Mengenal Pengertian Amfetamin, Dosis, dan Efek Sampingnya. Ini merupakan obat golongan stimulansia yang biasanya digunakan untuk gangguan hiperaktif karena kurangnya perhatian.
Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan kata amfetamin. Ini merupakan salah satu obat untuk menstimulasi sistem saraf pusat. Umumnya, obat tersebut digunakan untuk mengatasi beberapa penyakit. Agar lebih jelas, pastikan untuk mengetahui pengertian dan kegunaannya lebih lanjut.
Pengertian Amfetamin
Amfetamin adalah jenis obat yang biasanya digunakan untuk mengobati individu yang mengalami gangguan hiperaktif. Kurangnya perhatian Attention-deficit Hyperactivity Disorder pada orang dewasa atau anak. Zat yang ada didalamnya tergolong obat stimulansia, penggunaannya juga harus sesuai dengan resep dokter.
Merupakan salah satu obat untuk menangani beberapa jenis penyakit. Seperti penyakit parkinson, narkolepsi, obesitas, hingga ADHD atau attention deficit disorder with hyperactivity. Obat ini sendiri termasuk sebagai stimulan kuat sehingga dapat mempengaruhi sistem saraf pusat seseorang.
Penggunaannya sendiri ditujukan untuk meningkatkan kadar dopamin di dalam otak. Apa itu hormon dopamin? Yakni zat kimia yang memiliki kaitan dengan rasa bahagia, tenang, dan tenang. Tidak heran jika penggunaannya diperlukan resep dokter serta diawasi sangat ketat.
Pasalnya, obat tersebut memiliki potensi untuk menjadikan seseorang kecanduan. Seseorang dapat mengonsumsinya dengan petunjuk pemakaian dari dokter. Usahakan juga untuk tidak mengonsumsinya dalam waktu lama ataupun menambahkan dosis obatnya.
Dosis Penggunaan Obat secara Umum
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sangat penting bagi Anda untuk langsung berkonsultasi ke dokter ketika ingin mengonsumsi obat ini. Pasalnya, informasi mengenai dosis penggunaan obat tersebut secara umum bukanlah sebuah pengganti dari pihak medis.
Akan sangat disarankan bagi Anda berkonsultasi kepada dokter terkait untuk mengetahui berapakah dosis penggunaan paling tepat. Dosis obat ini sendiri pada dasarnya berbeda-beda setiap orangnya. Hal ini tidak lain karena akan menyesuaikan usia, riwayat medis, keparahan penyakit, serta beberapa kondisi lainnya.
Perlu Anda ketahui juga bahwa obat ini hanya tersedia dari resep dokter. Itulah mengapa perlu meminumnya dengan sangat hati-hati dan menyesuakannya terhadap petunjuk dari dokter. Apabila ingin menggunakannya untuk anak-anak, maka tentu saja juga perlu berkonsultasi kepada dokter.
Cara Menggunakannya dengan Benar
Sangat penting bagi Anda untuk mengikuti dan memperhatikan resep dokter ketika ingin menggunakan obat ini. Selain itu, usahakan juga untuk membaca petunjuk penggunaan yang tertera di kemasannya. Usahakan untuk mengonsumsinya secara teratur sesuai dengan aturan jangka waktunya.
Obat ini sendiri perlu dikonsumsi pada waktu yang sama di setiap harinya. Anda bisa mengonsumsinya setelah makan ataupun setelah bangun tidur di malam hari pada dosis pertamanya. Usahakan juga untuk menghindari penggunaan obat ini di malam hari karena dapat menyebabkan efek sulit tidur atau insomnia.
Apabila Anda ingin mengonsumsinya dalam bentuk suspensi, usahakan untuk mengocoknya terlebih dahulu. Pastikan juga untuk memakai sendok takar secara khusus pada kemasan agar lebih akurat dalam menentukan dosisnya. Usahakan juga untuk melakukan kontrol ke dokter secara rutin.
Beberapa Tips Menyimpan Obatnya
Anda dapat menyimpan obat ini di tempat kering dengan suhu ruangan. Usahakan untuk menjauhkan obat tersebut dari paparan sinar matahari secara langsung. Sangat dianjurkan juga untuk tidak meletakkan obat tersebut secara sembarangan termasuk lokasi yang lembab.
Pengguna juga tidak boleh menyimpanya di dalam kulkas atau di kamar mandi. Anda juga bisa memperhatikan lebih lanjut mengenai instruksi penyimpanan pada kemasan obat ini. Usahakan juga untuk menjauhkan obat-obatan tersebut dari anak-anak maupun hewan peliharaan.
Ketika ingin membuangnya, usahakan untuk tidak dilakukan di tempat pembuangan atau di dalam toilet. Usahakan untuk membuang produk tersebut jika masa berlaku sudah habis dan tidak memerlukannya kembali. Dapatkan juga saran dari dokter ketika ingin membuang obat tersebut.
Efek Samping yang Dapat Ditimbulkan
Terdapat beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan ketika seseorang mengonsumsi obat ini. Mulai dari jantung berdebar-debar, merasa gelisah, gugup, kram perut, mulut kering, sakit kepala, sembelit atau diare, hingga berat badan menurun disertai nafsu makan menurun.
Beberapa orang bahkan mengalami insomnia hingga tremor. Perlu dipahami bahwa efek samping penggunaan obat tersebut pada dasarnya berbeda-beda pada setiap orangnya. Hanya saja beberapa efek samping di atas umumnya terjadi pada pengguna obat tersebut meski tidak semuanya.
Apabila Anda cukup khawatir mengenai kekhawatiran tentang efek sampingnya, maka tidak ada salahnya untuk berkonsultasi lebih lanjut pada dokter. Dengan begitu, obat ini dapat dikonsumsi dengan dosis dan takaran tepat tanpa perlu khawatir mengenai efek samping tersebut.
Efek samping jangka pendek dan panjang dari amfetamin sangat berbahaya bagi tubuh, baca juga 4 Fungsi Amfetamin Bagi Tubuh & Ketahui Efek Sampingnya
Apakah Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?
Pada dasarnya, obat ini sangat rentan untuk disalahgunakan. Seseorang bahkan dapat mengalami kecanduan ketika memakainya. Lantas, apakah obat ini aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui? Sebenarnya, tidak ada observasi memadai mengenai hal tersebut.
Itulah mengapa salah satu cara yang sangat dianjurkan adalah dengan selalu berkonsultasi kepada dokter ketika ingin menggunakan obat ini. Usahakan untuk mempertimbangkan lebih lanjut mengenai manfaat sekaligus resikonya sebelum memakainya. Terlebih dalam keadaan hamil sekaligus menyusui.
Nantinya, dokter terkait akan memberikan konsultasi lebih lengkap mengenai penggunaan obat tersebut. Oleh sebab itu, pastikan untuk tidak menggunakannya secara sembarangan. Selalu perhatikan efek samping dari obat tersebut. Jangan sampai hanya karena menggunakan obat ini dapat membahayakan dan berdampak buruk pada janin di dalam kandungan maupun bayi yang tidak bersalah.
Beberapa Pencegahan dan Peringatan Penggunaan Obatnya
Ketika Anda sudah berkonsultasi ke dokter tentang dosis pakai obat ini, usahakan juga untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai pencegahan dan peringatan penggunaannya. Agar lebih jelas, simak beberapa ulasannya pada beberapa poin di bawah ini:
- Beri Tahu Riwayat Penyakit
Sangat penting bagi Anda untuk memberitahu kepada dokter apabila terjadi alergi atau gejala tidak biasa ketika sudah mengonsumsi obat tersebut. Selain itu, pastikan juga untuk memberi tahu apabila mempunyai riwayat penyakit tertentu. Mulai dari kardiovaskuler, stroke, serangan jantung, diabetes, ataupun hipertensi.
Beberapa penyakit lain juga perlu diberi tahu kepada dokter. Seperti penyakit hati, ginjal, kejang, hingga sindrom tourette. Anda juga perlu memberi tahu kepada dokter terkait apabila sedang mengalami gangguan psikologis seperti bipolar maupun depresi berat.
- Beri Tahu Obat Lainnya
Hal ini berarti, sangat penting bagi Anda untuk memberitahu juga kepada dokter tentang semua obat yang sedang dikonsumsi saat itu. Termasuk obat-obatan herbal, suplemen, hingga vitamin. Perlu berkonsultasi kepada dokter juga apabila sedang kecanduan alkohol atau bahkan memakai narkoba.
Nantinya, dokter akan memberikan banyak informasi mengenai penggunaan obat tersebut. Seperti keamanan, dosis, serta interaksinya. Usahakan untuk menyimaknya dengan baik agar obat ini dapat digunakan dengan optimal sesuai dengan kegunaannya.
Itu tadi penjelasan lengkap tentang amfetamin. Tentu saja, sangat penting untuk tidak menggunakannya secara sembarangan. Pengguna bahkan tidak dianjurkan untuk memakainya dalam jangka panjang. Usahakan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter agar terhindar dari efek samping membahayakan.
Butuh konsultasi penyalahgunaan NAPZA? Silahkan kunjungi Ashefa Griya Pusaka Pusat rehabilitasi narkoba swasta terdepan.
Sumber: alodokter, hellosehat
Publikasi: Ashefa Griya Pusaka