Penyalahgunaan kokain dapat menimbulkan efek jangka pendek maupun jangka panjang. Apa saja efek kokain? Simak dalam artikel ini!
Kokain punya beberapa nama lain yang mungkin sering Anda dengar melalui media maupun televisi. Nama lain kokain adalah Crack, Blow, atau Rock.
Penyalahgunaan narkoba jenis kokain akan menimbulkan efek samping yang sangat mengerikan hingga gejala putus zat bagi penggunanya. Oleh karena itu, sebelum terlambat sebaiknya segera konsultasikan masalah ketergantungan Anda ke pusat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka sekarang juga.
Kokain adalah obat stimulan yang sangat adiktif. Selama ribuan tahun, orang-orang di Amerika Selatan telah mengunyah dan menelan daun koka (Erythroxylon coca), sumber kokain, untuk efek stimulannya. Narkoba jenis kokain termasuk yang paling populer dikalangan anak muda hingga orang dewasa.
Kokain berasal dari proses distilasi tanaman koka . Pada awal 1900-an, kokain murni adalah bahan aktif utama dalam eliksir yang berguna dalam mengobati berbagai macam penyakit.
Sebelum pengembangan anestesi sintetis, ahli bedah menggunakan kokain sebagai penghilang rasa sakit.
Namun, penggunaan ini berhenti setelah sebuah penelitian menunjukkan bahwa kokain adalah zat adiktif yang dapat mengubah struktur dan fungsi otak jika digunakan berulang kali.
Kokain memiliki potensi penyalahgunaan yang tinggi. Efeknya sendiri terbagi menjadi efek jangka pendek dan efek jangka panjang.
Artikel kali ini akan mengulas lebih dalam mengenai efek kokain pada korban penyalahguna narkoba.
Efek Kokain Dalam Jangka Pendek
Efek kokain sangat cepat dan menimbulkan efek yang berbahaya bagi penyalahgunanya. Kendati demikian, efek ini akan menghilang dalam waktu beberapa menit hingga satu jam.
Konsumsi narkoba jenis kokain dalam jumlah kecil biasanya membuat pengguna:
- Merasa senang secara berlebihan.
- Menjadi lebih energik.
- Banyak bicara.
- Meningkatkan kewaspadaan pengguna.
- Menjadi lebih sensitif terhadap penglihatan, suara, dan sentuhan.
Penyalahgunaan kokain juga dapat mengurangi kebutuhan makan dan tidur untuk sementara.
Beberapa korban penyalahguna narkoba percaya bahwa kokain membantu mereka melakukan tugas fisik dan intelektual dengan lebih cepat. Namun, efek ini tidak terjadi pada semua korban.
Durasi efek kokain tergantung pada cara pemakaiannya. Semakin cepat obat terserap oleh tubuh maka semakin intens pula hasilnya.
Menghirup narkoba kokain menghasilkan efek yang relatif lambat, tetapi dapat berlangsung dari 15 hingga 30 menit. Sebaliknya, mengkonsumsi kokain dengan cara merokok akan memberi hasil lebih cepat tetapi berlangsung hanya 5 hingga 10 menit
Efek Fisiologis Penggunaan Kokain Jangka Pendek
Beberapa efek fisiologis dari penggunaan jangka pendek kokain meliputi:
- Penyempitan pembuluh darah
- Pupil mata yang membesar
- Peningkatan suhu tubuh, detak jantung, dan tekanan darah
Kokain dalam jumlah besar dapat meningkatkan efek pada korban penyalahguna tetapi juga dapat menyebabkan perilaku aneh, tidak menentu, dan kekerasan.
Beberapa korban penyalahguna kokain melaporkan perasaan gelisah, mudah tersinggung, cemas, panik, dan paranoia. Korban juga mungkin mengalami tremor, vertigo, dan otot berkedut.
Komplikasi medis yang parah dapat terjadi dengan penggunaan kokain. Beberapa yang paling sering adalah:
- Efek kardiovaskular, termasuk gangguan irama jantung dan serangan jantung.
- Efek neurologis, termasuk sakit kepala, kejang, stroke, dan koma.
- Komplikasi gastrointestinal, termasuk sakit perut dan mual.
Dalam kasus yang jarang terjadi, kematian mendadak dapat terjadi pada penggunaan kokain untuk pertama kali. Namun, kematian terkait kokain seringkali merupakan akibat dari serangan jantung atau kejang-kejang.
Banyak korban penyalahgunaan kokain juga mengkonsumsi alkohol. Padahal, kombinasi ini bisa sangat berbahaya. Pasalnya, kedua zat tersebut bereaksi menghasilkan cocaethylene, yang dapat meningkatkan efek toksik kokain dan alkohol pada jantung.
Kombinasi kokain dan heroin juga sangat berbahaya. Pengguna menggabungkan obat-obatan ini karena efek stimulasi kokain diimbangi oleh efek penenang heroin.
Namun, tindakan ini dapat menyebabkan penggunaan heroin dosis tinggi tanpa disadari oleh korban.
Karena efek kokain lebih cepat hilang, hal ini dapat menyebabkan overdosis heroin, di mana pernapasan korban penyalahguna melambat atau terhenti sehingga mungkin berakibat fatal.
