Beberapa orang beranggapan bahwa tidur lama dapat menghilangkan rasa lelah. Padahal, tidur terlalu lama membuat seseorang kurang berenergi. Ada beberapa penyebab seseorang tidur terlalu lama, salah satunya hipersomnia.
Tidur terlalu lama bisa menjadi pertanda ada yang salah dalam tubuh, seperti depresi atau sleep apnea obstruktif. Sudah diketahui bahwa waktu tidur yang normal sekitar 8 jam per malam. Tetapi, di kondisi tertentu, waktu tidur seseorang bisa lebih panjang dari waktu tersebut. Lalu, apa saja penyebab seseorang tidur terlalu lama? Bagaimana cara mengatasi tidur terlalu lama? Simak yuk penjelasannya.
Penyebab Seseorang Tidur Terlalu Lama
Setiap orang mempunyai kebutuhan tidur yang berbeda -beda, tergantung pada usia, aktivitas sehari-hari, gaya hidup dan kondisi kesehatan. Waktu tidur yang ideal untuk orang dewasa sekitar 7-9 jam, sedangkan lanjut usia membutuhkan waktu tidur sekitar 7-8 jam.
Kamu perlu mencukupi waktu tidur dan membiasakan untuk tidak kurang tidur maupun tidur berlebihan, karena gangguan tidur dapat menimbulkan masalah kesehatan. Dibalik itu, tentunya ada faktor penyebab seseorang tidur terlalu lama, diantaranya:
1. Hipersomnia
Menurut American Sleep Association, hipersomnia atau rasa kantuk berlebihan bisa diketahui saat seseorang menunjukkan tanda-tanda mengantuk ekstrem atau kurang tidur, bahkan dapat tertidur dalam waktu tertentu yang tidak lazim, misalnya ketika menyetir.
Hipersomnia terbagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Hipersomnia sekunder yaitu jenis yang paling umum terjadi, jenis yang paling umum, disebabkan oleh depresi, obesitas, epilepsi, atau sklerosis ganda. Sedangkan, hipersomnia primer berkaitan dengan gangguan genetik, misalnya sindrom Prader-Willi dan penyakit Norrie. Walaupun demikian, perlu diingat bahwa jenis hipersomnia bisa menjadi gejala dari kondisi lain dalam beberapa kasus.
2. Penyalahgunaan obat dan alkohol
Penggunaan zat tertentu, misalnya alkohol dan obat-obatan bisa membuat seseorang merasa lebih lelah dan mengantuk. Menurut penelitian di National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism mengatakan bahwa konsumsi alkohol berdekatan dengan waktu tidur sangat berpengaruh pada sebagaian besar kondisi tubuh, yakni penyimpangan jam dan alarm tubuh, fungsi hormon, saraf di otak, fisiologi tidur yang menimbulkan bertambahnya jam tidur.
3. Stress dan depresi
Stress dan depresi salah satu penyebab utama tidur berlebihan. Tidur terlalu lama dapat menyebabkan kecemasan sekaligus depresi. Sementara itu, ada beberapa orang yang mengalami insomnia karena depresi. Depresi menyebabkan perubahan kebiasaan tidur, sehingga tenaga, pikiran terkuras dan tubuh merasa lelah.
4. Kelelahan
Kelelahan bisa dirasakan karena beberapa faktor, seperti bekerja terlalu keras, gangguan tidur, kehamilan, atau karena kurangnya waktu beristirahat dalam waktu yang lama. Menurut Lembaga National Sleep Foundation, menyarankan bagi orang dewasa tidur setidaknya 7-9 jam sehari.
5. Apnea tidur obstruktif
Menurut U.S. National Library of Medicine mengatakan bahwa seseorang dengan gejala Apnea tidur obstruktif (OSA) sering tidak memperoleh cukup udara saat tidur. Napas yang tiba-tiba berhenti dapat membuatnya sering terbangun di tengah malam dan merasa mengantuk di siang hari.
Akibatnya, kebutuhan tidur lebih banyak dan tidur pun menjadi lama. Menurut National Sleep Foundation mengatakan bahwa, banyak orang dengan OSA tidak menyadari, jika mereka mempunyai gangguan tidur. Terbangun sebentar membuat mereka percaya sudah tidur terlelap sepanjang malam, walaupun kenyataannya mereka terbangun puluhan kali. Selain itu, orang yang menderita OSA sering mendengkur, tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan.
6. Sleepy beauty syndrome
Penyakit langka ini dapat membuat tidur lebih dari 20 jam sehari. Kelainan langka dalam dunia medis disebut Kleine-Levin Syndrome, merupakan kelainan neurologis. Lalu, kenapa Sleeping Beauty Syndrome dapat membuat seseorang tidur terlalu lama? Penyebab Sleeping Beauty Syndrome sama dengan penyakit langka lainnya, belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Namun, gejala-gejala pada sindrom mengindikasikan adanya malfungsi kerja bagian hipotalamus dan talamus di otak, yaitu bagian dari otak yang mengatur nafsu makan dan tidur.
Cara Mengatasi Waktu Tidur Terlalu Lama
Untuk menghindari tidur terlalu lama, kamu harus melakukan pola tidur yang baik. Para ahli menyarankan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, menghindari kafein dan alkohol saat waktunya tidur, berolahraga, dan menciptakan ruangan tidur yang nyaman untuk menjaga pola tidur yang baik.
Tidur yang berkualitas belum tentu lama. Begitupun sebaliknya, tidur terlalu lama belum tentu berkualitas. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki kualitas tidur, sehingga kamu terhindar dari bahaya tidur terlalu lama.
