Frustasi: Gejala, Dampak dan Cara Mengatasinya - Ashefa Griya Pusaka

Frustasi: Gejala, Dampak dan Cara Mengatasinya

Frustasi: Gejala, Dampak dan Cara Mengatasinya
Share on:

Frustrasi adalah perasaan kecewa seseorang yang terjadi setelah gagal mencapai sesuatu atau tujuan tertentu. Pemicu utama dari kondisi ini adalah stres, begitu juga sebaliknya frustrasi bisa memicu stres terhadap seseorang. Respon emosional dari stres ini terjadi secara berulang-ulang dan tidak terselesaikan. 

Seringkali ketika melakukan sesuatu kita berekspektasi secara berlebihan. Ketika mengalami kegagalan hal ini membuat diri kita menjadi cenderung sulit mengelola stress emosional kita. Dengan kondisi tersebut tentunya dapat membuat kita menjadi frustrasi karena merasa gagal. Jika dibiarkan terus-menerus ini akan menjadi ilustrasi jangka panjang dan bisa berkembang menjadi depresi.

Jika kamu mengalami kegagalan dan saat ini merasakan hal serupa, jangan khawatir. Dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam mengenai gejala, dampak dan juga cara mengatasi rasa frustrasi yang dialami. Ini jangan lupa teruskan membaca agar tidak salah paham, ya!

Tanda dan Gejala Frustrasi

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami frustrasi karena tidak mengetahui gejala dan juga tandanya secara pasti. Biasanya mereka hanya menganggap hal ini sebagai stress biasa. Namun, perlu diketahui bahwa setiap orang bisa saja mengalami frustrasi. 

Adapun beberapa gejala paling umum yang mungkin akan dialami ketika melewati kondisi frustrasi, yaitu seperti:

  • Mengalami gangguan tidur atau susah tidur.
  • Merasa sedih dan gelisah.
  • Sulit mengontrol kesabaran.
  • Mudah untuk marah.
  • Mudah menyerah ketika menghadapi masalah.
  • Merasa tidak berharga dan kurang percaya diri.
  • Sering melakukan gerakan yang melambangkan kecemasan, seperti meletakkan kaki secara berulang dan juga menggigit-gigit bibir.
  • Menyiksa diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang memberikan dampak buruk terhadap diri, seperti mengkonsumsi zat terlarang, alkohol, berkelahi, tidak mau makan dan lain sebagainya.

Jika mengalami beberapa tanda dan gejala seperti ini, mungkin saja kamu sudah mengalami frustrasi. Gejala yang dialami tiap orang bisa berbeda-beda, tergantung individunya dan juga tingkat stresnya. Jadi apabila merasa mengalami hal tersebut, maka segeralah mencari pertolongan dari profesional kesehatan mental.

Dampak dari Frustrasi

Bicara soal dampak terhadap seseorang yang mengalami frustrasi, tentunya tidak ada hal positif yang bisa didapatkan. Kondisi ini membawa banyak dampak negatif bagi kondisi fisik dan mental seseorang. Ada beberapa dampak yang perlu kamu ketahui, yaitu antara lain:

  • Hilangnya rasa percaya diri
  • Mengalami insomnia atau susah tidur
  • Menurunkan sistem kekebalan tubuh hingga mudah terserang penyakit
  • Hilangnya hasrat seks
  • Cenderung mengalami agresi, itu melakukan tindakan menyakiti diri sendiri maupun orang lain
  • Kecewa berkepanjangan dapat menyebabkan depresi
  • Adanya penurunan dan kenaikan berat badan secara drastis
  • Hilangnya minat untuk melakukan aktivitas
  • Sulit bersosialisasi dengan orang lain
  • Mengalami rambut rontok karena stress
  • Sering mengalami sakit kepala
  • Mengalami perubahan perilaku yang merugikan, seperti penggunaan narkoba atau alkohol
  • Wajah menjadi berjerawat

Dampak-dampak tersebut memang tidak terlalu berbahaya jika masih dalam tahap awal. Namun jika dibiarkan, perlahan-lahan akan mulai merusak kehidupan.

Cara Mengatasi Frustrasi

Setelah mengetahui gejala dan dampak dari frustrasi, tentunya kita harus mengetahui cara mengatasi kondisi ini supaya tidak terbenam dalam keadaan yang semakin buruk. Adapun cara yang dapat dilakukan adalah seperti berikut ini.

1. Tingkatkan Kecerdasan Emosional

Cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan emosional kita. Hal ini meliputi kemampuan diri untuk mengatur cara mengekspresikan perasaan. Ini sangat perlu dilakukan karena emosional sangat berhubungan langsung dengan terjadinya frustrasi dalam diri.

Ini bisa juga dilatih dengan memperhatikan perasaan, melatih empati kepada orang lain, dan juga mengingat bahwa semua emosi cepat berlalu sehingga perlu segera dikendalikan.

2. Alihkan Perhatian 

Ketika mengalami kondisi frustrasi usahakan untuk mengalihkan fokus Anda terhadap hal lain yang tidak memperkeruh suasana hati. Biarkan pikiran menjadi lebih tenang dengan tidak memikirkan hal-hal yang membuat atau memperparah kondisi tersebut.

Cara melakukannya pun cukup mudah yaitu dengan melakukan aktivitas yang biasanya kita sukai, seperti dengan mendengarkan musik, berolahraga ringan, atau hal lain yang bisa membuat mood kita menjadi bahagia.

3. Melakukan Meditasi

Melakukan meditasi termasuk pangkal alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi stres dan frustrasi. Dengan melakukan hal ini kita dapat mengatur pikiran dan emosional kita secara perlahan. 

Ini juga sangat penting untuk melatih kesadaran kita dan mengatasi frustrasi. Kamu bisa mencoba langkah-langkah melakukan meditasi dengan mengikuti kelas atau mencari informasinya di internet.

4. Menulis Jurnal

Seringkali seseorang memendam semuanya di dalam hatinya saja tanpa dikeluarkan. Sehingga hal tersebut dapat memperberat pikirannya dan menyebabkan frustrasi. Untuk itu masalah-masalah tersebut harus dikeluarkan secara emosional, contohnya dengan mengeluarkan nada dalam bentuk kata-kata di dalam kertas.

Menulis jurnal ternyata juga sangat berdampak pada pengurangan stress yang dialami. Ketika menuliskan perasaan yang ada di dalam hati dan pikiran, kamu akan lebih mengenali diri sendiri dan bisa mengatur emosi semakin menjadi lebih baik.

5. Mencari Udara Segar

Untuk mengatasi frustrasi, kamu bisa mencoba merilekskan pikiran dengan mencari udara segar keluar rumah. Lakukan hal ini sejenak dan cobalah untuk melupakan sesaat masalah-masalah yang dialami. Dengan cara sederhana ini, kamu dapat membantu dirimu untuk terlepas dari pengaruh stres.

6. Berolahraga

Olahraga bukan menjadi rahasia umum lagi dapat sangat berdampak positif terhadap kesehatan fisik dan juga mental seseorang. Dengan berolahraga, hampir seluruh bagian tubuh kita mengalami interaksi. Aliran darah menjadi lebih lancar sehingga pikiran bisa terasa lebih fresh. 

Selain itu, olahraga juga memicu keluarnya hormon endokrin yang membuat suasana hati menjadi bahagia dan menghilangkan stres. Lakukan olahraga sederhana seperti lari atau senam lantai, itu saja sudah sangat bisa membantumu terlepas dari frustrasi.

7. Fokus pada Solusi Masalah

Kebanyakan orang merasa tertekan ketika mengalami masalah karena terlalu memikirkan masalah itu sendiri. Sehingga ketika hal tersebut terjadi akan sulit untuk mencari solusi dari apa yang dialami. 

Pada titik ini kamu harus fokus untuk mencari inti dari masalahmu dan membuat solusi yang terbaik untuk mengatasi atau memperbaiki hal tersebut. Jangan malah membiarkan masalah terus membelenggu diri dan merusak kesehatan mental.

Penutup

Demikianlah penjelasan mengenai gejala, dampak, serta cara mengatasi frustrasi yang paling baik. Ingatlah selalu untuk mengelola stress secara berkala. Tidak ada gunanya memikirkan masalah secara berlebihan.

Beberapa cara di atas dapat digunakan untuk mengatasi frustrasi dan juga stres. Kamu dapat menerapkannya untuk mengendalikan diri ketika mengalami frustrasi. Semoga artikel ini dapat membantu dan terima kasih telah membaca hingga selesai.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top