Efek samping LSD yang dapat menimbulkan persepsi semu yang sebenarnya tidak ada atau tak nyata. Oleh karena itu, persepsi ini bisa mengakibatkan hal yang berbahaya.
Oleh karena itu, penyalahgunaan narkoba jenis LSD bisa sangat berbahaya dan memungkinkan seseorang melakukan hal-hal diluar nalar seperti merugikan orang lain atau bunuh diri. Efek halusinasi yang bisa membuat seseorang berpikir tidak nyata.
LSD Termasuk Golongan Apa?
Buat kamu yang tanya, LSD termasuk golongan apa? Penggolongan narkotika dan psikotropika, terkadang membuat masyarakat umum bingung. Simak artikel ini untuk menemukan jawabannya!
Pada 1971, The United Nations Convention on Psychotropic Substances mengkategorikan Lysergic acid diethylamide (LSD) sebagai kelompok psikotropika. Sedangkan menurut UU No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika, LSD termasuk katergori golongan I.
Bukan cuma LSD saja, setelah Lahirnya UU No 35 Tahun 2009 sebagai UU Narkotika Baru yang memasukan semua jenis psikotropika golongan 1 dan 2 didalam katergori narkotika. Termasuk jenis narkoba LSD sendiri yang ada didalam narkotika golongan 1.
Penyalahgunaan narkotika sendiri merupakan penyakit gangguan otak kronis yang memiliki sifat kekambuhan. Oleh karena itu, penggunaan obat terlarang ini tidak boleh sembarangan.
Efek ketergantungan obat yang timbul, akibat penyalahgunaan memiliki risiko yang berbeda-beda. Mulai dari efek ringan hingga memiliki potensi ketergantungan yang kuat.
Bahaya penggunaan LSD bagi kesehatan patut untuk ditakuti, masalahnya penyalahgunaan obat illegal ini telah terbukti dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan fisik dan mental, bahkan berisiko menyebabkan kematian. Pada penyalahgunanya.
Oleh karena itu, dengan diberlakukannya UU No. 35 tahun 2009 memiliki tujuan (1) menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; (2) mencegah, melindungi, dan
menyelamatkan bangsa Indonesia dari penyalahgunaan narkotika; (3) memberantas peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika; dan (4) menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi penyalah guna dan pecandu narkotika.
Apa Itu LSD
LSD atau yang memiliki nama lain Lysergic acid diethylamide, merupakan jenis narkoba yang terbuat dari sari jamur. Sari jamur ini tumbuh pada tanaman gandum hitam, dan biji-bijian.
Narkoba jenis LSD ini biasanya memiliki bentuk seperti kertas kecil dengan bentuk lingkaran ataupun persegi. Kertas kecil ini juga memiliki sebutan acid, sugar cubes, blotter, elsit, perangko atau juga kertas dewa. Penyalahgunanya biasa memakai narkoba jenis LSD dengan cara ditelan atau oral.
Efek samping penggunaan LSD tidak menyebabkan ketagihan atau ketergantungan. Seperti yang kita ketahui sebelumnya LSD digolongkan kedalam kategori psikotropika. Psikotropika sendiri menimbulkan perubahan perilaku, LSD membuat perubahan presepi yang semu yang sebenarnya tidak ada.
Perubahan presepsi ini biasanya lebih cenderung pada penglihatan, sentuhan, pemikiran, dan emosi.
Hal yang mungkin terjadi misalnya seperti penglihatan kabur, perubahan suasa hati yang menyebabkan euforia, mimpi, kesadaran yang meningkat, rasa cemas berlebihan, keputusasaan, merasa bingung, dan kedamaian.
Efek halusinasi umumnya akan terjadi setelah 60 menit, dan bisa berlangsung selama 6 sampai dengan 12 jam.
Narkoba jenis LSD memiliki senyawa kimia yang bisa merangsang serontonin dalam otak. Reseptor serotonin ini bisa membantu memvisualisasikan dan menafsirkan dunia nyata.
