunaan obat.

Jika Anda mengalami masalah penyalahgunaan obat, berikut ini cara mengatasi hal tersebut dengan tepat:

1. Konsultasikan Penyalahgunaan Obat ke Pusat Rehabilitasi

Hal yang perlu Anda lakukan ialah melangkah ke arah yang lebih baik. Salah satu contohnya dengan mengkonsultasikan masalah penyalahgunaan obat yang sedang Anda alami, agar mendapatkan bantuan yang sesuai dan tepat berdasarkan keinginan Anda.

2. Pemeriksaan Lebih Lanjut

Setelah berkonsultasi, selanjutnya melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui efek kecanduan yang sedang dialami. Dari sinilah dokter atau terapis menentukan metode rehabilitasi yang tepat untuk membantunya pulih dari masalah yang dialaminya.

3. Detoksifikasi

Cara mengatasi masalah kecanduan bisa dilakukan dengan beberapa tahapan, salah satunya dengan cara detoksifikasi.

Ini merupakan langkah yang paling tepat, penyalahguna obat akan diusahakan harus berhenti 100%. Efek samping yang timbul memang terasa tidak enak, misalnya mual hingga badan terasa sakit.

Namun, dokter akan membantu Anda meringankan efek saming dengan memberikan obat yang tepat. Jangan lupa untuk mengkonsumsi banyak air agar tidak mengalami dehidrasi.

Proses detoksifikasi biasanya tergantung dari berapa parah tingkat kecanduan yang Anda alami. Bulatkan tekad yang kuat, supaya program pemulihan Anda berjalan dengan maksimal.

Stabilisasi

Setelah proses detoksifikasi, selanjutnya dokter akan mengambil langkah stabilisasi. Cara ini dilakukan guna mengantisipasi korban penyalahguna tidak kembali menyalahgunakan obat(relapse)

Demikianlah penjelasan singkat tentang psikotropika jenis fensiklidin. Cara yang paling baik untuk mencegah ketergantungan dan efek buruk obat-obat terlarang adalah dengan tidak mulai mencoba menggunakan obat-obat tersebut sama sekali.

Sumber:
Medicastore, 2018. Penyalahgunaan Fensiklidin (PCP, Debu Malaikat). Diakses pada 10 Januari 2022 melalui https://medicastore.com/penyakit/293/penyalahgunaan-fensiklidin-pcp-debu-malaikat
Baldridge, E. B., & Bessen, H. A. (1990). Phencyclidine. Emergency medicine clinics of North America, 8(3), 541-550.
Ruri, 2019. Psikotropika Berdasarkan Cara Pembuatannya. Diakses pada 10 Januari 2022 melalui https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/SMA%20Bio%20Psikotropika/topik2.html

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top