1. Membuat jadwal tidur
Membangun kebiasaan untuk tidur tepat waktu dan usahakan untuk terbangun sebelum matahari terbit. Ikuti jadwal tersebut secara rutin, termasuk di akhir pekan.
2. Olahraga rutin
Olahraga bisa membantumu memperbaiki pola tidur dan memperbaiki kualitas kesehatan kamu. Karena, berolahraga bisa mensuplai otak supaya tidak cepat mengantuk. Misalnya olahraga Jogging, berenang dan lompat tali (skipping) bisa menjadi pilihan, namun hindari berolahraga sesaat sebelum waktu tidur.
3. Konsumsi buah dan sayur
Perbanyaklah mengonsumsi buah dan protein. Kekurangan mengonsumsi protein, vitamin dan mineral dalam tubuh ada sangkut pautnya dengan tidur berlebih. Hanya perlu mengonsumsi ikan salmon dan telur tinggi protein dan lemon dengan kadar vitamin C tinggi untuk tubuh. Jangan lupa untuk mengurangi makanan berminyak dan minuman alkohol.
4. Hindari konsumsi kafein dan alkohol
Kurangi mengonsumsi kafein 6 jam sebelum tidur. Selain kopi, kafein yang perlu dihindari seperti teh, soda, dan cokelat yang menyebabkan terbangun tengah malam atau bermimpi buruk ketika tidur. Kafein bekerja memompa darah lebih banyak dan cepat. Apabila dikonsumsi dengan kadar yang berlebihan bisa menyebabkan serangan jantung.
5. Buat suasana kamar yang nyaman
Suasana kamar yang nyaman sangat berpengaruh pada kualitas tidurmu. Cobalah untuk membagi kamar mulai dari suhu, suara dan cahaya lampu tidur. Supaya lebih nyaman, pastikan tempat tidur nyaman. Matikan alat elektronik misalnya TV, telepon paling tidak 2 jam sebelum tidur. Karena, alat-alat elektronik bisa mengganggu jam tidur.
6. Batasi waktu tidur siang
Kebiasaan tidur siang bisa memengaruhi waktu tidur malam. Membatasi jam tidur siang membantumu menjaga kualitas dan waktu tidur di malam hari. Tidur siang yang singkat tetapi menyegarkan. Sesudah tidur siang, kamu akan lebih awas, kreatif, mempunyai kemampuan memori lebih baik, dan kemampuan belajar meningkat. Selesai tidur siang tubuh juga terasa lebih segar.
7. Tenangkan pikiran
Supaya tidur kamu berkualitas, usahakan untuk selalu menenangkan pikiran. Hindarilah kebiasaan memikirkannya hal yang berat sebelum tidur. Apabila sering tidak lama dan merasa terganggu dengan kebiasaan ini, maka segera berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui penyebab dan memperoleh jalan keluar. Terhindar dari berbagai bahaya tidur terlalu lama.
8. Basuh wajah dengan air dingin
Apabila minum kopi terasa kurang, maka cucilah muka dengan air dingin. Karena, air dingin memberi peredaran darah menuju otak dan wajah kembali segar. Kamu juga terbebas dari rasa kantuk.
9. Mencari udara segar
Kekurangan oksigen menyebabkanmu tidur secara berlebihan. Cobalah untuk bangun, kemudian keluar ruang untuk mencari udara segar di pagi hari. Karena, saat itu tubuh kekurangan oksigen, sehingga menyebabkan ingin kembali tidur.
10. Cukupkan kebutuhan air putih
Banyak orang kurang peduli akan kebutuhan cairan tubuhnya. Padahal sangat penting untuk menjaga fungsi tubuh selalu dalam kondisi normal. Memenuhi kebutuhan cairan harian akan membantu mengeluarkan racun-racun di dalam tubuh.
Kamu bisa menambahkan perasan jeruk lemon di dalam air putih. Minumlah air 8 gelas dalam sehari. Perbanyak mengonsumsi buah dengan kandungan air yang tinggi, misalnya semangka, mentimun, seledri, tomat, stoberi, selada, jeruk, dan anggur.
11. Menghirup aromatherapy
Aromaterapi bekerja dengan cara merangsang saraf hidung dan otak. Saat kamu menghirup uap minyak esensial, aromanya memasuki rongga hidung, kemudian merangsang sistem saraf di otak yang berperan dalam pengaturan emosi. Aroma dari minyak esensial akan merangsang area hipotalamus di otak untuk memproduksi hormon serotonin berfungsi memperbaiki suasana hati.
Selain itu, aromaterapi mampu merangsang sistem saraf yang mengatur tekanan darah, detak jantung, respons terhadap stres, pernapasan dan meningkatkan kualitas tidur serta membantu meringankan insomnia. Cara termudah yang bisa kamu lakukan, yaitu meletakkan pot berisi tanaman daun mint di kamar atau memberi diffuser aromatheraphy, bisa membantu memperbaiki pola tidurmu yang berantakan.
Penutup
Demikianlah pembahasan mengenai penyebab seseorang tidur terlalu lama dan cara mengatasinya. Jadi, tidur yang cukup mampu menjaga kesehatan lebih baik dan maksimal. Semua organ tubuh yang lelah bekerja tentu membutuhkan waktu istirahat, termasuk kulit, otak, sistem metabolisme dan hormon.
Selain itu, sel dalam tubuh beregenerasi di tingkat maksimal. Saat tidur, informasi yang masuk ke otak akan disusun rapi, makanya ketika bangun tidur sering kali menemukan solusi dari masalah yang tengah dihadapi.
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka