Hipotensi: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Cara Mencegahnya - Ashefa Griya Pusaka

Hipotensi: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Cara Mencegahnya

Hipotensi
Share on:

Hipotensi adalah kondisi kesehatan tubuh di mana tekanan darah seseorang berada melewati batas bawah dari normalnya. Biasanya, keadaan tekanan darah rendah dapat menyebabkan pengidapnya menjadi lemas, pusing bahkan, pingsan.

Mungkin kamu pernah mendengar istilah hipotensi sebelumnya. Namun, Apa itu hipotensi? Keadaan ini sebenarnya merupakan kebalikan dari tekanan darah tinggi atau hipertensi. Di mana jika tidak segera diatasi, maka akan dapat menjadi kasus yang parah bahkan dapat mengancam nyawa.

Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam mengenai hipotensi, penyebab hipotensi, gejala serta cara mengatasinya. Silakan simak artikel ini hingga selesai untuk mendapatkan informasi yang jelas.

Apa itu Hipotensi?

Hipotensi adalah suatu keadaan tubuh yang terjadi ketika tekanan darah di dalam tubuh mengalami penurunan hingga melewati batas normal. Kadang-kadang ini bisa menjadi pertanda bahwa seseorang sedang mengalami penyakit tertentu, contohnya demam berdarah.

Seseorang dapat mengalami hipotensi apabila tekanan darahnya berada di bawah 90/60 mmhg atau 120/80 mmhg. Ketika mengalami kondisi ini, aliran darah yang ada pada tubuh akan terhambat, sehingga bisa menyebabkan penyakit yang mengancam nyawa seperti stroke, jantung dan lainnya.

Hipotensi sendiri merupakan kebalikan dari hipertensi, di mana hipertensi terjadi apabila tekanan darahnya berada di atas angka normal. Untuk mengetahui apakah yang dialami hipertensi atau hipotensi, Anda bisa melakukan pengecekan tekanan darah di rumah sakit atau dengan dokter.

Gejala Hipotensi

Dari kebanyakan kasus, hipotensi tidak menimbulkan gejala yang serius. Namun, beberapa kondisi berikut mungkin akan dirasakan oleh orang yang sudah mengalami tekanan darah rendah. 

  1. Sulit konsentrasi
  2. Tubuh tidak seimbang
  3. Mengalami sesak napas
  4. Pandangan menjadi kabur
  5. Kepala terasa linglung
  6. Merasa mual bahkan muntah
  7. Pusing dan lemas
  8. Pingsan

Jika keluhan tersebut, Anda bisa segera memeriksakan diri ke pusat kesehatan terdekat untuk mengetahui kondisi Anda, apakah mengalami hipotensi atau gangguan kesehatan lain.

Penyebab Hipotensi

Pada dasarnya hipotensi dapat disebabkan oleh banyak faktor, tekanan darah pada tubuh seseorang pun juga bisa berubah kapan saja. Hal itu merupakan sesuatu yang normal. Berikut ini berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipotensi, yaitu sebagai berikut.

1. Dehidrasi

Tubuh memang membutuhkan cairan setiap saat, karena tubuh dan darah terdiri dari sebagian besar cairan. Oleh sebab itu, kadar air dalam tubuh perlu dijaga. Jika tidak, maka bisa menyebabkan dehidrasi yang berakibat pada terjadinya hipotensi.

2. Masalah jantung

Jantung merupakan organ utama yang berfungsi dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Ketika jantung mengalami masalah, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap aliran darah yang ada di dalam tubuh. Kondisi seperti serangan jantung atau gagal jantung dapat mengakibatkan tekanan darah menjadi lebih rendah, karena fungsi jantung yang tidak optimal.

3. Volume darah rendah

Pada saat mengalami cedera parah atau pendarahan yang menyebabkan banyak darah hilang dari tubuh, kondisi ini juga dapat menyebabkan tekanan darah menjadi rendah atau hipotensi.

4. Anemia

Kondisi anemia dapat menyebabkan tubuh kekurangan kadar hemoglobin, dimana hal ini bisa menyebabkan tekanan darah menurun. Jumlah hemoglobin yang ada di bawah batas normal dapat menyebabkan darah tidak cukup untuk dialirkan.

5. Hamil

Keadaan hipotensi juga kerap dialami oleh ibu yang sedang hamil. Karena pada kondisi tersebut, sistem peredaran darahnya akan mengalami perluasan secara cepat. Dan hal tersebut ternyata mempengaruhi tekanan darahnya juga.

Pada dasarnya sangat wajar ibu hamil mengalami hipotensi. Dan biasanya tekanan darah tersebut akan kembali normal setelah melahirkan. Akan tetapi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa lebih lanjut, serta memastikan hal tersebut tidak berpengaruh terhadap janin yang ada dalam kandungan.

6. Infeksi organ vital

Tekanan darah rendah juga bisa terjadi akibat adanya infeksi virus yang terjadi pada organ vital seseorang. Kondisi kerusakan organ yang parah bahkan kematian dapat dialami, jika bakteri yang menginfeksi darah cukup parah. Jika mengalami hal tersebut, perlu dilakukan penanganan medis secara serius dan segera agar tidak mengancam nyawa.

7. Kekurangan nutrisi

Nutrisi dalam tubuh tentunya harus kita jaga tetap seimbang. Vitamin b12 dan asam folat merupakan hal yang perlu dijaga untuk menghindari terjadinya tekanan darah rendah. Karena kekurangan nutrisi tersebut dapat menyebabkan anemia dan berujung pada hipotensi. 

Untuk memenuhi nutrisi Vitamin b12 dan asam folat, anda perlu mengonsumsi daging merah, sayuran yang berdaun hijau, beberapa jenis makanan laut, dan juga berbagai jenis buah-buahan.

8. Reaksi alergi yang parah

Ternyata beberapa dari pemicu terjadinya alergi bisa menimbulkan reaksi alergi yang parah. Hal ini juga nyatanya memiliki dampak terhadap penurunan tekanan darah dalam tubuh seorang yang mengalami alergi.

Pengobatan Hipotensi

Ketika mengalami hipotensi dengan gejala tertentu, segeralah duduk atau berbaring. Posisikan kaki lebih tinggi daripada jantung dan lakukan dalam waktu beberapa saat. Jika tidak ada perubahan atau rendahnya gejala yang dialami, anda perlu segera konsultasi dengan dokter untuk melakukan penanganan. 

Pengobatan yang akan diberikan tentunya bisa dilakukan dengan mempertimbangkan penyebab yang mendasari hipotensi tersebut. Karena, penurunan tekanan darah yang dialami oleh orang yang satu dengan yang lain dapat berbeda. Pengobatan tersebut juga dilakukan dengan tujuan meningkatkan tekanan darah, serta meredakan gejala hipotensi yang muncul.

Beberapa metode utama dalam penanganan hipotensi, yaitu dengan :

  1. Melakukan upaya untuk memperbanyak konsumsi cairan agar tubuh tidak dehidrasi.
  2. Meningkatkan volume darah dalam tubuh atau dikenal dengan resusitasi cairan. Dokter akan memasukkan cairan melalui infus ke dalam aliran darah pasien hipotensi.
  3. Pemberian obat yang berfungsi untuk mempersempit pembuluh darah. Contohnya seperti catecholamine, vasopressin, dan obat serupa lainnya.
  4. Memakai stocking kompresi pada tungkai dengan tujuan untuk memperlancar aliran darah.

Cara Mencegah Hipotensi

Pada intinya, melakukan pencegahan hipotensi adalah upaya yang dilakukan dengan menghindari faktor pemicunya dan juga melakukan perubahan terhadap pola hidup atau gaya hidup sehat. Beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain:

  1. Banyak mengkonsumsi air putih, yaitu minimal 2 liter per hari untuk menjaga cairan dalam tubuh.
  2. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, terutama buah dan sayuran.
  3. Mengurangi konsumsi minuman kafein dan juga alkohol.
  4. Hindari berlama-lama dalam posisi duduk atau berdiri.
  5. Berolahraga secara rutin untuk meningkatkan tekanan darah.
  6. Jauhi diet ketat yang sangat membatasi konsumsi garam.
  7. Lebih memilih mengonsumsi makanan dengan porsi yang kecil, namun sering.
  8. Jangan mengubah posisi tubuh secara tiba-tiba.

Demikian penjelasan mengenai hipotensi atau penurunan tekanan darah yang dapat kami berikan. Untuk memastikan jika anda mengalami gangguan kesehatan ini, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top