Efek dari produksi berlebihan bisa berdampak pada perubahan pikiran, persepsi, fokus, dan mental. Oleh karena itu, penyalahguna LSD biasanya akan mengalami halusinasi. Sensasi yang muncul akan terasa seperti kenyatan, padahal itu hanya persepsi semua yan sebenarnya tidak ada.
Efek Penggunaan LSD
Penelitian dari laboratorium didaerah Sandoz pada tahun 1943, mengungkapkan bahwa Lysergic acid diethylamide (LSD) memiliki dampak pada mental pemakainya. Dampaik mental ini menyerupai gangguan psikologis. Lysergic acid diethylamide (LSD) tergolong ke dalam salah satu obat psikedelik yang paling kuat efeknya dalam mengutak-atik suasana hati dan pikiran penggunanya.
Efek Jangka Pendek Penyalahgunaan LSD
- Halusinasi dan menyebabkan pupil membesar, dan kenaikan pada tekanan darah, suhu tubuh, detak jantung.
- Pusing & Sulit tidur.
- Nafsu makan berkurang.
- Mulut kering.
- Mudah berkeringat.
- Mati rasa, tremor, dan merasa sangat lemah.
- Efek utamanya mempengaruhi pikiran distorasi visual dan menyebabkan halusinasi.
- Bisa mengalami serangan panik, sering merasa gelisah, cemas, psikotik, paranoia, dan perasaan sekarat dan juga bisa menjadi gila.
Efek Jangka Panjang Penyalahgunaan LSD
Mengalami gangguan mental seperti skizofrenia atau keadaan psikotik
Efek LSD & Penjelasannya
Sering kali terjadi perubahan pada penglihatan, suara, penciuman, perasaan, serta tempat. Efek negatif LSD termasuk hilangnya kendali emosi, disorientasi, depresi, kepeningan, perasaan panik akut dan perasaan tak terkalahkan yang dapat mengakibatkan pengguna menempatkan diri pada kondisi berbahaya. Berikut ini merupakan efek samping penggunaan Lysergic acid diethylamide (LSD) yang perlu diperhatikan yaitu, sebagai berikut:
- Efek Samping LSD pada Otak
Lysergic acid diethylamide (LSD) akan menimbulkan rasa nyaman dan bahagia. Tidak sampai disitu saja, penyalahguna juga akan memiliki indera prasa seperti terhubung dengan yang lain, sulit untuk berkonsentrasi, merasa bingung, melihat sesuatu yang tidak nyata. Hal yang paling mengerikan ialah, pengguna melakukan sesuatu yang di anggapnya nyata namun membhayakan diri sendiri atau orang lain.
- Efek Samping LSD pada Fisik
Efek samping LSD juga akan mempengaruhi tubuh penyalahgunanya. Efek LSD menimbulkan masalah kesehatan seperti sakit kepala, jantung berdebar, mual dan muntah, kepanasan, bernapas lebih cepat, mudah berkeringat, menggigil, wajah memerah.
Ketika LSD digunakan dalam jangka waktu panjang, penyalahgunanya akan mengalami efek samping insomnia, depresi, kelelahan, nyeri tubuh dan otot.
Kesimpulan
Narkoba jenis LSD sendiri termasuk kedalam narkotika dan memiliki efek samping menimbulkan presepsi semu, yang sebenarnya tidak nyata.
Walaupun tidak menimbulkan kecanduan atau ketergantungan, akan tetapi LSD sendiri termasuk jenis narkotika golongan 1 yang artinya memiliki risiko berbahaya bagi penggunanya.
Efek samping LSD sendiri bisa menimbulkan halusinasi yang membuat seseorang tidak bisa membedakan mana yang tidak nyata dan nyata.
Banyak juga kasus kematian yang terjadi akibat penyalahgunaan LSD. Oleh karena itu, kasus penyalahgunaan narkoba jenis LSD harus segera ditangani. Segera konsultasikan dengan tempat rehabilitasi narkoba untuk mendapatkan program penanganan yang tepat.
Baca juga :
- Ini Perbedaan Narkotika dan Psikotropika
- Jenis Zat Adiktif yang Bisa Menimbulkan Ketergantungan
- Berapa Lama Narkoba Bertahan dalam Urine & Darah, dan Tips Detoksifikasi Tubuh
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka