Mengenal Berbagai Perbedaan Halusinasi dan Halusinogen - Ashefa Griya Pusaka

Mengenal Berbagai Perbedaan Halusinasi dan Halusinogen

Mengenal Berbagai Perbedaan Halusinasi dan Halusinogen
Share on:

Mengenal berbagai perbedaan halusinasi dan halusinogen, serta mengetahui apa saja penyebabnya secara umum.

Mengenal

Halusinasi dan halusinogen pada dasarnya dua istilah saling berhubungan. Hanya saja, tidak banyak orang yang mengetahui perbedaan halusinasi dan halusinogen. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memahami lebih lanjut agar dapat membedakan kedua istilah tersebut.

Pengertian Halusinasi

Halusinasi artinya sebuah gangguan persepsi yang membuat seseorang mencium, mendengar, melihat sesuatu ataupun merasa tertentu padahal kenyataannya tidak ada. Dalam keadaan tertentu, halusinasi tersebut dapat memberikan ancaman pada penderitanya bahkan orang di sekitarnya.

Lantas, apa saja penyebab timbulnya gangguan tersebut? Perlu Anda pahami, arti halusinasi pada dasarnya adalah sensasi yang diciptakan oleh pikiran seseorang tanpa ada sumber jelas dan nyata. Tidak heran jika seseorang sudah mengalami hal tersebut dapat memberikan pengaruh pada panca indera.

Penderita gangguan halusinasi tersebut sering memberikan keyakinan kuat bahwa apa yang mereka alami adalah presepsi nyata. Itulah mengapa jika tidak segera diatasi lebih lanjut, tentu akan menimbulkan masalah lain dalam kehidupan sehari-hari penderitanya.

Berbagai Penyebab Halusinasi

Halusinasi merupakan salah satu hal yang dapat terjadi akibat beberapa faktor. Mulai dari depresi berat, demensia, gangguan kejiwaan, gangguan saraf dan otak, migrain, stroke, Alzheimer, epilepsi, dan masih banyak lagi lainnya. Beberapa orang juga dapat mengalaminya akibat gangguan tidur seperti narkolepsi.

Baca juga Bagaimana Efek Narkoba Bisa Menyebabkan Gangguan Jiwa?

Seseorang yang mengonsumsi alkohol serta obat-obatan seperti amfetamin, putau, hingga kokain. Beberapa penyebab lainnya adalah efek samping obat-obatan, cedera kepala berat, gangguan elektrolik seperti hipomagenesemia serta hiponatremia.

Penyakit berat seperti gangguan hati stadium lanjut, kanker otak, HIV/AIDS, hingga gagal ginjal juga dapat mengakibatkan seseorang berhalusinasi. Tentu saja, apabila Anda mengalami halusinasi usahakan untuk mengeceknya dengan segera ke dokter agar dapat diketahui gejala dan pengobatannya.

Beberapa Jenis Halusinasi secara Umum

Tidak banyak yang mengetahui bahwa di dunia ini ada banyak jenis halusinasi. Setiap jenis gangguan tersebut tentu memiliki penyebab dan gejala berbeda-beda satu sama lain. Agar mengetahuinya dengan jelas, pastikan untuk menyimaknya pada penjelasan di bawah ini:

  • Halusinasi Audio

Halusinasi audio atau pendengaran adalah salah satu jenis gangguan yang menyebabkan seseorang mendengar suara-suara tertentu. Padahal, suara tersebut tidak didengar oleh orang normal pada umumnya. Baik itu suara seperti percakapan, instruksi, alunan musik, ataupun langkah kaki seseorang.

Contohnya seseorang yang tiba-tiba mendengar orang lain sedang berjalan di loteng. Padahal, area loteng tidak ada satu orang pun di dalamnya. Kondisi tersebut merupakan gejala halusinasi khususnya bagi penderita demensia, bipolar, hingga skizofrenia.

  • Halusinasi Olfaktorik

Merupakan salah satu jenis halusinasi yang melibatkan indera penciuman. Pada kondisi tersebut, seseorang dapat mencium aroma wewangian ataupun bau tidak sedap. Beberapa dari mereka bahkan merasa bahwa tubuh memiliki bau busuk. Padahal, kenyataannya tidak ada bau sama sekali.

Apabila Anda mengalami gejala tersebut, tentu sangat penting untuk segera mengatasinya. Tidak ada salahnya untuk mencoba memeriksakan diri lebih lanjut ke rumah sakit terdekat. Dengan begitu, akan lebih cepat mengatasi gangguan halusinasi jenis ini.

  • Halusinasi Visual

Termasuk salah satu jenis halusinasi yang melibatkan indera penglihatan. Sesuai dengan namanya, penderita mengalami gejala seolah-olah melihat suatu benda. Baik itu cahaya, manusia, objek, atau pola visual. Akan tetapi, benda tersebut sebenarnya tidak ada.

Contohnya saja saat seseorang melihat orang lain yang sebenarnya tidak ada di dalam ruangan. Contoh lain adalah ketika orang melihat lampu berkedip akan tetapi hal ini tidak dilihat oleh orang lain. Apabila Anda mengalami hal tersebut, usahakan untuk segera memeriksakannya lebih lanjut.

  • Halusinasi Pengecapan

Jenis halusinasi ini menyebabkan seseorang melibatkan indera perasa atau lidah. Apabila seseorang mengalami gejala ini, ia akan merasa meminum atau memakan sesuatu dengan rasa aneh. Contohnya saat orang tiba-tiba mengeluh lidah mereka mengecap rasa logam setelah makan/minum.

Padahal, ketika orang normal mengonsumsi makanan atau minuman tersebut tidak ada rasa aneh satupun. Hal itu termasuk sebagai halusinasi pengecap. Umumnya, gangguan tersebut terjadi pada orang yang memiliki sakit epilepsi.

  • Halusinasi Sentuhan

Berbeda dengan halusinasi lainnya, jenis ini cenderung melibatkan kontak fisik atau gerakan pada area tubuh. Contohnya ketika seseorang merasa seolah digelitik atau disentuh oleh orang lainnya. Padahal, pada saat itu tidak ada sama sekali orang yang menyentuhnya.

Contoh lainnya adalah merasa tiba-tiba ada serangga merayap di tubuh atau kulit mereka. Bisa juga orang yang merasa seolah terdapat semburan api membakar wajah. Hal ini tentu sangat mengganggu seseorang ketika mengalaminya. Oleh sebab itu, usahakan untuk segera memeriksakannya.

Perbedaan Halusinasi dan Halusinogen

Halusinogen tentu berbeda dengan halusinasi. Jika halusinasi merupakan sebuah gangguan persepsi seseorang, maka halusinogen adalah zat aktif untuk pengobatan bagi pasien mereka. Terutama yang mengalami gangguan jiwa. Lantas, seperti apa cara kerja zat aktif tersebut?

Perlu Anda pahami bahwa zat halusinogen dapat mempengaruhi kinerja saraf pusat. Hal tersebut menyebabkan penggunanya mengalami halusinasi atau berkhayal pada beberapa saat. Tidak hanya itu, apabila zat aktif tersebut dikonsumsi dengan sembarangan maka dapat merusak ginjal seseorang.

Selain itu, penyalahgunaan zat aktif tersebut juga menyebabkan kebingungan, mengganggu daya ingat, serta mengganggu konsentrasi. Saat ini sendiri ada banyak contoh zat halusinogen. Seperti Lyseric Acid Amide, Lyseric Acid Diethyl Amide, ganja, dan lain sebagainya.

Beberapa Gejala Penggunaan Zat Halusinogen

Setelah mengetahui perbedaan halusinasi dan halusinogen, maka agar lebih jelas sangat penting bagi Anda untuk memahami juga apa saja gejala penggunaan zat halusinogen. Zat ini sendiri dapat menyebabkan seseorang mengalami halusinasi. Lantas, apa saja gejalanya secara umum?

Ada banyak gejala yang bisa ditimbulkan ketika seseorang mengonsumsi zat halusinogen. Beberapa orang akan merasakan pusing di bagian kepalanya, tubuh terasa lemas, mual-mual, hingga muntah. Tidak hanya itu, mereka juga akan mengalami ilusi visual pada 2-3 jam pemakaian.

Gejala lain yang dapat ditimbulkan adalah panik pada jam ke 4-5 pemakaian. Tentu saja, saat seseorang mengonsumsi zat tersebut dapat menimbulkan gejala psikologi kompleks. Terlebih, terdapat beberapa kelompok zat halusinogen dapat menyebabkan ketagihan.

Itu tadi penjelasan tentang perbedaan halusinasi dan halusinogen. Setelah mengetahui hal tersebut, tentu akan lebih mudah untuk memahami lebih lanjut seperti apa saja perbedaannya. Usahakan juga untuk segera memeriksakan diri apabila mengalami halusinasi agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

Butuh penanganan terkait penyalahgunaan NAPZA? Segera konsultasikan ke Ashefa Griya Pusaka

Publikasi: Ashefa Griya Pusaka

Scroll to Top