Saat tubuh mengalami stres yang terus menerus dan tidak diatasi dengan baik akan menjadi masalah untuk tubuh itu sendiri seperti akan mengalami gangguan fungsi sistem saraf yang disebut dengan gangguan konversi. Lebih banyak penderitanya wanita karena mudah terserang penyakit psikologis seperti trauma, depresi dan stres yang berlebihan sehingga tidak terkendali.
Tubuh akan meresponnya dengan merasakan sakit pada sistem indra atau sistem motorik. Gejalanya seperti nyeri jari kaki atau tangan, tremor dan jantung berdebar. Untuk mengetahui lebih banyak tentang gangguan konversi simak artikel ini hingga selesai.
Pengertian Gangguan Konversi
Gangguan Konversi adalah kondisi psikologis seseorang yang menyebabkan gejala fisik berupa kehilangan fungsi sistem saraf atau neurologis seperti tremor dan kelumpuhan. Namun, keadaan tersebut tidak berkaitan dengan penyakit saraf atau medis lainnya melainkan karena stres atau peristiwa traumatis.
Gangguan Konversi berhubungan dengan gangguan saraf dan psikologis. Gejala fisik yang dialami sangat nyata adanya dan tidak dibuat-buat. Pengobatannya seringkali mengalami tumpang tindih antara bidang psikiatri dan neurologi. Penderita konversi akan mengalami gejala fisik untuk usaha mengatasi konflik yang dirasakan dalam pikirannya.
Contohnya seperti kasus seseorang yang mengalami trauma kekerasan. Mengamati mati rasa pada tangannya saat ingin memukul orang. Ia ingin memukul orang lain, namun malah merasakan gejala fisik yaitu mati rasa.
Penyebab Gangguan Konversi
1. Respon fisik terhadap trauma secara psikologis maupun fisik itu sendiri. Pemicunya seperti kejadian menegangkan atau perubahan fungsi otak, struktural otak atau sel-sel otak dan reaksi kimia yang mempengaruhinya.
2. Beberapa orang juga mempunyai risiko terjadinya gangguan konversi karena:
- Kelainan disosiatif seperti gangguan identitas, kesadaran, persepsi, dan memori
- Riwayat penyakit neurologis seperti migren, epilepsi, dan kelainan gerakan
- Kondisi kesehatan mental seperti kecemasan
- Gangguan kepribadian, saat tidak mampu mengelola perasaan dan perilaku yang diharapkan
- Riwayat pelecehan seksual dan fisik saat masa anak-anak
Gejala Gangguan Konversi
Gejala gangguan konversi bisa terjadi sementara atau dalam waktu yang lama. Gejala konversi yang mempengaruhi fungsi tubuh, diantaranya :
- Kejang
- Lumpuh sementara pada tangan atau kaki
- Lemas
- Kehilangan keseimbangan
- Penurunan kesadaran atau pingsan
- Sulit berjalan
- Tremor
- Sulit menelan atau seperti ada yang mengganjal di tenggorokan.
Gejala yang mempengaruhi indera seperti :
- Gangguan penglihatan seperti buta mendadak atau penglihatan ganda
- Gangguan pendengaran seperti sulit mendengar atau tidak bisa sama sekali
- Gangguan berkomunikasi seperti kehilangan suara dan perubahan artikulasi
- Sensasi perabaan yang mati rasa
Pengobatan Gangguan Konversi
- Terapi okupasi untuk memudahkan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
- Fisioterapi untuk mengatasi gangguan fungsi gerak
- Manajemen stres, untuk mempelajari teknik stres atau relaksasi otot progresif dan latihan pernafasan
- Terapi Perilaku kognitif, membantu pasien mengenal pemicu stres atau masalah psikologis yang dialami. Pasien juga dibantu untuk mengarahkan dan merespon secara lebih efektif.
- Terapi wicara untuk membantu dan melancarkan kembali seseorang yang mengalami gangguan bicara
- Hipnosis, yaitu pemberian sugesti untuk membantu pasien mengontrol masalah psikologisnya
- Obat-obatan seperti antidepresi apabila pasien terkena gangguan depresi.
Kesimpulan
Gangguan konversi adalah kondisi psikologis atau mental yang menyebabkan gejala fisik yang berhubungan dengan sistem saraf. Penyebabnya karena respon fisik terhadap trauma fisik maupun mental. Gejala gangguan konversi seperti kelumpuhan sementara, kejang, lemas, sulit berjalan, penurunan kesadaran, sulit menelan, tremor, gangguan Indra dan lainnya.
Pengobatan gangguan konversi seperti terapi okupasi, wicara, terapi perilaku kognitif, fisioterapi, manajemen stres, hipnosis dan obat-obatan anti depresan.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka