Pseudoseizure: Mengetahui Penyebab, Gejala serta Pengobatannya - Ashefa Griya Pusaka

Pseudoseizure: Mengetahui Penyebab, Gejala serta Pengobatannya

Pseudoseizure: Mengetahui Penyebab, Gejala serta Pengobatannya
Share on:

Pseudoseizure adalah kondisi kejang yang terjadi pada seseorang akibat masalah kejiwaan, tidak ada hubungannya dengan penyakit epilepsi. Penyebab pseudoseizure bisa terjadi karena kondisi yang tidak stabil sehingga sering terjadi pada orang dengan masalah jiwa. 

Gejalanya seperti pandangan kosong, hilang kesadaran, sakit kepala, tubuh kaku dan sebagainya. Saat dilakukan pemeriksaan EEG pun tidak ada masalah pada saraf di otaknya. Ketahui lebih jelas mengenai penyebab, gejala serta pengobatan pseudoseizure di artikel ini. 

Apa Itu Pseudoseizure ? 

Pseudoseizure adalah kejang non epilepsi yang disebabkan oleh gangguan kejiwaan yang berat dan stres psikologis.  Atau disebut juga psychogenic nonepileptic seizures (PNES). Kejang terjadi saat adanya gangguan mental seperti depresi, kecemasan, skizofrenia dan sebagainya. 

Kondisi pseudoseizure cukup umum terjadi , menurut penelitian ada 20 persen pasien yang dirujuk ke pusat epilepsi mengalami kejang non epilepsi. 

Dalam menentukan diagnosis pseudoseizure memang agak sulit karena gejalanya hampir mirip dengan epilepsi. Tenaga ahli saraf dan psikiater akan diperlukan untuk menentukan diagnosis ini. Psikiater akan membantu menentukan masalah psikologis yang menyebabkan kejang dan ahli saraf akan menerapkan tes khusus seperti EEG untuk mengetahui masalah pada otak.

Penyebab Pseudoseizure

Saat terjadi kejang pada seseorang dan ia tidak merespon obat epilepsi, kemungkinan mengalami kejang non epilepsi. Muncul sebagai kondisi sekunder akibat adanya gangguan yang mempengaruhi kesehatan mental penderitanya. 

Untuk itu harus segera mengetahui pemicu adalah langkah yang penting untuk mengobati kekambuhan gejalanya. Penyebab pseudoseizure bisa terjadi karena beberapa gangguan mental yang menyebabkannya, yaitu : 

  • Trauma kekerasan fisik dan seksual 
  • Gangguan kecemasan 
  • Gangguan kepribadian
  • Stres akibat konflik keluarga 
  • Serangan panik
  • Obsessive compulsive disorders
  • Gangguan disosiatif
  • Riwayat penyalahgunaan narkoba 
  • Gangguan psikosis seperti skizofrenia
  • Trauma kepala 
  • Attention deficit hyperactivity disorders 
  • Gangguan afektif 

Gejala Pseudoseizure 

Gejala pada pseudoseizure, diantaranya : 

  • Kehilangan fokus
  • Gerakan otot yang berulang 
  • Terjatuh tiba-tiba
  • Pusing 
  • Badan terasa kaku 
  • Otot tegang karena berkontraksi 
  • Pandangan kosong 
  • Tidak menyadari apa yang terjadi disekitarnya

Ada juga tanda atau gejala khusus yang membedakan dari kejang yang lainnya, yaitu : 

  • Menutup mulut dan mata 
  • Gerakan kepala ke samping 
  • Teriakan dan gerakan meronta-ronta
  • Tidak mengantuk setelah kejang selesai 
  • Menanggapi suara keras dan rangsangan lainnya.

Pengobatan Pseudoseizure

  1. Terapi perilaku kognitif, terapi ini bertujuan untuk merubah pola pikir dan perilaku seseorang dengan gangguan mental.
  2. Obat-obatan, obat akan diberikan oleh dokter atau psikiater sesuai gangguan mental yang dialami seperti obat antidepresi, anti kecemasan. 
  3. Konseling individu dan konseling keluarga 
  4. Terapi relaksasi 
  5. Desensitisasi gerakan mata dan pemrosesan ulang (EMDR)

Kondisi pseudoseizure memang tidak bisa langsung disembuhkan, hanya bisa meminimalkan masalah kesehatan mental yang terjadi. Lakukan konsultasi apabila pernah mengalami kejadian traumatis masa lalu agar tidak menyebabkan pseudoseizure. Sehingga bisa mendapatkan dan mengembangkan cara untuk menghadapi masalah psikis yang dapat berkembang menjadi pseudoseizure. 

Kesimpulan 

Pseudoseizure yaitu kejang pada seseorang yang disebabkan karena adanya gangguan mental yang mempengaruhi, bukan karena kejang epilepsi. Penyebabnya bisa terjadi karena adanya gangguan kecemasan, serangan panik, stres akibat konflik tertentu, trauma kekerasan fisik dan seksual, gangguan disosiatif, penyalahgunaan narkoba, trauma kepala dan sebagainya.

Gejala pseudoseizure seperti gerakan otot yang berulang, terjatuh tiba-tiba, pusing, tubuh kaku, pandangan kosong, otot tegang dan tidak menyadari apa yang terjadi disekitarnya. Pengobatan yang bisa dilakukan yaitu terapi perilaku kognitif, obat-obatan anti depresan, EMDR, konseling dan terapi relaksasi. 

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top