Stres Pasca Trauma: Tanda dan Pengobatannya - Ashefa Griya Pusaka

Stres Pasca Trauma: Tanda dan Pengobatannya

Stres Pasca Trauma: Tanda dan Pengobatannya
Share on:

Stres Pasca Trauma adalah gangguan kesehatan mental pada seseorang yang terjadi akibat adanya trauma pada peristiwa masa lalu.

Stres dan trauma adalah bagian dari kehidupan. Namun, jika tidak ditangani dengan cara yang sehat, hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius, seperti Gangguan Stres Pasca Trauma (PTSD). Mengetahui tanda-tanda trauma dan PTSD dapat membantu Anda mengenali kapan saatnya mencari bantuan profesional. 

Penting untuk memahami tanda dan gejala trauma dan PTSD agar kamu dapat mengambil langkah yang diperlukan untuk mendapatkan bantuan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tanda umum dari trauma dan PTSD, dan memberikan beberapa tips untuk mengatasinya.

Apa itu Trauma dan Gangguan Stres Pasca Trauma?

Trauma adalah kejadian menyedihkan dalam hidup yang memiliki dampak emosional pada Anda, bisa berupa peristiwa tunggal atau akumulasi peristiwa dari waktu ke waktu. PTSD atau Gangguan Stres Pasca Trauma adalah gangguan kesehatan mental yang dapat berkembang ketika seseorang terpapar peristiwa traumatis. Meskipun benar bahwa tidak semua orang yang mengalami trauma akan mengalami PTSD, namun banyak orang yang mengalaminya dan mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Tanda-tanda Stres Pasca Trauma

Gangguan Stres Pasca Trauma dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, sehingga sulit untuk mengenali tanda-tandanya. Itulah mengapa penting untuk memperhatikan kesehatan mental, dan juga orang-orang di sekitar. Berikut adalah tanda trauma dan PTSD:

  1. Mimpi buruk atau kilas balik yang berulang. Orang yang pernah mengalami peristiwa traumatis mungkin mengalami kesulitan tidur dan mungkin sering mengalami mimpi buruk atau kilas balik kejadian tersebut.
  2. Gejala kecemasan atau ketakutan yang intens. Mereka yang menderita trauma mungkin mengalami tingkat ketakutan yang ekstrem dalam kaitannya dengan situasi atau orang tertentu yang mengingatkan mereka akan kejadian traumatis tersebut.
  3. Reaksi emosional yang parah terhadap pemicu di lingkungan. Reaksi ini dapat berupa menangis, merasa kewalahan, menjadi mudah gelisah, marah dan/atau menyerang orang lain.
  4. Respons fisik yang kuat seperti gemetar, berkeringat, atau merasa sakit ketika dihadapkan pada situasi pemicu atau orang yang terkait dengan trauma.
  5. Kesulitan berkonsentrasi dan fokus pada tugas dalam jangka waktu yang lama, yang dapat berdampak pada kinerja pekerjaan dan bidang kehidupan lainnya.
  6. Mudah tersinggung dan mudah marah yang disebabkan oleh perasaan yang terkait dengan pengalaman traumatis yang dapat menyebabkan ledakan kemarahan atau kesulitan mengendalikan emosi saat dihadapkan pada situasi pemicu atau orang yang terkait dengan trauma.
  7. Isolasi sosial dan keengganan untuk berhubungan dengan teman dan keluarga karena perasaan yang terkait dengan pengalaman trauma sebelumnya yang membuat sulit untuk bersosialisasi
  8. Kehilangan minat pada kegiatan yang sebelumnya dinikmati karena tidak lagi mampu mengatasi betapa beratnya kegiatan tersebut akibat trauma yang masih ada dari pengalaman masa lalu.
  9. Merasa was-was, terus-menerus mencari potensi bahaya yang tidak selalu ada, tetapi hanya dalam bayangan.

Pilihan Pengobatan untuk Stres Pasca Trauma

Dalam hal penanganan trauma dan PTSD, ada banyak pendekatan. Jadi, tergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialami, Anda dapat bekerja sama dengan ahli kesehatan mental  untuk menentukan rencana tindakan terbaik untuk Anda. Berikut ini adalah beberapa perawatan yang umum dilakukan:

1. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

Jenis terapi ini membantu Anda mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang mungkin menyebabkan tekanan. Melalui teknik CBT seperti latihan relaksasi, membuat jurnal, dan bimbingan dari terapis berlisensi, Anda dapat belajar cara mengelola stres dengan lebih baik dalam hidup.

2. Terapi yang Berfokus pada Trauma

Ini adalah pendekatan berdasarkan bukti yang berfokus pada penyembuhan dari trauma masa lalu dengan membantu pasien memprosesnya dengan cara yang sehat. Terapi ini melibatkan kegiatan seperti bermain peran dan mengeksplorasi emosi untuk menghadapi kesulitan yang terkait dengan peristiwa traumatis tanpa membebani diri sendiri.

3. Pemrosesan Ulang Desensitisasi Gerakan Mata (EMDR)

EMDR adalah bentuk terapi trauma lain yang terkenal yang membantu orang memproses ulang ingatan traumatis dan mengembangkan strategi penanganan untuk menanganinya. Terapi ini menggunakan gerakan mata terpandu yang membantu orang memproses pengalaman traumatis mereka dengan cara yang lebih mudah dikelola.

Ada sejumlah pilihan pengobatan yang tersedia yang dapat membantu Anda mengatasi efek PTSD. Jadi, jika merasa kewalahan atau bingung harus mulai dari mana, bicaralah dengan dokter atau psikolog tentang perawatan apa yang tepat.

Cara Mengelola Stres Pasca Trauma

Mengatasi peristiwa traumatis bisa jadi sulit, tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengelolanya.

1. Mencari Dukungan

Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan jika sedang melawan stres pasca trauma adalah mencari dukungan dari keluarga dan teman. Penting untuk diingat bahwa kamu tidak sendirian, dan memiliki orang-orang di sekitarmu yang memahami apa yang sedang kamu alami dapat membuat perbedaan besar dalam proses penyembuhanmu.

2. Mencari Bantuan Profesional

Pilihan lainnya adalah mencari bantuan profesional. Berbicara dengan terapis atau konselor dapat memberikan panduan yang sangat berharga dalam hal mengelola stres pasca trauma. Seorang profesional yang terlatih akan dapat membantu Anda mengatasi masalah yang belum terselesaikan, serta menyediakan sumber daya yang dapat membantu proses penyembuhan.

3. Berlatihlah untuk Merawat Diri Sendiri

Terakhir, praktikkan perawatan diri sambil mengelola stres pasca trauma. Pastikan Anda cukup tidur, makan makanan yang sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, terlibat dalam kegiatan yang membuat Anda senang, dan meluangkan waktu untuk diri sendiri saat dibutuhkan. Langkah-langkah sederhana ini akan membantu memastikan bahwa tubuh dan pikiran ada dalam kondisi prima sehingga Anda lebih siap untuk menangani pengalaman traumatis.

Penutup

Itulah tadi penjelasan rinci tentang gangguan stres pasca trauma yang bisa Kami sajikan. Intinya, siapa saja bisa terkena gangguan kesehatan mental ini apabila mengalami trauma. Akan tetapi, tidak semua trauma memunculkan gangguan ini.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top