Efek Kokain Dalam Jangka Panjang
Paparan berulang kali terhadap kokain, otak akan mulai melakukan adaptasi sehingga menjadi kurang sensitif terhadap pengaruh lingkungan.
Dengan kata lain, korban penyalahgunaan kokain akan menjadi semakin sensitif terhadap tekanan atau stress. Hasilnya, mereka mungkin mengalami suasana hati yang buruk ketika tidak mengkonsumsi kokain.
Efek jangka panjang inilah yang akhirnya membuat korban menarik diri dari lingkungannya. Mereka menjadi lebih fokus mencari tambahan kokain daripada kebutuhan-kebutuhan hidup yang utama.
- Rentan Terhadap Overdosis
Penggunaan rutin kokain akan meningkatkan toleransi terhadap zat tersebut. Sehingga, korban penyalahguna kokain merasa harus lebih sering mengkonsumsi obat ini atau bahkan menambah dosisnya.
Peningkatan toleransi ini bisa berujung pada meningkatnya risiko overdosis pada korban penyalahguna. Terlebih lagi, korban akan merasa bahwa kokain dalam dosis kecil akan menghasilkan kecemasan, kejang, maupun efek toksik lainnya.
- Gangguan Halusinasi
Korban yang menggunakan kokain berulang kali pada dosis tinggi akan mengalami kecemasan, serangan panik, paranoia, dan bahkan gejala psikosis di mana korban kehilangan kontak dengan kenyataan dan berhalusinasi.
Singkatnya, peningkatan dosis serta frekuensi penggunaan menyebabkan gangguan psikologis dan fisiologis yang merugikan.
- Efek Jangka Panjang dari Cara Konsumsi Kokain
Cara mengkonsumsi kokain menghasilkan efek samping tersendiri. Menghirup kokain dapat menyebabkan hilangnya kemampuan indra penciuman, mimisan, masalah pada tenggorokan, suara serak, dan iritasi pada septum hidung yang menyebabkan radang kronis.
Sedangkan, merokok kokain dapat merusak paru-paru dan dapat memperburuk asma. Orang yang menyuntikkan kokain memiliki risiko tertular penyakit menular seperti HIV dan hepatitis C.
Mereka juga mungkin mengalami reaksi alergi, baik terhadap obat itu sendiri atau terhadap zat tambahan dalam kokain, yang pada kasus tertentu dapat mengakibatkan kematian.
- Kerusakan pada Organ Tubuh
Kokain merusak banyak organ tubuh lainnya. Zat ini mengurangi aliran darah di saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan ulserasi.
Banyak pengguna kokain kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan dan kekurangan gizi yang signifikan.
Selain itu, kokain memiliki efek toksik yang signifikan pada jantung dan sistem kardiovaskular. Nyeri dada yang terasa seperti serangan jantung umum terjadi sehingga banyak pengguna kokain terpaksa dilarikan ke unit gawat darurat.
Penggunaan kokain juga terkait dengan peningkatan risiko stroke, serta radang otot jantung, penurunan kemampuan jantung untuk berkontraksi, dan ruptur aorta.
Treatment untuk Korban Penyalahgunaan Kokain
Konseling dan terapi adalah perawatan yang paling umum untuk kecanduan kokain. Korban penyalahguna NAPZA mungkin perlu tinggal di pusat rehabilitasi narkoba untuk menjalani treatment secara efektif.
Sesi dengan terapis berpengalaman dapat membantu korban penyalahguna untuk membuat perubahan pada perilaku dan proses berpikir mereka. Pasalnya, tidak ada obat yang bisa digunakan untuk mengobati kecanduan kokain.
Ashefa Griya Pustaka merupakan pusat rehabilitasi swasta bagi korban penyalahgunaan narkoba. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan secara profesional sehingga korban dapat pulih dan kembali hidup normal.
Tidak sekadar memberikan terapi medis, Ashefa Griya Pustaka juga menyediakan layanan rehabilitasi sosial. Kami membantu para korban penyalahguna NAPZA kembali produktif sehingga mampu mengaktualisasikan diri.
Kami siap berdedikasi untuk melayani korban penyalahguna NAPZA dengan perawatan yang sesuai kebutuhan masing-masing. Terlebih lagi, kami telah mengembangkan metode terapi holistik dan perawatan humanis. Dengan terapi dan treatment yang tepat, korban akan kembali sehat dan pulih dari ketergantungan terhadap narkoba. Korban tidak lagi perlu khawatir dengan efek kokain baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Ashefa Griya Pusaka hadir sebagai tempat rehabilitasi narkoba swasta premium di Jakarta, pelayanan rehab terbaik yang bisa anda dapatkan di dukung dengan tenaga medis dan submedis berpengalaman dibidangnya.
For More Information Hubungi Kami
Hotline : 081388884646
Baca juga :
- Berapa Lama Rehabilitasi Narkoba? Ini Informasi Lengkap Durasinya
- Dampak Negatif Narkoba Bagi Pelajar yang Merugikan Bangsa
- Efek Samping Mengonsumsi Narkoba Pada Kondisi Emosional
- Jangan Main-main Efek Buruk Kokain Bisa Menyebabkan Kematian
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka